Di Marawi Ilustrasi ☆
Menko Polhukam Wiranto mengatakan RI dan Filipina sepakat menggelar latihan militer bersama. Latihan itu untuk mengusir ISIS di Marawi.
"Undangan Presiden Duterte yang mengizinkan, sebenarnya ada satuan-satuan darat untuk membantu penggempuran di Marawi. Tetapi tentunya tidak sesederhana itu, karena harus melewati satu operasi prosedur bersama yang cukup rumit. Dan harus melewati batasan-batasan konstitusional di negara masing-masing. Maka kita sementara sepakat melakukan pelatihan bersama," ujar Wiranto di HUT ke-7 BNPT di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/7/2017).
Wiranto menilai latihan bersama menjadi jalan keluar terkait keamanan di Asia Tenggara dari serangan ISIS, yang kalah di Suriah dan Mosul.
"Saya kira sesuatu yang biasa, dalam proses jalan pintas menuju satu pengamanan regional di wilayah Asia Tenggara," paparnya.
Wiranto mengatakan pada bulan Juli Indonesia menjadi tuan rumah dalam acara kontraterorisme di Manado. Pihaknya berharap kegiatan mendapat dukungan dari masyarakat.
"Kita sedang menghadapi ancaman baru dunia. Bukan invasi satu negara ke negara lain, tapi ancaman yang sudah nyata-nyata mengancam kehidupan kita sebagai umat manusia," ucapnya.
Wiranto mengaku bangga terhadap Indonesia, yang menjadi promotor dalam gerakan menjaga kedaulatan keamanan di tingkat Asia Tenggara.
"Kita gembira bahwa telah didahului dengan kerja sama yang sangat serius di antara tiga negara, yakni tripartit Malaysia, Filipina, dan Indonesia, dengan melakukan suatu pertemuan-pertemuan yang sudah menyepakati ada satu patroli bersama, di kawasan perairan Sulu, Indonesia, Filipina, dan Malaysia, yang saat ini sedang dikembangkan," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo diketahui melakukan komunikasi via telepon dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Belum ada keterangan resmi apa yang dibahas Jokowi dengan Duterte.
Kabar soal Jokowi bertelepon dengan Duterte tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Namun Pramono tak menjelaskan apa yang dibahas saat komunikasi tersebut.
"Ada pembicaraan Presiden Jokowi dengan Presiden Duterte semalam," kata Pramono Anung saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/6). (edo/idh)
Menko Polhukam Wiranto mengatakan RI dan Filipina sepakat menggelar latihan militer bersama. Latihan itu untuk mengusir ISIS di Marawi.
"Undangan Presiden Duterte yang mengizinkan, sebenarnya ada satuan-satuan darat untuk membantu penggempuran di Marawi. Tetapi tentunya tidak sesederhana itu, karena harus melewati satu operasi prosedur bersama yang cukup rumit. Dan harus melewati batasan-batasan konstitusional di negara masing-masing. Maka kita sementara sepakat melakukan pelatihan bersama," ujar Wiranto di HUT ke-7 BNPT di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/7/2017).
Wiranto menilai latihan bersama menjadi jalan keluar terkait keamanan di Asia Tenggara dari serangan ISIS, yang kalah di Suriah dan Mosul.
"Saya kira sesuatu yang biasa, dalam proses jalan pintas menuju satu pengamanan regional di wilayah Asia Tenggara," paparnya.
Wiranto mengatakan pada bulan Juli Indonesia menjadi tuan rumah dalam acara kontraterorisme di Manado. Pihaknya berharap kegiatan mendapat dukungan dari masyarakat.
"Kita sedang menghadapi ancaman baru dunia. Bukan invasi satu negara ke negara lain, tapi ancaman yang sudah nyata-nyata mengancam kehidupan kita sebagai umat manusia," ucapnya.
Wiranto mengaku bangga terhadap Indonesia, yang menjadi promotor dalam gerakan menjaga kedaulatan keamanan di tingkat Asia Tenggara.
"Kita gembira bahwa telah didahului dengan kerja sama yang sangat serius di antara tiga negara, yakni tripartit Malaysia, Filipina, dan Indonesia, dengan melakukan suatu pertemuan-pertemuan yang sudah menyepakati ada satu patroli bersama, di kawasan perairan Sulu, Indonesia, Filipina, dan Malaysia, yang saat ini sedang dikembangkan," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo diketahui melakukan komunikasi via telepon dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Belum ada keterangan resmi apa yang dibahas Jokowi dengan Duterte.
Kabar soal Jokowi bertelepon dengan Duterte tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Namun Pramono tak menjelaskan apa yang dibahas saat komunikasi tersebut.
"Ada pembicaraan Presiden Jokowi dengan Presiden Duterte semalam," kata Pramono Anung saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/6). (edo/idh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.