✈️ Dokumen tersebut ditandatangani oleh Ilya Tarasenko selaku Direktur Jenderal Russian Aircraft Corporation MiG (RAC MiG), perusahaan perancang jet tersebut, dan perwakilan AU Malaysia Mohamed Fadzar bin Sufad di sela-sela pameran aviasi internasional MAKS 2017 di Moskow.✈️ Pesawat MiG 29 RMAF
Rusia dan Malaysia telah menandatangani perjanjian terkait renovasi dan modernisasi jet tempur MiG-29 milik Angkatan Udara Malaysia, demikian dilaporkan Sputnik, Rabu (19/7).
Dokumen tersebut ditandatangani oleh Ilya Tarasenko selaku Direktur Jenderal Russian Aircraft Corporation MiG (RAC MiG), perusahaan perancang jet tersebut, dan perwakilan AU Malaysia Mohamed Fadzar bin Sufad di sela-sela pameran aviasi internasional MAKS 2017 di Moskow.
“Perjanjian berisi ekstensi obligasi kontrak dengan AU Malaysia terkait operasi jet tempur MiG-29. Perusahaan kami akan melanjutkan kerja sama dengan AU Malaysia dan akan menyediakan dukungan teknis untuk pesawat-pesawat ini,” tutur Tarasenko.
Rusia-Malaysia menandatangani kontrak pengiriman 18 unit MiG-29 di Kuala Lumpur pada 1994, dengan total estimasi nilai 560 miliar dolar AS (7,4 kuadriliun rupiah).
Menurut RAC MiG, obligasi kontraknya adalah untuk membuat perubahan yang diperlukan supaya jet tempur tersebut dapat lebih mampu beradaptasi dengan iklim tropis lembab Malaysia.
Rusia dan Malaysia telah menandatangani perjanjian terkait renovasi dan modernisasi jet tempur MiG-29 milik Angkatan Udara Malaysia, demikian dilaporkan Sputnik, Rabu (19/7).
Dokumen tersebut ditandatangani oleh Ilya Tarasenko selaku Direktur Jenderal Russian Aircraft Corporation MiG (RAC MiG), perusahaan perancang jet tersebut, dan perwakilan AU Malaysia Mohamed Fadzar bin Sufad di sela-sela pameran aviasi internasional MAKS 2017 di Moskow.
“Perjanjian berisi ekstensi obligasi kontrak dengan AU Malaysia terkait operasi jet tempur MiG-29. Perusahaan kami akan melanjutkan kerja sama dengan AU Malaysia dan akan menyediakan dukungan teknis untuk pesawat-pesawat ini,” tutur Tarasenko.
Rusia-Malaysia menandatangani kontrak pengiriman 18 unit MiG-29 di Kuala Lumpur pada 1994, dengan total estimasi nilai 560 miliar dolar AS (7,4 kuadriliun rupiah).
Menurut RAC MiG, obligasi kontraknya adalah untuk membuat perubahan yang diperlukan supaya jet tempur tersebut dapat lebih mampu beradaptasi dengan iklim tropis lembab Malaysia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.