Ketika Lanal Palu Diterjang Tsunami KAL Andau terseret ke daratan [indomiliter] ★
Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018) petang, telah menyebabkan tsunami yang menerjang Palu, Donggala, dan Mamuju. Dan ketika menyebut nama Palu, langsung terlintas Lanal (Pangkalan Angkatan Laut) Palu yang berada di Watusampu, Palu, Sulawesi Tengah. Nama Lanal Palu selama ini identik sebagai basis terbaru kapal selam TNI AL. Masih beruntung saat kejadian, tidak ada kapal selam TNI AL yang sedang sandar di Lanal tersebut.
Faktanya memang gelombang tsunami telah menerjang wilayah Lanal yang berada di Teluk Palu. Seperti terlihat dalam foto-foto, gelombang tsunami telah menerjang area dermaga, setidaknya dua kapal patroli (KAL) yang biasa meronda kawasan Lanal terangkat dan terseret gelombang, hingga kapal yang berbobot puluhan ton tersebut ‘tersangkut’ di daratan.
Dari foto, Nampak dua jenis KAL yang kandas di daratan, yakni KAL Andau I.6-18 dan KAL Pulau Pasoso I-6-62. Yang disebut terakhir, KAL Pulau Pasoso I-6-62 merupakan kapal patroli yang usianya relatif baru, pasalnya TNI AL baru saja meresmikan kapal ini pada 19 April 2018. Kapal dengan bobot produksi PT Palindo Marine ini dilengkapi persenjataan utama berupa kanon Oerlikon 20mm/MK4.
KAL Pulau Pasoso termasuk dalam KAL 28, panjang kapal keseluruhan mencapai 33,26 meter, lebar 6,2 meter. Kedua kapal ini dilengkapi mesin berkecepatan 28 knot dalam kondisi bermuatan penuh dan bisa mencapai kecepatan 32 knot. Masing-masing kapal juga diawaki 15 personel. KAL 28 dengan lambung berbahan alumunium menggunakan dua unit mesin diesel 1.650 hp.
Sementara KAL Andau I.6-18, merupakan eks KRI yang kemudian di mutasi menjadi KAL. Meski sebelumnya ada identitas KRI Andau 650, yang tak lain adalah KCT (Kapal Cepat Torpedo) jenis FPB-57. Namun KAL Andau I.6-18 dipastikan bukan bekas KRI Andau 650.
Dari segi rancangan KAL Andau mirip dengan Attack Class, kapal patroli produksi Walkers Ltd of Maryborough, Queensland, Australia, yang saat ini memperkuat Satuan Kapal Patroli (Satrol) Koarmada I (d/h Koarmabar) TNI AL. Kemiripan terlihat pada desain anjungan, termasuk anjungan pantau, meski KAL Andau anjungan pantaunya dilengkapi penutup, kemudian bagian cerobong mesin plus buritan juga mirip Attack Class. Baik KAL Andau dan Attack Class juga sama-sama menggunakan kanon Bofors 40 mm pada haluan.
Dikutip dari tnial.mil.id, KAL Andau selain menjalankan peran sebagai kapal patroli, saat merapat kapal ini juga difungsikan sebagai perpustakaan. (Gilang Perdana)
Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018) petang, telah menyebabkan tsunami yang menerjang Palu, Donggala, dan Mamuju. Dan ketika menyebut nama Palu, langsung terlintas Lanal (Pangkalan Angkatan Laut) Palu yang berada di Watusampu, Palu, Sulawesi Tengah. Nama Lanal Palu selama ini identik sebagai basis terbaru kapal selam TNI AL. Masih beruntung saat kejadian, tidak ada kapal selam TNI AL yang sedang sandar di Lanal tersebut.
Faktanya memang gelombang tsunami telah menerjang wilayah Lanal yang berada di Teluk Palu. Seperti terlihat dalam foto-foto, gelombang tsunami telah menerjang area dermaga, setidaknya dua kapal patroli (KAL) yang biasa meronda kawasan Lanal terangkat dan terseret gelombang, hingga kapal yang berbobot puluhan ton tersebut ‘tersangkut’ di daratan.
Dari foto, Nampak dua jenis KAL yang kandas di daratan, yakni KAL Andau I.6-18 dan KAL Pulau Pasoso I-6-62. Yang disebut terakhir, KAL Pulau Pasoso I-6-62 merupakan kapal patroli yang usianya relatif baru, pasalnya TNI AL baru saja meresmikan kapal ini pada 19 April 2018. Kapal dengan bobot produksi PT Palindo Marine ini dilengkapi persenjataan utama berupa kanon Oerlikon 20mm/MK4.
KAL Pulau Pasoso termasuk dalam KAL 28, panjang kapal keseluruhan mencapai 33,26 meter, lebar 6,2 meter. Kedua kapal ini dilengkapi mesin berkecepatan 28 knot dalam kondisi bermuatan penuh dan bisa mencapai kecepatan 32 knot. Masing-masing kapal juga diawaki 15 personel. KAL 28 dengan lambung berbahan alumunium menggunakan dua unit mesin diesel 1.650 hp.
Sementara KAL Andau I.6-18, merupakan eks KRI yang kemudian di mutasi menjadi KAL. Meski sebelumnya ada identitas KRI Andau 650, yang tak lain adalah KCT (Kapal Cepat Torpedo) jenis FPB-57. Namun KAL Andau I.6-18 dipastikan bukan bekas KRI Andau 650.
Dari segi rancangan KAL Andau mirip dengan Attack Class, kapal patroli produksi Walkers Ltd of Maryborough, Queensland, Australia, yang saat ini memperkuat Satuan Kapal Patroli (Satrol) Koarmada I (d/h Koarmabar) TNI AL. Kemiripan terlihat pada desain anjungan, termasuk anjungan pantau, meski KAL Andau anjungan pantaunya dilengkapi penutup, kemudian bagian cerobong mesin plus buritan juga mirip Attack Class. Baik KAL Andau dan Attack Class juga sama-sama menggunakan kanon Bofors 40 mm pada haluan.
Dikutip dari tnial.mil.id, KAL Andau selain menjalankan peran sebagai kapal patroli, saat merapat kapal ini juga difungsikan sebagai perpustakaan. (Gilang Perdana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.