Bantu Korban Gempa dan Tsunami C-130 Hercules TNI AU.(Roland Adrie/KOMPAS.com) ☆
Akses bantuan menuju Kabupaten Donggala, Kota Palu, Sulawesi Tengah dan Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat masih terkendala karena bandara udara hingga pelabuhan rusak parah setelah gempa dan tsunami. Untuk mempermudah masuknya bantuan, TNI Angkatan Udara menyiapkan sejumlah alutista.
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya Yuyu Sutisna menyebut sebanyak 12 pesawat Hercules diterjunkan membantu proses evakuasi di tiga wilayah yang terkena dampak gempa dan tsunami.
''Perlu saya sampaikan bahwa Angkatan Udara semenjak saya mendengar berita hari Jumat sore musibah di Palu yang sedemikian dahsyatnya, saya langsung menyiapkan alutista Angkatan Udara yang diperlukan bantuan untuk bantuan kemanusiaan ini.
Saya menyiapkan sampai dengan hari ini sebanyak 12 Hercules karena saya yakin bantuan transportasi udara ini sangat diperlukan," kata Yuyu di Bandara Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (30/9).
Yuyu mengungkapkan, bantuan dari transportasi udara saat ini menjadi andalan untuk mengantarkan asupan makanan dan pakaian untuk ke lokasi gempa. Selain pesawat Hercules, Yuyu juga menyiapkan pesawat Boeing hingga helikopter.
"Mengingat situasi di sana jalan darat cukup jauh, laut juga demikian bandaranya rusak karena tsunami. Saat ini disiagakan di Lanud Halim dan Hasanuddin di Makassar karena itulah yang paling dekat sehingga saya siapkan di dua tempat. Selain itu saya siapkan CN-295 sebanyak 5 pesawat, CN-235 sebanyak 2 pesawat, Boeing 737 saya juga manfaatkan untuk mengangkut personel sebanyak 4 pesawat dan juga pesawat helicopter (2 unit EC-725 Caracal - ed)," rinci Yuyu.
Bantuan bagi korban gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, menjadi prioritas utama. Agar tepat sasaran, TNI AU menggunakan foto udara untuk memetakan persebaran bantuan. Karena, kebutuhan bantuan di perkotaan tentu saja berbeda dengan kebutuhan di kawasan terpencil.
“Foto-foto udara ini nanti akan dikaji lebih jauh. Kalau daerah perkotaan itu langsung bantuan tenaga kesehatan dan segalanya, itu sudah ke sana. Tentunya tidak boleh kita lupakan itu adalah daerah-daerah yang terkena bencana namun di wilayah yang sulit dijangkau,” ucap Kadispen TNI AU, Marsma Novan Samyoga di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, kemarin.
Akses bantuan menuju Kabupaten Donggala, Kota Palu, Sulawesi Tengah dan Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat masih terkendala karena bandara udara hingga pelabuhan rusak parah setelah gempa dan tsunami. Untuk mempermudah masuknya bantuan, TNI Angkatan Udara menyiapkan sejumlah alutista.
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya Yuyu Sutisna menyebut sebanyak 12 pesawat Hercules diterjunkan membantu proses evakuasi di tiga wilayah yang terkena dampak gempa dan tsunami.
''Perlu saya sampaikan bahwa Angkatan Udara semenjak saya mendengar berita hari Jumat sore musibah di Palu yang sedemikian dahsyatnya, saya langsung menyiapkan alutista Angkatan Udara yang diperlukan bantuan untuk bantuan kemanusiaan ini.
Saya menyiapkan sampai dengan hari ini sebanyak 12 Hercules karena saya yakin bantuan transportasi udara ini sangat diperlukan," kata Yuyu di Bandara Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (30/9).
Yuyu mengungkapkan, bantuan dari transportasi udara saat ini menjadi andalan untuk mengantarkan asupan makanan dan pakaian untuk ke lokasi gempa. Selain pesawat Hercules, Yuyu juga menyiapkan pesawat Boeing hingga helikopter.
"Mengingat situasi di sana jalan darat cukup jauh, laut juga demikian bandaranya rusak karena tsunami. Saat ini disiagakan di Lanud Halim dan Hasanuddin di Makassar karena itulah yang paling dekat sehingga saya siapkan di dua tempat. Selain itu saya siapkan CN-295 sebanyak 5 pesawat, CN-235 sebanyak 2 pesawat, Boeing 737 saya juga manfaatkan untuk mengangkut personel sebanyak 4 pesawat dan juga pesawat helicopter (2 unit EC-725 Caracal - ed)," rinci Yuyu.
Bantuan bagi korban gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, menjadi prioritas utama. Agar tepat sasaran, TNI AU menggunakan foto udara untuk memetakan persebaran bantuan. Karena, kebutuhan bantuan di perkotaan tentu saja berbeda dengan kebutuhan di kawasan terpencil.
“Foto-foto udara ini nanti akan dikaji lebih jauh. Kalau daerah perkotaan itu langsung bantuan tenaga kesehatan dan segalanya, itu sudah ke sana. Tentunya tidak boleh kita lupakan itu adalah daerah-daerah yang terkena bencana namun di wilayah yang sulit dijangkau,” ucap Kadispen TNI AU, Marsma Novan Samyoga di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.