2 Anggota Separatis Tewas Ilustrasi. [Foto/Ilustrasi/Nationalia] ⚓️
Dua milisi separatis kelompok Papua Merdeka tewas ditembak pasukan Indonesia dalam operasi pengejaran komandan kelompok separatis tersebut. Tindakan pasukan Indonesia itu sebagai respons setelah kelompok separatis menembak mati seorang warga sipil.
Operasi polisi dan tentara Indonesia selama sepekan ini berusaha untuk menangkap Purom Wenda, komandan Tentara Pembebasan Papua Barat yang buron selama 15 tahun. Bagi pihak pasukan Indonesia, sosok Purom Wenda hanya penjahat kecil.
Purom Wenda, dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui seorang aktivis pada hari Jumat, mengatakan dua dari anggota kelompoknya tewas dalam baku tembak dengan pasukan Indonesia di Distrik Lanny Jaya.
Kelompok Puron Wenda dikejar setelah menembak mati seorang warga sipil, yakni pengemudi sepeda motor, yang mereka anggap sebagai mata-mata pasukan keamanan Indonesia.
Pihak militer Indonesia menegaskan bahwa warga sipil yang ditembak mati itu adalah seorang migran dari Sulawesi. Dia hanya warga sipil yang tidak bersalah.
"Perjuangan kami di hutan telah berlangsung selama beberapa dekade," bunyi pernyataan Puron Wenda, yang dilansir AP, Sabtu (10/11/2018).
"Banyak orang telah mati untuk perjuangan ini. Indonesia mengatakan bahwa mereka telah memberi kami otonomi khusus, infrastruktur, dan alasan lainnya. Kami tidak menginginkan semua itu. Kami hanya menginginkan kebebasan," lanjut dia.
Sementara itu, juru bicara militer Papua, Kolonel Muhammad Aidi mengatakan bahwa Purom Wenda melarang warga desa mengevakuasi jasad pria yang ditembak kelompok separatis. Tujuannya, untuk menjebak pasukan keamanan Indonesia.
Dia menambahkan, polisi dan tentara Indonesia yang menggunakan tiga kendaraan telah mengevakuasi jasad warga sipil tersebut. Evakuasi itu diwarnai baku tembak dengan kelompok separatis pimpinan Purom Wenda.
Dalam insiden baku tembak itulah, dua separatis anak buah Purom Wenda tewas. Pasukan Indonesia juga merebut sejumlah besar amunisi kelompok separatis itu. (mas)
Dua milisi separatis kelompok Papua Merdeka tewas ditembak pasukan Indonesia dalam operasi pengejaran komandan kelompok separatis tersebut. Tindakan pasukan Indonesia itu sebagai respons setelah kelompok separatis menembak mati seorang warga sipil.
Operasi polisi dan tentara Indonesia selama sepekan ini berusaha untuk menangkap Purom Wenda, komandan Tentara Pembebasan Papua Barat yang buron selama 15 tahun. Bagi pihak pasukan Indonesia, sosok Purom Wenda hanya penjahat kecil.
Purom Wenda, dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui seorang aktivis pada hari Jumat, mengatakan dua dari anggota kelompoknya tewas dalam baku tembak dengan pasukan Indonesia di Distrik Lanny Jaya.
Kelompok Puron Wenda dikejar setelah menembak mati seorang warga sipil, yakni pengemudi sepeda motor, yang mereka anggap sebagai mata-mata pasukan keamanan Indonesia.
Pihak militer Indonesia menegaskan bahwa warga sipil yang ditembak mati itu adalah seorang migran dari Sulawesi. Dia hanya warga sipil yang tidak bersalah.
"Perjuangan kami di hutan telah berlangsung selama beberapa dekade," bunyi pernyataan Puron Wenda, yang dilansir AP, Sabtu (10/11/2018).
"Banyak orang telah mati untuk perjuangan ini. Indonesia mengatakan bahwa mereka telah memberi kami otonomi khusus, infrastruktur, dan alasan lainnya. Kami tidak menginginkan semua itu. Kami hanya menginginkan kebebasan," lanjut dia.
Sementara itu, juru bicara militer Papua, Kolonel Muhammad Aidi mengatakan bahwa Purom Wenda melarang warga desa mengevakuasi jasad pria yang ditembak kelompok separatis. Tujuannya, untuk menjebak pasukan keamanan Indonesia.
Dia menambahkan, polisi dan tentara Indonesia yang menggunakan tiga kendaraan telah mengevakuasi jasad warga sipil tersebut. Evakuasi itu diwarnai baku tembak dengan kelompok separatis pimpinan Purom Wenda.
Dalam insiden baku tembak itulah, dua separatis anak buah Purom Wenda tewas. Pasukan Indonesia juga merebut sejumlah besar amunisi kelompok separatis itu. (mas)
⚓️ SINDOnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.