Helikopter H145M [Hellis]
Airbus akan menampilkan beragam produk dan layanannya dari bidang pertahanan, antariksa, dan helikopter pada pameran Indo Defence di Jakarta minggu depan. Edisi kedelapan Indo Defence ini bertempat di Jakarta International Expo dari tanggal 7-10 November 2018.
Salah satu sorotan utama dari stan Airbus (di Hall D #040) adalah model pesawat angkut taktis A400M yang baru. Pengunjung dapat mempelajari lebih lanjut tentang kegunaan pesawat tersebut untuk berbagai operasi transportasi, baik sipil maupun militer, serta misi kemanusiaan.
“Selain itu, akan ditampilkan pula model dari generasi terbaru A330 Multi Role Tanker Transport (MRTT), yang merupakan pesawat angkut strategis dan pengisi bahan bakar di udara. Pesawat ini merupakan pilihan populer berbagai angkatan udara di seluruh dunia,” jelas Airbus dalam keterangan tertulisnya.
Sebuah model dari satelit Pleiades juga akan tampil dalam acara ini. Satelit Pleiades adalah satelit yang mengobservasi bumi dan mengambil gambar dengan resolusi sangat tinggi untuk keperluan sipil dan militer. Perangkat layar sentuh akan disediakan pula untuk memberikan pengunjung rincian tentang kemampuan produk Airbus dalam bidang observasi bumi, telekomunikasi, pengawasan dan intelijen untuk keamanan pesisir dan perbatasan, serta penerbangan nirawak.
“Pengunjung juga akan dapat melihat model helikopter multiperan H225M dari keluarga Super Puma. Helikopter ini dapat melaksanakan berbagai misi termasuk transportasi taktis serta pencarian dan penyelamatan. Dengan mengunjungi stan Airbus, pengunjung juga dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang seluruh model helikopter Airbus, termasuk helikopter ringan serbaguna bermesin ganda, H145M,” tulis Airbus.
Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan Airbus. Angkatan udara Indonesia mengoperasikan pesawat kelas menengah, Airbus C295, untuk tugas transportasi militer dan misi kemanusiaan. Produk helikopter Airbus seperti H225M, AS565 MBe, AS550, dan AS555 juga menjawab berbagai kebutuhan militer Indonesia.
Airbus Defense and Space juga bekerja bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dalam hal penyediaan akses gambar dari konstelasi satelit Pleiades dan TerraSAR-X. Gambar yang didapat dari konstelasi satelit ini akan digunakan untuk memantau dan mengoptimalkan sumber daya alam negara.
Airbus dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) memiliki program kolaborasi industri yang telah berlangsung sejak lama, termasuk lisensi produksi pesawat ringan CN212 dan helikopter NBO-105 di Bandung. Airbus juga mengembangkan pesawat kelas menengah CN235 bersama PT DI. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga mengonfigurasi dan mengirimkan helikopter Airbus untuk berbagai pelanggan yang merupakan instansi pemerintah Indonesia. PT DI juga memasok bagian-bagian utama dari helikopter H225 dan pesawat C295.
“Airbus, sebagai perusahaan manufaktur pesawat terbang asal Eropa, merupakan mitra terbesar Indonesia di industri kedirgantaraan. Kemitraan ini telah memungkinkan pertukaran keterampilan dan teknologi untuk Indonesia di bidang kedirgantaraan. Hubungan ini juga secara langsung mendukung pertumbuhan dan perkembangan sektor penerbangan negara,” pungkas dia.
Airbus akan menampilkan beragam produk dan layanannya dari bidang pertahanan, antariksa, dan helikopter pada pameran Indo Defence di Jakarta minggu depan. Edisi kedelapan Indo Defence ini bertempat di Jakarta International Expo dari tanggal 7-10 November 2018.
Salah satu sorotan utama dari stan Airbus (di Hall D #040) adalah model pesawat angkut taktis A400M yang baru. Pengunjung dapat mempelajari lebih lanjut tentang kegunaan pesawat tersebut untuk berbagai operasi transportasi, baik sipil maupun militer, serta misi kemanusiaan.
“Selain itu, akan ditampilkan pula model dari generasi terbaru A330 Multi Role Tanker Transport (MRTT), yang merupakan pesawat angkut strategis dan pengisi bahan bakar di udara. Pesawat ini merupakan pilihan populer berbagai angkatan udara di seluruh dunia,” jelas Airbus dalam keterangan tertulisnya.
Sebuah model dari satelit Pleiades juga akan tampil dalam acara ini. Satelit Pleiades adalah satelit yang mengobservasi bumi dan mengambil gambar dengan resolusi sangat tinggi untuk keperluan sipil dan militer. Perangkat layar sentuh akan disediakan pula untuk memberikan pengunjung rincian tentang kemampuan produk Airbus dalam bidang observasi bumi, telekomunikasi, pengawasan dan intelijen untuk keamanan pesisir dan perbatasan, serta penerbangan nirawak.
“Pengunjung juga akan dapat melihat model helikopter multiperan H225M dari keluarga Super Puma. Helikopter ini dapat melaksanakan berbagai misi termasuk transportasi taktis serta pencarian dan penyelamatan. Dengan mengunjungi stan Airbus, pengunjung juga dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang seluruh model helikopter Airbus, termasuk helikopter ringan serbaguna bermesin ganda, H145M,” tulis Airbus.
Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan Airbus. Angkatan udara Indonesia mengoperasikan pesawat kelas menengah, Airbus C295, untuk tugas transportasi militer dan misi kemanusiaan. Produk helikopter Airbus seperti H225M, AS565 MBe, AS550, dan AS555 juga menjawab berbagai kebutuhan militer Indonesia.
Airbus Defense and Space juga bekerja bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dalam hal penyediaan akses gambar dari konstelasi satelit Pleiades dan TerraSAR-X. Gambar yang didapat dari konstelasi satelit ini akan digunakan untuk memantau dan mengoptimalkan sumber daya alam negara.
Airbus dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) memiliki program kolaborasi industri yang telah berlangsung sejak lama, termasuk lisensi produksi pesawat ringan CN212 dan helikopter NBO-105 di Bandung. Airbus juga mengembangkan pesawat kelas menengah CN235 bersama PT DI. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga mengonfigurasi dan mengirimkan helikopter Airbus untuk berbagai pelanggan yang merupakan instansi pemerintah Indonesia. PT DI juga memasok bagian-bagian utama dari helikopter H225 dan pesawat C295.
“Airbus, sebagai perusahaan manufaktur pesawat terbang asal Eropa, merupakan mitra terbesar Indonesia di industri kedirgantaraan. Kemitraan ini telah memungkinkan pertukaran keterampilan dan teknologi untuk Indonesia di bidang kedirgantaraan. Hubungan ini juga secara langsung mendukung pertumbuhan dan perkembangan sektor penerbangan negara,” pungkas dia.
★ Indopos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.