Jumat, 24 Juli 2020

TNI AL Gelar Latihan Perang di Selat Karimata dan Perairan Natuna Selatan

Mengerahkan 24 kapal perang dan satuan lainnyahttps://1.bp.blogspot.com/-d4-OEgygn8U/XxrxyPKyozI/AAAAAAABN6g/eKty1VN2f8QIX8Dt4WsCp57Vl8EbxIsLACLcBGAsYHQ/s400/potret-tni-al-gelar-latihan-operasi-gabungan-2_169.jpegLPD KRI Semarang berserta Armada TNI AL lainnya [detik]

Komando Armada I TNI Angkatan Laut menggelar Latihan Geladi Tugas Tempur (Gelagaspur) Tingkat-3 di Kawasan Perairan Laut Jawa, Selat Karimata dan Pulau Singkep, Perairan Natuna Selatan.

Seperti dikutip pada keterangan pers yang diterima Anadolu Agency pada Jumat, Latihan Terpadu Koarmada I ini dipimpin langsung oleh Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono.

Menurut Ahmadi Heri Purwono latihan ini digelar dalam rangka mendukung tugas TNI AL memelihara kemampuan dan profesionalisme prajurit dalam melaksanakan Operasi Laut Gabungan dan Operasi Amfibi.

KRI Usman Harun 359 serta sejumlah KCR-40 turut serta [Kompas]

"Serta mewujudkan kesiapan unsur-unsur Koarmada I dalam melaksanakan Operasi Laut Gabungan dan Operasi Amfibi guna mendukung Operasi Gabungan TNI," kata Ahmadi.

Ahmadi menambahkan materi latihan yang diberikan berupa manuver lapangan, yaitu materi peperangan anti udara, peperangan elektronika, peperangan anti kapal selam, peperangan ranjau, dan peperangan anti kapal permukaan.

Latihan tersebut digelar selama empat hari sejak 21 Juli hingga 24 Juli dan mengerahkan 24 kapal atau unsur laut di antarannya satu kapal selam, 14 unsur udara serta 2000 personel TNI AL.

Kapal selam KRI Ardadedali 404 turut serta dalam latihan ini [Indozone]

Pengamat Militer Beni Sukadis menilai selain untuk meningkatkan profesionalitas prajurit, latihan yang digelar oleh Koarmada I di wilayah yang berdekatan dengan Laut China Selatan itu untuk mengirimkan pesan kepada negara lain agar menghormati aturan hukum internasional.

Di tengah panasnya hubungan Amerika Serikat-China, Menurut Beni dalam latihan itu Indonesia mengisyaratkan agar negara-negara untuk patuh menghormati UNCLOS 1982 dan juga putusan Mahkamah Arbitrase Internasional terkait Laut China Selatan.

"Kita menunjukkan bahwa kita punya ketegasan adalah inilah wilayah kami dan kami berdaulat yah begitu saja," pungkas dia kepada Anadolu Agency melalui sambungan telepon.

 ♖ AA  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...