Jakarta - Untuk menekan tingkat kecelakaan di laut,
TNI AL mengembangkan terapi hiperbarik. Terapi ini saat ini menjadi
salah satu bidang kesehatan yang berkembang pesat dalam dunia kesehatan,
khususnya di matra laut. Hiperbarik bertujuan mendukung kegiatan
keangkatanlautan dalam menjalankan misi menjaga pertahanan negara.
"Kesehatan dan keselamatan jiwa prajurit AL saat ini menjadi fokus perhatian para pemimpin TNI AL," kata Kepala Dinas Kesehatan TNI AL, Laksma TNI Jeanne Winaktu, ditemui di sela-sela seminar internasional bertema "Kesehatan Hiperbarik dan Kegawatdaruratan di Laut", di Jakarta, Kamis (11/10).
Dalam mengembangkan terapi hiperbarik ini, TNI AL bekerja sama dengan sejumlah stakeholder kesehatan di dalam negeri, seperti Kementerian Kesehatan dan sejumlah perguruan tinggi yang memiliki kompetensi di bidang kesehatan. Jeanne secara sederhana menjelaskan terapi hiperbarik adalah terapi pemberian oksigen bertekanan tinggi di dalam ruang tertutup. Ini dilakukan dengan tekanan-tekanan tertentu sehingga bisa dijadikan terapi pengobatan.[nsf/P-3]
"Kesehatan dan keselamatan jiwa prajurit AL saat ini menjadi fokus perhatian para pemimpin TNI AL," kata Kepala Dinas Kesehatan TNI AL, Laksma TNI Jeanne Winaktu, ditemui di sela-sela seminar internasional bertema "Kesehatan Hiperbarik dan Kegawatdaruratan di Laut", di Jakarta, Kamis (11/10).
Dalam mengembangkan terapi hiperbarik ini, TNI AL bekerja sama dengan sejumlah stakeholder kesehatan di dalam negeri, seperti Kementerian Kesehatan dan sejumlah perguruan tinggi yang memiliki kompetensi di bidang kesehatan. Jeanne secara sederhana menjelaskan terapi hiperbarik adalah terapi pemberian oksigen bertekanan tinggi di dalam ruang tertutup. Ini dilakukan dengan tekanan-tekanan tertentu sehingga bisa dijadikan terapi pengobatan.[nsf/P-3]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.