Armada KRI TNI AL |
Surabaya - Latihan Armada Jaya TNI AL(AJ) XXXI/2012. Merupakan puncak latihan tertinggi TNI AL. Selain personel latihan ini juga menampilkan alutsista TNI AL yang terbaru maupun yang sudah lama.
"Ini latihan terbesar seluruh alutsista dari yang terbaru sampai yang paling lama akan dicoba,"jelas Kasal Laksamana TNI Soeparno, usai gelar pasukan AJ, Senin (8/10/2012).
Menurutnya latihan ini sudah digelar sejak 25 September lalu, namun untuk manuver lapangan akan dimulai besok (9/10) hingga 22 Oktober 2012.
Latihan akan dilaksanakan di perairan Indonesia kawasan Timur, mulai dari Laut Jawa hingga puncaknya dilaksanakan operasi amfibi berupa pendaratan pasukan pendarat (Pasrat) di Sangatta Kalimantan Timur.
Latihan akan melibatkan seluruh kesenjataan TNI AL yang tergabung dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yakni kapal perang, pesawat udara, marinir dan pangkalan.
Tidak tanggung tanggung, 35 kapal perang TNI AL dikerahkan dalam latihan ini.
Alutsista mulai dari tank, hingga kapal perang dan alutsista lainnya ditampilkan untuk pemeriksaan sebelum melakukan manuver lapangan.
Ini latihan terbesar seluruh alutsista dari yang terbaru sampai yang paling lama akan dicoba,"jelas Kasal Laksamana TNI Soeparno.
TNI AL Gelar Pasukan Latihan Puncak Armada Jaya XXXI/2012
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) pada Gelar Pasukan Manuver Lapangan (Manlap) Armada Jaya XXXI/2012 bertempat di Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung, Surabaya, Senin (8/10/2012).
Rangkaian kegiatan latihan Armada Jaya XXXI/2012 didukung sekitar 5.500 personel, 35 kapal perang berbagai jenis (Kapal Selam, Perusak Kawal Rudal, Kapal Cepat Rudal, Perusak Kawal, Angkut Tank, Buru Ranjau, Kapal Tanker dan Kapal Bantu Tunda), 6 pesawat udara, 1 Batalyon Tim Pendarat Marinir, serta 93 kendaraan tempur Pasukan Pendarat.
Seluruh kesenjataan TNI AL yang tergabung dalam SSAT (Sistim Senjata Armada Terpadu) akan digelar pada Armada Jaya kali ini. 10 kapal perang akan melaksanakan penembakan peluru kendali, seperti rudal Yakhont, rudal Excocet MM 40, rudal C-802 serta penembakan Torpedo Sut (Surface and Underwater Target) dari kapal selam dan Kapal Atas Air dengan sasaran kapal permukaan. Kesuksesan latihan ini merupakan salah satu indikator bahwa TNI AL siap mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI dari setiap ancaman kapanpun dan dimanapun.
Kasal yang juga sebagai pimpinam umum Armada Jaya XXXI/2012 dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam gelar pasukan ini dimaksudkan untuk pengecekan akhir kesiapan dan kebutuhan operasi baik matrial, personel, maupun dukungan logistik serta sebagai Pre Exercise Briefing. Pada tahapan gladi manuver lapangan ini secara kuantitas melibatkan sebagian besar kekuatan yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut, demikian pula secara kualitas bahwa kekuatan yang dilibatkan merupakan kekuatan yang telah dipersiapkan untuk melaksanakan operasi.
Lebih lanjut dikatakan bahwa keberhasilan latihan ini sangat tergantung dari kesiapan operasi yang sudah direncanakan namun tetap menyesuaikan dengan berbagai perubahan yang terjadi sebagai dampak perkembangan situasi dan kondisi di lapangan harus diantisipasi dan diwaspadai. Khususnya yang berkaitan dengan penembakan senjata strategis, dihadapkan dengan perubahan kondisi alam. Jalankan fungsi komando dan pengendalian dengan tegas, serta melalui proses pengambilan keputusan yang cermat, cepat dan akurat.
Selain itu juga waspadai tentang faktor keselamatan baik keselamatan matriil maupun personel.
Mengakhiri sambutannya Kasal mengharapkan agar laksanakan dan ikuti semua kegiatan latihan dengan sebaik-baiknya, agar tujuan dan sasaran dapat tercapai secara maksimal. Siapkan fisik, mental serta kemampuan olah pikir, untuk menguji kemampuan dan naluri tempur, guna meningkatkan kesiapsiagaan Sistim Senjata Armada Terpadu (SSAT) dan prajurit yang profesional.
Pertahankan kesiapan kondisi teknis Alutsista melalui purba jaga dengan selalu memperhatikan kondisi alam dan cuaca serta laksanakan setiap latihan dengan disiplin dan prosedur yang berlaku.
Efektifkan fungsi komando dan pengendalian serta patuhi kebijakan pancaran dalam mendukung kerahasiaan dan kelancaran berbagai kegiatan khususnya dalam kegiatan uji coba senjata strategis. Junjung tinggi prinsip Zero Accident serta hindari kerusakan di daerah latihan yang dapat merugikan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.