Pasukan TNI Yonif 407 Padmakusuma diberangkatan ke Kalimantan Timur
untuk menjaga wilayah perbatasan menggunakan KRI Teluk Bone dari
Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/10/2012).
Semarang - Pasukan TNI Yonif 407 Padmakusuma diberangkatkan ke Kalimantan Timur untuk menjaga wilayah perbatasan menggunakan KRI Teluk Bone dari Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/10/2012). Sebanyak 650 personel akan bertugas mengamankan wilayah perbatasan selama enam bulan.
Kepala Staf Kodam IV/ Diponegoro Brigjen TNI Agus Kriswanto dalam sambutannya menekankan perlunya memahami wilayah tugas di perbatasan RI-Malaysia. Selain itu, juga harus diwaspadai berbagai kasus kejahatan yang sering terjadi di wilayah perbatasan, seperti penyelundupan, perdagangan manusia, dan pelintas batas ilegal. "Tunjukkan pengabdian, loyalitas saat bertugas, serta mengisi kegiatan di sana secara positif," kata Agus.
Nantinya pasukan ini akan menggantikan pasukan Kostrad yang bertugas sebelumnya. Nantinya pasukan Yonif 407 Padmakusuma akan menempati 29 pos di sepanjang perbatasan.
Semarang - Ratusan pengantar yang terdiri dari istri, anak, orang tua memenuhi dermaga Tanjung Emas. Mereka tampak hanyut dalam kesedihan saat melepas para prajurit untuk bertugas di wilayah perbatasan Indonesia - Malaysia yang diberangkatkan Selasa pagi ini (9/10).
Untuk menjaga stabilitas di kawasan kalimantan Timur, diberangkatkan 1 batalyon Yonif-407 Padma Kusuma Kodam IV Diponegoro menuju Pelabuhan Nunukan, Kalimantan Timur.
Tapi meski di Kalimantan Timur dimana ke 650 personel ini akan bertugas bukan di wilayah konflik, tapi kerawanan terkait dengan perbatasan Indonesia-Malaysia sangat banyak. Misalnya pemidahan patok garis batas, ilegal loging, dan penyelundupan.
Dengan menggunakan KRI Teluk Bone, 650 personel yang rata-rata berpangkat prada asal Slawi Tegal dan Purwokerto ini bertolak dari pelabuhan Tanjung Emas Semarang menuju ke Pelabuhan Nunukan Kalimantan Timur. Mereka akan bertugas selama 6 bulan.
Dilepas oleh Kasdam IV Diponegioro, Brigjen TNI Agus Kriswanto, ke 650 prajurit ini sebagian diantaranya pernah bertugas di beberapa wilayah konflik diantaranya di Papua.
Dalam amanatnya, Brigjen TNI, Agus Kriswanto meminta, agar semua prajurit bisa menjaga nama baik Kodam IV Dipengoro. "Kalian harus menjalankan tugas dengan baik terkait dengan banyaknya lalu-lalang para pelanggar batas wilayah RI-Malaysia.
Semarang - Pasukan TNI Yonif 407 Padmakusuma diberangkatkan ke Kalimantan Timur untuk menjaga wilayah perbatasan menggunakan KRI Teluk Bone dari Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/10/2012). Sebanyak 650 personel akan bertugas mengamankan wilayah perbatasan selama enam bulan.
Kepala Staf Kodam IV/ Diponegoro Brigjen TNI Agus Kriswanto dalam sambutannya menekankan perlunya memahami wilayah tugas di perbatasan RI-Malaysia. Selain itu, juga harus diwaspadai berbagai kasus kejahatan yang sering terjadi di wilayah perbatasan, seperti penyelundupan, perdagangan manusia, dan pelintas batas ilegal. "Tunjukkan pengabdian, loyalitas saat bertugas, serta mengisi kegiatan di sana secara positif," kata Agus.
Nantinya pasukan ini akan menggantikan pasukan Kostrad yang bertugas sebelumnya. Nantinya pasukan Yonif 407 Padmakusuma akan menempati 29 pos di sepanjang perbatasan.
Keharuan Iringi Keberangkatan 650 Prajurit ke Perbatasan
Semarang - Ratusan pengantar yang terdiri dari istri, anak, orang tua memenuhi dermaga Tanjung Emas. Mereka tampak hanyut dalam kesedihan saat melepas para prajurit untuk bertugas di wilayah perbatasan Indonesia - Malaysia yang diberangkatkan Selasa pagi ini (9/10).
Untuk menjaga stabilitas di kawasan kalimantan Timur, diberangkatkan 1 batalyon Yonif-407 Padma Kusuma Kodam IV Diponegoro menuju Pelabuhan Nunukan, Kalimantan Timur.
Tapi meski di Kalimantan Timur dimana ke 650 personel ini akan bertugas bukan di wilayah konflik, tapi kerawanan terkait dengan perbatasan Indonesia-Malaysia sangat banyak. Misalnya pemidahan patok garis batas, ilegal loging, dan penyelundupan.
Dengan menggunakan KRI Teluk Bone, 650 personel yang rata-rata berpangkat prada asal Slawi Tegal dan Purwokerto ini bertolak dari pelabuhan Tanjung Emas Semarang menuju ke Pelabuhan Nunukan Kalimantan Timur. Mereka akan bertugas selama 6 bulan.
Dilepas oleh Kasdam IV Diponegioro, Brigjen TNI Agus Kriswanto, ke 650 prajurit ini sebagian diantaranya pernah bertugas di beberapa wilayah konflik diantaranya di Papua.
Dalam amanatnya, Brigjen TNI, Agus Kriswanto meminta, agar semua prajurit bisa menjaga nama baik Kodam IV Dipengoro. "Kalian harus menjalankan tugas dengan baik terkait dengan banyaknya lalu-lalang para pelanggar batas wilayah RI-Malaysia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.