Penampakan taring KRI 593 Banda Aceh (Kenyot10)
All hands,
RIMPAC 2014 yang akan berlangsung mulai awal Juni 2014 di perairan Hawaii dan sekitarnya merupakan momen penting bagi Angkatan Laut Indonesia. Meskipun partisipasi kekuatan laut Indonesia dalam RIMPAC bukan untuk pertama kalinya, akan tetapi dalam latihan tahun ini Jakarta menyebarkan kapal perang KRI Banda Aceh-593 guna berpartisipasi dalam latihan tersebut. Sebagaimana diketahui, sebelumnya Angkatan Laut Indonesia hanya menyebarkan satu detasemen pasukan khusus matra lain yang terdiri dari Kopaska dan Denjaka.
Penyebaran KRI Banda Aceh-593 jauh dari wilayah Indonesia dilaksanakan setelah sebelumnya KRI Banjarmasin-592 melanglang buana ke Asia Timur beberapa waktu lalu. Terdapat bermacam makna yang dapat ditarik dari kecenderungan penyebaran kapal perang jenis LPD oleh Angkatan Laut Indonesia dewasa ini.
Pertama, kapal perang jenis LPD adalah kapal perang "unggulan" Indonesia untuk misi-misi non tempur dewasa ini. Kedua, kapal perang jenis LPD memiliki kesiapan yang lebih tinggi daripada kapal kombatan. Ketiga, kapal perang tipe LPD khususnya KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593 mengemban misi khusus yaitu memamerkan kemampuan industri pertahanan dalam negeri.
Terkait dengan hal tersebut, akan lebih baik bila kekuatan laut Indonesia senantiasa memiliki setidaknya dua LPD yang senantiasa siap disebarkan setiap saat, termasuk untuk misi-misi ke luar negeri. Misi ke luar negeri itu bukan semata seperti latihan yang sudah pasti terencana, tetapi juga misi tidak terencana seperti operasi HADR di negara lain di kawasan Asia Pasifik. Bukankah kawasan Asia Pasifik rajin didera bencana, baik gempa bumi, letusan gunung, banjir maupun angin topan.
Tantangannya adalah bagaimana menjaga kondisi kesiapan lima kapal LPD plus satu kapal rumah sakit agar sepertiga dari kapal itu statusnya adalah siap dan bukan setengah siap dan atau tidak siap semuanya.
All hands,
RIMPAC 2014 yang akan berlangsung mulai awal Juni 2014 di perairan Hawaii dan sekitarnya merupakan momen penting bagi Angkatan Laut Indonesia. Meskipun partisipasi kekuatan laut Indonesia dalam RIMPAC bukan untuk pertama kalinya, akan tetapi dalam latihan tahun ini Jakarta menyebarkan kapal perang KRI Banda Aceh-593 guna berpartisipasi dalam latihan tersebut. Sebagaimana diketahui, sebelumnya Angkatan Laut Indonesia hanya menyebarkan satu detasemen pasukan khusus matra lain yang terdiri dari Kopaska dan Denjaka.
Penyebaran KRI Banda Aceh-593 jauh dari wilayah Indonesia dilaksanakan setelah sebelumnya KRI Banjarmasin-592 melanglang buana ke Asia Timur beberapa waktu lalu. Terdapat bermacam makna yang dapat ditarik dari kecenderungan penyebaran kapal perang jenis LPD oleh Angkatan Laut Indonesia dewasa ini.
Pertama, kapal perang jenis LPD adalah kapal perang "unggulan" Indonesia untuk misi-misi non tempur dewasa ini. Kedua, kapal perang jenis LPD memiliki kesiapan yang lebih tinggi daripada kapal kombatan. Ketiga, kapal perang tipe LPD khususnya KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593 mengemban misi khusus yaitu memamerkan kemampuan industri pertahanan dalam negeri.
Terkait dengan hal tersebut, akan lebih baik bila kekuatan laut Indonesia senantiasa memiliki setidaknya dua LPD yang senantiasa siap disebarkan setiap saat, termasuk untuk misi-misi ke luar negeri. Misi ke luar negeri itu bukan semata seperti latihan yang sudah pasti terencana, tetapi juga misi tidak terencana seperti operasi HADR di negara lain di kawasan Asia Pasifik. Bukankah kawasan Asia Pasifik rajin didera bencana, baik gempa bumi, letusan gunung, banjir maupun angin topan.
Tantangannya adalah bagaimana menjaga kondisi kesiapan lima kapal LPD plus satu kapal rumah sakit agar sepertiga dari kapal itu statusnya adalah siap dan bukan setengah siap dan atau tidak siap semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.