Pembelian ini merupakan kerjasama teknologi Sao Paulo ★ Republik Indonesia melengkapi alat utama sistem pertahanan dengan misil Artillery Saturation Rocket System atau Astros II.
Tim dari Kementerian Pertahanan berkunjung ke Avibras, perusahaan swasta di Sao Paulo, Brasil yang memproduksi Astros II, Kamis (22/5) pagi waktu setempat (Kamis (22/5) malam WIB).
Tim dipimpin Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan Laksda Rachmad Lubis. Rombongan diterima Presiden Avibras Sami Youssef Hassuani, Direktur Pengembangan Bisnis Internasional Leandro Villar, dan Manajer Pengembangan Bisnis Hans Kristensen.
Sami Youssef Hassuani mengatakan pemesanan atau pembelian Astros II bukan cuma kerja sama bisnis.
"Ini lebih dari sekadar kerja sama bisnis, tetapi juga kerja sama telnologi, dan kerja sama pertahanan antara Brasil dan Indonesia karena meski kami perusahaan swasta, angkatan bersenjata Brasil mendukung kami," kata Hassuani, seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia Usman Kansong dari Sao Paulo, Brasil.
Dalam rombongan Kemenhan, turut serta staf Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, Bappenas, dan wartawan.
"Ini adalah bentuk keterbukaan informasi agar rakyat tahu untuk apa uang negara digunakan, juga dalam rangka good governance dan clean government," jelas Laksda Lubis kepada pihak Avibras.
Rombongan Kemenhan berkesempatan melihat langsung tahap-tahap produksi Astros II. Pekan depan akan dilakukan uji coba Astros II dan akan disaksikan Wamenhan Sjafrie Syamsoeddin.Astros II Perkuat Persenjataan Indonesia Komandan Pusat Kesejantaan Artileri Medan Komando Pendidikan dan Latihan (Danpussenarmed Kodiklat) TNI AD, Brigjen Sonhadji mengatakan alat utama sistem pertahanan Indonesia akan dilengkapi Artillery Saturation Rocket System (Astros) II.
"Rencanannya ditempatkan di Bogor dan Malang," ujar Sonhadji kepada Media Indonesia di sela-sela peninjauan pabrik truk peluncur misil Astros II di Sao Paulo, Brasil, Jumat (23/5/2014) waktu setempat.
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membeli 32 Astros II dari perusahaan Avibras di Brasil seharga 404 juta dolar Amerika Serikat. Astros II merupakan sistem persenjataan yang terdiri dari truk peluncur, alat peluncur, dan misil berbagai ukuran dan jangkauan. Avibras sedang mengembangkan daya jangkau misil Astros II hingga 300 kilometer.
Untuk tahap pertama, sebanyak 13 unit Astros II akan tiba di Tanah Air. "Awal Agustus, Astros II sampai di Jakarta," ujar Manajer Pengembangan Bisnis Avibras, Hans Kristensen.
Pekan depan dilakukan uji coba Astros II di Brasil dan disaksikan langsung Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin. Setelah tiba di Tanah Air, Astros II akan diparadekan di peringatan Hari Ulang Tahun TNI pada 5 Oktober 2014.
Tim dari Kementerian Pertahanan berkunjung ke Avibras, perusahaan swasta di Sao Paulo, Brasil yang memproduksi Astros II, Kamis (22/5) pagi waktu setempat (Kamis (22/5) malam WIB).
Tim dipimpin Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan Laksda Rachmad Lubis. Rombongan diterima Presiden Avibras Sami Youssef Hassuani, Direktur Pengembangan Bisnis Internasional Leandro Villar, dan Manajer Pengembangan Bisnis Hans Kristensen.
Sami Youssef Hassuani mengatakan pemesanan atau pembelian Astros II bukan cuma kerja sama bisnis.
"Ini lebih dari sekadar kerja sama bisnis, tetapi juga kerja sama telnologi, dan kerja sama pertahanan antara Brasil dan Indonesia karena meski kami perusahaan swasta, angkatan bersenjata Brasil mendukung kami," kata Hassuani, seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia Usman Kansong dari Sao Paulo, Brasil.
Dalam rombongan Kemenhan, turut serta staf Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, Bappenas, dan wartawan.
"Ini adalah bentuk keterbukaan informasi agar rakyat tahu untuk apa uang negara digunakan, juga dalam rangka good governance dan clean government," jelas Laksda Lubis kepada pihak Avibras.
Rombongan Kemenhan berkesempatan melihat langsung tahap-tahap produksi Astros II. Pekan depan akan dilakukan uji coba Astros II dan akan disaksikan Wamenhan Sjafrie Syamsoeddin.Astros II Perkuat Persenjataan Indonesia Komandan Pusat Kesejantaan Artileri Medan Komando Pendidikan dan Latihan (Danpussenarmed Kodiklat) TNI AD, Brigjen Sonhadji mengatakan alat utama sistem pertahanan Indonesia akan dilengkapi Artillery Saturation Rocket System (Astros) II.
"Rencanannya ditempatkan di Bogor dan Malang," ujar Sonhadji kepada Media Indonesia di sela-sela peninjauan pabrik truk peluncur misil Astros II di Sao Paulo, Brasil, Jumat (23/5/2014) waktu setempat.
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membeli 32 Astros II dari perusahaan Avibras di Brasil seharga 404 juta dolar Amerika Serikat. Astros II merupakan sistem persenjataan yang terdiri dari truk peluncur, alat peluncur, dan misil berbagai ukuran dan jangkauan. Avibras sedang mengembangkan daya jangkau misil Astros II hingga 300 kilometer.
Untuk tahap pertama, sebanyak 13 unit Astros II akan tiba di Tanah Air. "Awal Agustus, Astros II sampai di Jakarta," ujar Manajer Pengembangan Bisnis Avibras, Hans Kristensen.
Pekan depan dilakukan uji coba Astros II di Brasil dan disaksikan langsung Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin. Setelah tiba di Tanah Air, Astros II akan diparadekan di peringatan Hari Ulang Tahun TNI pada 5 Oktober 2014.
★ Metro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.