Tiga Satuan Elit Marinir hingga Robot Cari Lion Air
Infografs [detik] ★
Alat Sonar dan 50 Penyelam Dikerahkan
Badan SAR Nasional (Basarnas) mengatakan tidak ada metode khusus untuk mencari kotak hitam (black box) Lion Air JT610. Basarnas berfokus pada pencarian badan pesawat (main body) terlebih dahulu.
"Kita tentunya pengen mencari main body dulu, biasanya kan itu tidak jauh dari main body, kalau itu ketemu saya yakin pasti tidak jauh-jauh dari situ," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi di Dermaga JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (30/10/2018).
Seluruh temuan berupa serpihan pesawat, barang-barang korban, hingga potongan tubuh yang mengapung sudah dievakuasi petugas. Namun, saat ini tim pencarian masih melakukan penyisiran baik di permukaan laut ataupun di dalam laut.
"Kalau yang ada di atas permukaan sudah kita ambil semua. Sudah kita collect semua ada di sini dan 10 kantong itu sejak tadi malam sudah kita serahkan kepada Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi," ujar Syaugi.
Syaugi mengatakan sebanyak 50 personel dikerahkan untuk penyelaman hari ini yang berasal dari Basarnas, Kopaska TNI AL, dan pihak lainnya. Alat multibeam echosounder juga dipakai untuk memaksimalkan pencarian objek di bawah laut.
"Dari pagi tadi pukul 06.00 WIB sudah dilaksanakan penyelaman kembali. Hari ini kita akan melaksanakan penyisiran kembali di atas permukaan air dan dilakukan penyelaman di bawah air termasuk kita menggunakan alat yang namanya multibeam echosounder untuk melihat apakah ada objek di bawah. Karena kita berharap bodi pesawat atau main body-nya bisa terlihat," ucapnya.
Data terakhir tim gabungan Basarnas, TNI dan Polri masih tercatat 24 kantong jenazah berhasil dibawa ke daratan dari titik koordinat jatuhnya pesawat. Sebanyak 10 kantong jenazah berisi potongan tubuh dan sisanya berisi serpihan pesawat.
Pesawat Lion Air JT 610 berjenis Boeing 737 MAX 8 itu berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Bangka Belitung dengan membawa 189 orang di dalamnya. Pesawat terbang pukul 06.20 WIB kemudian hilang kontak pukul 06.30 WIB. Puing-puing pesawat ditemukan di perairan sebelah utara Karawang, Jawa Barat. (jbr/jbr)
Alat Sonar dan 50 Penyelam Dikerahkan
Badan SAR Nasional (Basarnas) mengatakan tidak ada metode khusus untuk mencari kotak hitam (black box) Lion Air JT610. Basarnas berfokus pada pencarian badan pesawat (main body) terlebih dahulu.
"Kita tentunya pengen mencari main body dulu, biasanya kan itu tidak jauh dari main body, kalau itu ketemu saya yakin pasti tidak jauh-jauh dari situ," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi di Dermaga JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (30/10/2018).
Seluruh temuan berupa serpihan pesawat, barang-barang korban, hingga potongan tubuh yang mengapung sudah dievakuasi petugas. Namun, saat ini tim pencarian masih melakukan penyisiran baik di permukaan laut ataupun di dalam laut.
"Kalau yang ada di atas permukaan sudah kita ambil semua. Sudah kita collect semua ada di sini dan 10 kantong itu sejak tadi malam sudah kita serahkan kepada Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi," ujar Syaugi.
Syaugi mengatakan sebanyak 50 personel dikerahkan untuk penyelaman hari ini yang berasal dari Basarnas, Kopaska TNI AL, dan pihak lainnya. Alat multibeam echosounder juga dipakai untuk memaksimalkan pencarian objek di bawah laut.
"Dari pagi tadi pukul 06.00 WIB sudah dilaksanakan penyelaman kembali. Hari ini kita akan melaksanakan penyisiran kembali di atas permukaan air dan dilakukan penyelaman di bawah air termasuk kita menggunakan alat yang namanya multibeam echosounder untuk melihat apakah ada objek di bawah. Karena kita berharap bodi pesawat atau main body-nya bisa terlihat," ucapnya.
Data terakhir tim gabungan Basarnas, TNI dan Polri masih tercatat 24 kantong jenazah berhasil dibawa ke daratan dari titik koordinat jatuhnya pesawat. Sebanyak 10 kantong jenazah berisi potongan tubuh dan sisanya berisi serpihan pesawat.
Pesawat Lion Air JT 610 berjenis Boeing 737 MAX 8 itu berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Bangka Belitung dengan membawa 189 orang di dalamnya. Pesawat terbang pukul 06.20 WIB kemudian hilang kontak pukul 06.30 WIB. Puing-puing pesawat ditemukan di perairan sebelah utara Karawang, Jawa Barat. (jbr/jbr)
☠ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.