Menembus US$ 5,2 jutaIlustrasi
Menteri BUMN, Rini Soemarno, melepas secara simbolis produk ekspor PT Pindad, Dahana, dan PT Bio Farma. Nilai sementara produk ekspor tiga BUMN itu sedikitnya menembus US$ 5,2 juta.
“Nilai 5,2 juta Dollar AS itu sama dengan 74 ribu ton batu bara, banyak sekali. Kalau dilihat dari jumlah pegawai yang diserap untuk Pindad, Dahana, dan Bio Farma itu menyerap 3.500 orang. Sedangkan kalau batu-bara hanya 200 orang,” kata Rini di PT LEN Industri, Bandung, Rabu, 31 Oktober 2018.
Menurut Rini, inovasi BUMN tersebut awalnya ditujukan sebagai substitusi barang impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Produk Pindad misalnya, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan TNI dan Polri. “Setelah mencapai komersial skill, kemudian harga kompetitif, kita bisa ekspor. Ini yang terjadi,” kata dia.
Di sejumlah negara, produsen alutsista juga sudah memproduksi barang-barang komersial. “Karena teknologi ataupun reasearch & development sangat rigid dan detil, akhirnya bermanfaat juga untuk masyarakat. Ini yang saya harapkan pada Pindad, Dahana, LEN, dan PT Dirgantara Indonesia untuk bisa melakukan substitusi, sehingga ke depan bisa memproduksi produk yang bukan hanya untuk pertahanan tapi produk komersial,” kata dia.
Rini mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi tekanan turunnya kurs nilai tukar rupiah. Industri juga belum siap memproduksi barang pengganti impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. “Karena itu saya menekankan betul, kita BUMN, bagaimana bisa terus meningkatkan ekspor, dan itu tidak terlepas dari riset dan sinergi antar BUMN, antar Kementerian, dengan pengguna,” kata dia.
Rini melepas secara simbolis produk ekspor PT Pindad berupa munisi ke Thailand bersama Diretur Utama PT Pindad Abraham Mose. Rinciannya 7.300 butir munisi kaliber 7,62×51 mm, TNT block sebanyak 4.030 unit. Sekretaris Perusahaan PT Pindad Tunig Rudyati mengatakan, pengiriman itu untuk memenuhi pesanan Thailand tahun ini.
Direktur Utama Bio Farma M Rahman Roestan mengatakan, perusahaannya sudah memulai ekspor produk vaksin sejak 1998 setelah mengantungi pra-kualifikasi WHO. Total nilai ekspor vaksin yang dilepas Rini Soemarno hari ini, sebesar US$ 5,18 juta atau sekitar Rp 75 miliar. Yang diekspor terdiri dari 50 juta dosis bulk polio ke India sedangkan ke Pakistan, Turki dan Honduras sekitar sebanyak 1 juta vial vaksin bOPV-20 dosis dan 10 dosis.
♖ Tempo
Menteri BUMN, Rini Soemarno, melepas secara simbolis produk ekspor PT Pindad, Dahana, dan PT Bio Farma. Nilai sementara produk ekspor tiga BUMN itu sedikitnya menembus US$ 5,2 juta.
“Nilai 5,2 juta Dollar AS itu sama dengan 74 ribu ton batu bara, banyak sekali. Kalau dilihat dari jumlah pegawai yang diserap untuk Pindad, Dahana, dan Bio Farma itu menyerap 3.500 orang. Sedangkan kalau batu-bara hanya 200 orang,” kata Rini di PT LEN Industri, Bandung, Rabu, 31 Oktober 2018.
Menurut Rini, inovasi BUMN tersebut awalnya ditujukan sebagai substitusi barang impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Produk Pindad misalnya, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan TNI dan Polri. “Setelah mencapai komersial skill, kemudian harga kompetitif, kita bisa ekspor. Ini yang terjadi,” kata dia.
Di sejumlah negara, produsen alutsista juga sudah memproduksi barang-barang komersial. “Karena teknologi ataupun reasearch & development sangat rigid dan detil, akhirnya bermanfaat juga untuk masyarakat. Ini yang saya harapkan pada Pindad, Dahana, LEN, dan PT Dirgantara Indonesia untuk bisa melakukan substitusi, sehingga ke depan bisa memproduksi produk yang bukan hanya untuk pertahanan tapi produk komersial,” kata dia.
Rini mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi tekanan turunnya kurs nilai tukar rupiah. Industri juga belum siap memproduksi barang pengganti impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. “Karena itu saya menekankan betul, kita BUMN, bagaimana bisa terus meningkatkan ekspor, dan itu tidak terlepas dari riset dan sinergi antar BUMN, antar Kementerian, dengan pengguna,” kata dia.
Rini melepas secara simbolis produk ekspor PT Pindad berupa munisi ke Thailand bersama Diretur Utama PT Pindad Abraham Mose. Rinciannya 7.300 butir munisi kaliber 7,62×51 mm, TNT block sebanyak 4.030 unit. Sekretaris Perusahaan PT Pindad Tunig Rudyati mengatakan, pengiriman itu untuk memenuhi pesanan Thailand tahun ini.
Direktur Utama Bio Farma M Rahman Roestan mengatakan, perusahaannya sudah memulai ekspor produk vaksin sejak 1998 setelah mengantungi pra-kualifikasi WHO. Total nilai ekspor vaksin yang dilepas Rini Soemarno hari ini, sebesar US$ 5,18 juta atau sekitar Rp 75 miliar. Yang diekspor terdiri dari 50 juta dosis bulk polio ke India sedangkan ke Pakistan, Turki dan Honduras sekitar sebanyak 1 juta vial vaksin bOPV-20 dosis dan 10 dosis.
♖ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.