LPD Pesanan TNI AL Diserahkan Desember 2018✈️ Ilustrasi LPD/SSV [GM]
PT PAL memperkirakan galangan kapal mereka dapat menampung 48 kapal per tahun untuk perawatan dan perbaikan dalam program Home Doctor Service (HDS).
Sekretaris PT PAL, Rariya Budi Harta, menuturkan galangan ini tidak eksklusif untuk melayani kapal niaga dari Pelni maupun ASDP dalam HDS. Akan tetapi dengan program itu maka perusahaa BUMN pemilik kapal dapat memperoleh layanan yang lebih maksimal.
Keunggulan ini dikarenakan layaknya dokter di rumah sakit, PT PAL akan memiliki catatan riwayat permasalahan dari masing-masing kapal milik BUMN.
“Perawatan ini [melalui HDS] merupakan sinergi BUMN, kami optimalkan potensi tersebut,” kata Rariya, Kamis (25/10/2018).
Kapal Militer
Sementara itu, untuk pembangunan kapal militer baru, Rariya menyebutkan perusahaan dalam tahap penyelesaian atas dua buah kapal.
Kapal yang hampir rampung itu yakni kapal cepat rudal (KCR) dengan panjang 60 meter serta landing platform dock (LPD) sepanjang 124 meter.
“Untuk LPD penyerahannya Desember 2018, sedangkan KCR karena ada pengembangan dan penambahan perlengkapan kemungkinan awal tahun depan,” katanya.
Menurut Rariya, semenjak 1985 hingga 2017 pihaknya telah merampungkan pembuatan 234 kapal berbagai jenis.
PT PAL juga menjadi fasilitas pembuatan perkapalan terlengkap baik secara teknologi maupun kapasitas.
Lebih lanjut dia menjelaskan pihaknya pada prinsipnya mampu mengerjakan berbagai jenis kapal yang dibutuhkan militer.
Meski begitu besaran pesanan tergantung Kementerian Pertahanan dan kebutuhan pengguna seperti TNI AL.
PT PAL memperkirakan galangan kapal mereka dapat menampung 48 kapal per tahun untuk perawatan dan perbaikan dalam program Home Doctor Service (HDS).
Sekretaris PT PAL, Rariya Budi Harta, menuturkan galangan ini tidak eksklusif untuk melayani kapal niaga dari Pelni maupun ASDP dalam HDS. Akan tetapi dengan program itu maka perusahaa BUMN pemilik kapal dapat memperoleh layanan yang lebih maksimal.
Keunggulan ini dikarenakan layaknya dokter di rumah sakit, PT PAL akan memiliki catatan riwayat permasalahan dari masing-masing kapal milik BUMN.
“Perawatan ini [melalui HDS] merupakan sinergi BUMN, kami optimalkan potensi tersebut,” kata Rariya, Kamis (25/10/2018).
Kapal Militer
Sementara itu, untuk pembangunan kapal militer baru, Rariya menyebutkan perusahaan dalam tahap penyelesaian atas dua buah kapal.
Kapal yang hampir rampung itu yakni kapal cepat rudal (KCR) dengan panjang 60 meter serta landing platform dock (LPD) sepanjang 124 meter.
“Untuk LPD penyerahannya Desember 2018, sedangkan KCR karena ada pengembangan dan penambahan perlengkapan kemungkinan awal tahun depan,” katanya.
Menurut Rariya, semenjak 1985 hingga 2017 pihaknya telah merampungkan pembuatan 234 kapal berbagai jenis.
PT PAL juga menjadi fasilitas pembuatan perkapalan terlengkap baik secara teknologi maupun kapasitas.
Lebih lanjut dia menjelaskan pihaknya pada prinsipnya mampu mengerjakan berbagai jenis kapal yang dibutuhkan militer.
Meski begitu besaran pesanan tergantung Kementerian Pertahanan dan kebutuhan pengguna seperti TNI AL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.