Laksanakan Combat Search and Rescue Helikopter Super Puma TNI AU dan RSAF latihan CSAR bersama [TNI AU]
Helikopter NAS-332 Super Puma milik TNI Angkatan Udara terbang bersamaan dengan dua helikopter milik Angkatan Udara Singapura bergerak meninggalkan shelter Charlie Baseops Lanud Roesmin Nurjadin menuju landasan pacu, Senin (25/11/2019).
Ketiga helikopter ini dikerahkan dalam misi Combat Search and Rescue (CSAR). Tugasnya adalah mencari dan menyelamatkan seorang pilot tempur yang eject atau melompat menggunakan kursi pelontar pesawat tempur yang diawakinya karena tertembak musuh. Pilot tersebut mendarat di salah satu lokasi yang ditakutkan merupakan daerah kekuasaan musuh.
Setelah dipastikan titik koordinatnya, pasukan pun dikerahkan ke sana untuk melakukan upaya penyelamatan. Tiga helikopter yang dikerahkan, punya peran masing-masing, ada yang sebagai tim pengamanan, tim penolong, dan tim escort (pengawal).
Untuk diketahui, misi ini dilakukan dalam rangka latihan bersama dengan sandi “Manyar Indopura” ke-XVII tahun 2019 yang melibatkan Angkatan Udara kedua negara.
Ketiga helikopter yang membawa tim dengan tugas berbeda ini, bergerak ke daerah operasi di daerah Siabu, Kabupaten Rohul, Provinsi Riau.
Proses evakuasi terhadap korban diperkirakan sekitar 10 menit. Sementara perjalanan pulang dan pergi, memakan waktu 1,5 jam. Sesuai estimasi waktu, tiga helikopter ini pun kembali ke Lanud Roesmin Nurjadin.
Setibanya di darat, tim medis yang telah bersiap menyambut korban untuk kemudian dibawa ke rumah sakit dr. Sukirman dan mendapat perawatan.
Komandan Skadron 6, Letkol Pnb Risdiyanto, ST, M.I.K., yang juga memimpin operasi dalam latihan bersama Manyar Indopura menjelaskan, misi Combat SAR adalah rangkaian evakuasi medis terhadap personel yang punya nilai strategis, atau penting dalam pertempuran.
“Jadi disimulasikan bahwa kita mendapat perintah untuk melaksanakan evakuasi terhadap personel tersebut. Sehingga kita masuk dengan combain profile yang sudah kita latih sendiri, Sehingga kita harus masuk (ke lokasi) dengan cepat dan tepat. Kemudian kita evakuasi personel itu dibawa kembali ke daerah aman. Lalu dilanjutkan dengan tindakan selanjutnya, membawa personel itu ke rumah sakit,” ungkapnya.
Letkol Risdiyanto menuturkan, latihan kali ini berjalan dengan cukup baik, step by step latihan ini sudah kita simulasikan atau briefing-kan dari awal. Sehingga per tahapan yang dilakukan hari ini semua jelas. Siapa, dan apa tugas serta tanggung jawabnya, Baik itu personel ground (darat), pasukan, tim kesehatan, teknisi, maupun awak penerbang, maupun cabin crew evakuasi.
Selain misi Combat SAR, beberapa jenis latihan lainnya juga dilakukan, Seperti SAR Tempur, Medical Evakuasi, Cargo Drop, dan lain-lain.
Helikopter NAS-332 Super Puma milik TNI Angkatan Udara terbang bersamaan dengan dua helikopter milik Angkatan Udara Singapura bergerak meninggalkan shelter Charlie Baseops Lanud Roesmin Nurjadin menuju landasan pacu, Senin (25/11/2019).
Ketiga helikopter ini dikerahkan dalam misi Combat Search and Rescue (CSAR). Tugasnya adalah mencari dan menyelamatkan seorang pilot tempur yang eject atau melompat menggunakan kursi pelontar pesawat tempur yang diawakinya karena tertembak musuh. Pilot tersebut mendarat di salah satu lokasi yang ditakutkan merupakan daerah kekuasaan musuh.
Setelah dipastikan titik koordinatnya, pasukan pun dikerahkan ke sana untuk melakukan upaya penyelamatan. Tiga helikopter yang dikerahkan, punya peran masing-masing, ada yang sebagai tim pengamanan, tim penolong, dan tim escort (pengawal).
Untuk diketahui, misi ini dilakukan dalam rangka latihan bersama dengan sandi “Manyar Indopura” ke-XVII tahun 2019 yang melibatkan Angkatan Udara kedua negara.
Ketiga helikopter yang membawa tim dengan tugas berbeda ini, bergerak ke daerah operasi di daerah Siabu, Kabupaten Rohul, Provinsi Riau.
Proses evakuasi terhadap korban diperkirakan sekitar 10 menit. Sementara perjalanan pulang dan pergi, memakan waktu 1,5 jam. Sesuai estimasi waktu, tiga helikopter ini pun kembali ke Lanud Roesmin Nurjadin.
Setibanya di darat, tim medis yang telah bersiap menyambut korban untuk kemudian dibawa ke rumah sakit dr. Sukirman dan mendapat perawatan.
Komandan Skadron 6, Letkol Pnb Risdiyanto, ST, M.I.K., yang juga memimpin operasi dalam latihan bersama Manyar Indopura menjelaskan, misi Combat SAR adalah rangkaian evakuasi medis terhadap personel yang punya nilai strategis, atau penting dalam pertempuran.
“Jadi disimulasikan bahwa kita mendapat perintah untuk melaksanakan evakuasi terhadap personel tersebut. Sehingga kita masuk dengan combain profile yang sudah kita latih sendiri, Sehingga kita harus masuk (ke lokasi) dengan cepat dan tepat. Kemudian kita evakuasi personel itu dibawa kembali ke daerah aman. Lalu dilanjutkan dengan tindakan selanjutnya, membawa personel itu ke rumah sakit,” ungkapnya.
Letkol Risdiyanto menuturkan, latihan kali ini berjalan dengan cukup baik, step by step latihan ini sudah kita simulasikan atau briefing-kan dari awal. Sehingga per tahapan yang dilakukan hari ini semua jelas. Siapa, dan apa tugas serta tanggung jawabnya, Baik itu personel ground (darat), pasukan, tim kesehatan, teknisi, maupun awak penerbang, maupun cabin crew evakuasi.
Selain misi Combat SAR, beberapa jenis latihan lainnya juga dilakukan, Seperti SAR Tempur, Medical Evakuasi, Cargo Drop, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.