Pembentukan Batalion Raider, KRI Banjarmasin angkut 750 prajurit TNI ADKRI Banjarmasin-592
KRI Banjarmasin-592 mengangkut 750 prajurit TNI Angkatan Darat dari dua batalion infanteri di Sulawesi Utara yang akan mengikuti latihan Pembentukan Batalyon Raider di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) Batujajar, Bandung, Jawa Barat.
Embarkasi pasukan dan perlengkapan dilaksanakan pada akhir Januari lalu di Pelabuhan Gorontalo, Sulawesi Utara.
Selanjutnya kapal yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Sobarudin M.Tr Hanla tersebut melaksanakan pelayaran menuju Jakarta dengan singgah di beberapa pelabuhan untuk mengisi bekal ulang.
Setelah menempuh pelayaran selama satu minggu, KRI Banjarmasin tiba di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta pada Kamis (6/2).
Kapal yang berada di bawah kendali Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) ini kemudian melaksanakan debarkasi pasukan dan perlengkapan.
Dua batalion infanteri yang akan mengikuti Pembentukan Batalyon Raider di Pusdikpassus Batujajar adalah Batalyon Infanteri 712/Wiratama (sebanyak 650 personel) dan Batalyon Infanteri 715/Motuliato (sebanyak 100 personel).
Debarkasi prajurit TNI AD dari KRI Banjarmasin [Dispenal]
Panglima Kolinlamil Laksda TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M. mengatakan, salah satu tugas pokok jajarannya adalah melaksanakan pergeseran kekuatan militer baik pasukan, peralatan tempur, maupun logistik melalui laut di seluruh perairan Indonesia.
“Kegiatan lintas laut kapal perang Kolinlamil maupun yang berada di Bawah Kendali Operasi (BKO) Kolinlamil dapat dilaksanakan pada saat damai maupun masa perang,” ujar Heri Purwono seperti dikutip dalam siaran pers Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal).
KRI Banjarmasin-592 merupakan kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) hasil produksi PT PAL Surabaya. Kapal ini resmi bergabung dengan TNI AL pada 28 November 2009.
Selain sebagai kapal angkut pasukan, kendaraan tempur (ranpur) dan material, kapal ini juga mempunyai kemampuan docking dan undocking dalam rangka memproyeksikan kekuatan dari laut ke darat melalui landing craft unit (LCU). Baik saat melaksanakan operasi amfibi maupun operasi lainnya.
KRI Banjarmasin-592 sehari-hari berada di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya.
♖ Airspace Review
KRI Banjarmasin-592 mengangkut 750 prajurit TNI Angkatan Darat dari dua batalion infanteri di Sulawesi Utara yang akan mengikuti latihan Pembentukan Batalyon Raider di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) Batujajar, Bandung, Jawa Barat.
Embarkasi pasukan dan perlengkapan dilaksanakan pada akhir Januari lalu di Pelabuhan Gorontalo, Sulawesi Utara.
Selanjutnya kapal yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Sobarudin M.Tr Hanla tersebut melaksanakan pelayaran menuju Jakarta dengan singgah di beberapa pelabuhan untuk mengisi bekal ulang.
Setelah menempuh pelayaran selama satu minggu, KRI Banjarmasin tiba di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta pada Kamis (6/2).
Kapal yang berada di bawah kendali Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) ini kemudian melaksanakan debarkasi pasukan dan perlengkapan.
Dua batalion infanteri yang akan mengikuti Pembentukan Batalyon Raider di Pusdikpassus Batujajar adalah Batalyon Infanteri 712/Wiratama (sebanyak 650 personel) dan Batalyon Infanteri 715/Motuliato (sebanyak 100 personel).
Debarkasi prajurit TNI AD dari KRI Banjarmasin [Dispenal]
Panglima Kolinlamil Laksda TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M. mengatakan, salah satu tugas pokok jajarannya adalah melaksanakan pergeseran kekuatan militer baik pasukan, peralatan tempur, maupun logistik melalui laut di seluruh perairan Indonesia.
“Kegiatan lintas laut kapal perang Kolinlamil maupun yang berada di Bawah Kendali Operasi (BKO) Kolinlamil dapat dilaksanakan pada saat damai maupun masa perang,” ujar Heri Purwono seperti dikutip dalam siaran pers Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal).
KRI Banjarmasin-592 merupakan kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) hasil produksi PT PAL Surabaya. Kapal ini resmi bergabung dengan TNI AL pada 28 November 2009.
Selain sebagai kapal angkut pasukan, kendaraan tempur (ranpur) dan material, kapal ini juga mempunyai kemampuan docking dan undocking dalam rangka memproyeksikan kekuatan dari laut ke darat melalui landing craft unit (LCU). Baik saat melaksanakan operasi amfibi maupun operasi lainnya.
KRI Banjarmasin-592 sehari-hari berada di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya.
♖ Airspace Review
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.