⚓️ Proyek Al Maryah pesanan AL Uni Emirat Arab (@DefenArt)
PT PAL melaksanakan upacara First Steel Cutting Landing Platform Dock (LPD) 163 M, yakni proyek Al Maryah milik Angkatan Laut Uni Emirat Arab, pada 28 Februari.
Seperti diketahui, pada 1 Juli 2022, PT PAL Indonesia telah menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Uni Emirat Arab untuk pengadaan enam kapal jenis LPD multimisi.
Rencananya, kapal LPD pertama akan diserahkan ke Angkatan Laut UEA (UAEN) antara tahun 2029-2030 mendatang.
Desain LPD multimisi untuk Angkatan Laut Uni Emirat Arab ini memiliki panjang 163 m, jauh lebih panjang dari versi yang dipesan oleh Angkatan Laut Filipina yakni 123 m.
Panjang tambahan badan kapal ini memungkinkan fasilitas pendaratan helikopter yang lebih panjang. Dek belakang bisa memuat tiga helikopter sedang dan hanggarnya dapat menampung dua helikopter sedang.
Kapal juga memiliki payload bays yang dapat disesuaikan kebutuhan misi. Dilengkapi dengan sistem peluncuran dan pemulihan otomatis untuk RHIB (Rigid Hull Inflatable Boats) dan kapal pendarat.
Kapal dapat dipersenjatai dengan meriam laut kaliber 76 mm, stasiun senjata kendali jarak jauh (RCWS) dengan kanon 20 mm atau 30 mm, sistem rudal antipesawat jarak dekat, dan lainnya.
LPD 163 M ini memiliki bobot perpindahan sekitar 12.500 ton, lebar 24 m, dan draft 6 m. Kecepatan jelajahnya 15 knot dan kecepatan maksimum hingga 18 knot. (RBS)
PT PAL melaksanakan upacara First Steel Cutting Landing Platform Dock (LPD) 163 M, yakni proyek Al Maryah milik Angkatan Laut Uni Emirat Arab, pada 28 Februari.
Seperti diketahui, pada 1 Juli 2022, PT PAL Indonesia telah menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Uni Emirat Arab untuk pengadaan enam kapal jenis LPD multimisi.
Rencananya, kapal LPD pertama akan diserahkan ke Angkatan Laut UEA (UAEN) antara tahun 2029-2030 mendatang.
Desain LPD multimisi untuk Angkatan Laut Uni Emirat Arab ini memiliki panjang 163 m, jauh lebih panjang dari versi yang dipesan oleh Angkatan Laut Filipina yakni 123 m.
Panjang tambahan badan kapal ini memungkinkan fasilitas pendaratan helikopter yang lebih panjang. Dek belakang bisa memuat tiga helikopter sedang dan hanggarnya dapat menampung dua helikopter sedang.
Kapal juga memiliki payload bays yang dapat disesuaikan kebutuhan misi. Dilengkapi dengan sistem peluncuran dan pemulihan otomatis untuk RHIB (Rigid Hull Inflatable Boats) dan kapal pendarat.
Kapal dapat dipersenjatai dengan meriam laut kaliber 76 mm, stasiun senjata kendali jarak jauh (RCWS) dengan kanon 20 mm atau 30 mm, sistem rudal antipesawat jarak dekat, dan lainnya.
LPD 163 M ini memiliki bobot perpindahan sekitar 12.500 ton, lebar 24 m, dan draft 6 m. Kecepatan jelajahnya 15 knot dan kecepatan maksimum hingga 18 knot. (RBS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.