Mampu hancurkan kapal musuh di jarak 200 Km
Rudal antikapal Atmaca (Roketsan) 🚀
Taring TNI semakin runcing jika rencana akuisisi puluhan rudal antikapal buatan Turki, Atmaca, berhasil diwujudkan.
Januari silam, media militer, Janes, mengabarkan, Indonesia telah mengadakan sebuah kontrak pengadaan rudal Atmaca asal pabrikan Roketsan.
Tak main-main, rencananya Indonesia akan membeli 45 unit rudal yang dilengkapi modul peluncuran.
Jika ini terwujud, TNI AL adalah pelanggan pertama dari rudal asal Turki tersebut.
Beberapa hari lalu, Kemhan, lewat akun media sosialnya, mengunggah rudal Atmaca.
Kemhan RI bahkan membeberkan spesifikasi kunci dari rudal besutan Turki tersebut.
“Atmaca merupakan rudal anti-kapal yang dikembangkan perusahaan pertahanan Turki, Roketsan. Rudal ini memiliki hulu ledak tinggi 220 kg yang dapat menjangkau target sejauh 200 km berkat dorongan mesin turbojet," demikian keterangan unggahan Kemhan tersebut.
Kehadiran rudal ini akan membuat kapal-kapal perang Indonesia kian bergigi lantaran Atmaca bisa langsung diinstal ke berbagai KRI TNI AL.
Rudal Atmaca nantinya dipersiapkan akan dipasang pada 3 kelas KRI (Defend.id)
Informasi yang didapat menyebutkan, Atmaca nantinya dipasangkan ke kapal korvet Kelas Fatahilah, Kelas Parhim, dan KCR FPB 57.
Rudal Atmaca ini bahkan bisa kita katakan selevel dengan Harpoon dan Exocet yang lebih dulu ada.
Turki juga rencananya bersedia bekerja sama dengan produk lokal, komponen lokal, yang nantinya akan menjadi rudal nasional.
Dijelaskan dalam postingan Kemhan, Rudal Atmaca juga dikenal kuat terhadap situasi tidak kondusif, dia tetap mampu bekerja meski berada di tengah cuaca badai bahkan kuat menahan serangan jamming lawan.
Senjata penghancur ini juga dibuat dengan sistem data link dua arah, artinya Atmaca bisa mengubah target sasaran meski sudah diluncurkan.
Atmaca, rudal dengan panjang 4,3 – 5,2 meter ini memiliki berat 750 kg termasuk hulu ledak 220 kg.
Pihak Turki melalui media ternamanya merilis perbandingan kemampuan antara Atmaca dengan beberapa pesaingnya.
Dan beberapa pesaing Atmaca adalah Harpoon Block II, Otomat Mk2 Block IV, serta Exocet Block III, yang telah dimiliki Indonesia.
Soal hulu ledak, Atmaca sama dengan Harpoon Block II sekitar 220 kg.
Rudal Atmaca versi coastal defence missile (Roketsan)
Dan sedangkan dua rudal pesaing seperti Otomat Mk2 Block IV, serta Exocet Block III dibawah Atmaca.
Atmaca di atas kertas juga lebih mumpuni dibanding kompetitornya karena punya jarak jangkau lebih jauh serta serta penggunaan sistem radar RF dan IIR.
Rudal ini juga memiliki mode Sea Skimming (terbang rendah) saat mode menuju sasaran membuat Radar Cross Section (RCS) Atmaca kecil.
Bahkan, produsen Atmaca mengklaim, senjata ini hanya bisa dideteksi di jarak 18-20 km saja.
Jika benar, tentu pihak musuh hanya memiliki waktu reaksi yang sangat terbatas.
Oleh karena itu, sasaran yang diincar Atmaca diyakini tidak akan mampu mengantisipasi Atmaca dengan mudah.
Kelebihan lain dari rudal ini adalah kemampuannya dipasangkan di kendaraan darat bersasis 6x6 atau 8x8.
Artinya Atmaca bisa disulap sebagai sistem coastal defence missile alias rudal pertahanan pantai berbasis darat yang bisa dipindahkan ke berbagai wilayah di Indonesia.
Rudal antikapal Atmaca (Roketsan) 🚀
Taring TNI semakin runcing jika rencana akuisisi puluhan rudal antikapal buatan Turki, Atmaca, berhasil diwujudkan.
Januari silam, media militer, Janes, mengabarkan, Indonesia telah mengadakan sebuah kontrak pengadaan rudal Atmaca asal pabrikan Roketsan.
Tak main-main, rencananya Indonesia akan membeli 45 unit rudal yang dilengkapi modul peluncuran.
Jika ini terwujud, TNI AL adalah pelanggan pertama dari rudal asal Turki tersebut.
Beberapa hari lalu, Kemhan, lewat akun media sosialnya, mengunggah rudal Atmaca.
Kemhan RI bahkan membeberkan spesifikasi kunci dari rudal besutan Turki tersebut.
“Atmaca merupakan rudal anti-kapal yang dikembangkan perusahaan pertahanan Turki, Roketsan. Rudal ini memiliki hulu ledak tinggi 220 kg yang dapat menjangkau target sejauh 200 km berkat dorongan mesin turbojet," demikian keterangan unggahan Kemhan tersebut.
Kehadiran rudal ini akan membuat kapal-kapal perang Indonesia kian bergigi lantaran Atmaca bisa langsung diinstal ke berbagai KRI TNI AL.
Rudal Atmaca nantinya dipersiapkan akan dipasang pada 3 kelas KRI (Defend.id)
Informasi yang didapat menyebutkan, Atmaca nantinya dipasangkan ke kapal korvet Kelas Fatahilah, Kelas Parhim, dan KCR FPB 57.
Rudal Atmaca ini bahkan bisa kita katakan selevel dengan Harpoon dan Exocet yang lebih dulu ada.
Turki juga rencananya bersedia bekerja sama dengan produk lokal, komponen lokal, yang nantinya akan menjadi rudal nasional.
Dijelaskan dalam postingan Kemhan, Rudal Atmaca juga dikenal kuat terhadap situasi tidak kondusif, dia tetap mampu bekerja meski berada di tengah cuaca badai bahkan kuat menahan serangan jamming lawan.
Senjata penghancur ini juga dibuat dengan sistem data link dua arah, artinya Atmaca bisa mengubah target sasaran meski sudah diluncurkan.
Atmaca, rudal dengan panjang 4,3 – 5,2 meter ini memiliki berat 750 kg termasuk hulu ledak 220 kg.
Pihak Turki melalui media ternamanya merilis perbandingan kemampuan antara Atmaca dengan beberapa pesaingnya.
Dan beberapa pesaing Atmaca adalah Harpoon Block II, Otomat Mk2 Block IV, serta Exocet Block III, yang telah dimiliki Indonesia.
Soal hulu ledak, Atmaca sama dengan Harpoon Block II sekitar 220 kg.
Rudal Atmaca versi coastal defence missile (Roketsan)
Dan sedangkan dua rudal pesaing seperti Otomat Mk2 Block IV, serta Exocet Block III dibawah Atmaca.
Atmaca di atas kertas juga lebih mumpuni dibanding kompetitornya karena punya jarak jangkau lebih jauh serta serta penggunaan sistem radar RF dan IIR.
Rudal ini juga memiliki mode Sea Skimming (terbang rendah) saat mode menuju sasaran membuat Radar Cross Section (RCS) Atmaca kecil.
Bahkan, produsen Atmaca mengklaim, senjata ini hanya bisa dideteksi di jarak 18-20 km saja.
Jika benar, tentu pihak musuh hanya memiliki waktu reaksi yang sangat terbatas.
Oleh karena itu, sasaran yang diincar Atmaca diyakini tidak akan mampu mengantisipasi Atmaca dengan mudah.
Kelebihan lain dari rudal ini adalah kemampuannya dipasangkan di kendaraan darat bersasis 6x6 atau 8x8.
Artinya Atmaca bisa disulap sebagai sistem coastal defence missile alias rudal pertahanan pantai berbasis darat yang bisa dipindahkan ke berbagai wilayah di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.