"Dubes itu harus jadi `salesman`. Menjual produk industri pertahanan bukan berbisnis, tapi membantu BUMN strategis dalam promosi," katanya dalam pertemuan dengan staf KBRI Dakar, Kamis.
Dubes RI di Dakar Andradjati merangkap delapan negara lain di Afrika seperti Kongo, Gambia, Mali, Sierra Leone, Guinea Bissau, Pantai Gading, Gabon.
Dubes mengatakan sejak ditugaskan di Dakar ia telah berusaha membantu memasarkan pesawat buatan PT Dirgantaa Indonesia itu.
"Saya sudah membuat brosur dan majalah yang mempromosikan keunggulan CN 235," ucapnya.
Senegal yang belum membuka perwakilannya di Jakarta sudah membeli dua pesawat CN 235 lewat penjamin dari Belgia. Pesawat itu akan ditinjau Sjafrie dalam kunjungan dua harinya ke Afrika Barat itu.
"Senegal juga berminat tambah alusista, namun kemampuan ekonomi belum cukup. Perlu pihak lain sebagai penjamin seperti Belgia untuk pembelian CN 235," ujar Dubes.
Wamenhan menjelaskan kunjungannya di Afrika untuk akselerasi kerja sama pertahanan internasional.
"Tahun 2014 seluruh benua di dunia sudah tersentuh kerja sama pertahanan dengan Indonesia," tuturnya.
Indonesia juga sudah terlibat "peacekeeping forces" di Kongo. Sjafrie meminta Dubes menemui Kontingen Garuda di Kongo pada HUT TNI 5 Oktober mendatang.
"Mereka sudah berprestasi dan selama 10 tahun membuat jalan sampai puluhan dan ratusan km," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.