Ada tiga negara yang mengundang Indonesia untuk menawarkan produk industri pertahanannya yaitu Uganda, Kenya, dan Senegal.
Dalam kunjungan empat hari ke Afrika, Wamenhan menyertakan dua pejabat badan usaha milik negara di bidang industri pertahanan yaitu Direktur Pemasaran PT Dirgantara Indonesia Budiman Saleh dan Direktur Produk Manufaktur PT Pindad Tri Hardjono.
Sebagai bagian diplomasi, ikut dalam rombongan Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Mayjen Sonny Prasetyo dan Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri Lasro Simbolon.
"Kalau kita ingat pidato Presiden di depan Pertemuan Puncak Forum Pemred di Bali, ada empat hal yang harus menjadi perhatian bangsa Indonesia ke depan, yaitu masalah politik, ekonomi, sosial, dan hubungan internasional. Kunjungan ini bagian dari penerjemahan masalah hubungan internasional itu," kata Sjafrie seperti dilaporkan wartawan Metro TV Suryopratomo dari Dubai, Senin (1/7).
Industri Pertahanan Indonesia saat ini terus mengukuhkan dirinya. Produk senjata buatan PT Pindad maupun pesawat angkut produk PT DI diakui banyak negara memiliki kualitas yang baik.
Menurut Sjafrie, dua produk andalan itulah yang akan ditawarkan kepada negara-negara Afrika. Menteri Pertahanan Uganda, Kenya, dan Senegal dijadwalkan menemui rombongan delegasi Indonesia.
"Tugas Kemhan hanya membuka jalur. Selanjutnya proses observasi, negosiasi, dan produksi sepenuhnya berada di wilayah produsen," kata Wamenhan.
Sebelumnya, proses yang sama dilakukan ke negara-negara ASEAN bulan lalu. Sejauh ini tanggapan yang diberikan Filipina dan Vietnam terhadap produk senjata buatan PT Pindad dan pesawat C295 buatan PT DI dan Casa, Spanyol sangat positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.