Dewan Perwakilan Rakyat yang sebelumnya menolak pembelian Apache karena dianggap kemahalan, kata Moeldoko, kini sudah sepakat menyetujuinya. ”DPR dan Kementerian Pertahanan sudah oke,” kata dia saat ditemui Tempo di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2013.
Moeldoko tak mau menyebut harga pembelian delapan helikopter itu dengan alasan tak tahu pasti harganya. ”Lagipula itu teknis.” Ia mengatakan, pemerintah pada tahun ini sudah mulai membayarkan uang muka ke pemerintah Amerika Serikat. ”Pembayaran uang muka menjadi awal kesepakatan pembelian helikopter,” ujar dia. Kedelapan helikopter akan diterima Indonesia secara bertahap mulai 2018 hingga 2021.
Adapun Komisi Pertahanan DPR membenarkan menyetujui pembelian Apache, meski awalnya menolak. ”Setelah dipikir-pikir, memang dibutuhkan Apache untuk memperkuat jajaran Angkatan Darat,” ujar Wakil Ketua Komisi Pertahanan, Tubagus Hasanuddin.
● Tempo
waduh ...lama kali pengirimannya 2018 s/d 2021 ......... ?? 8 unit lama kali ..... ?? Order 5 tahun baru akan dikirim ............ Apa tidak salah nich ..?? .. Semoga bukan politik undur undur USA cs. .......
BalasHapusSepertinya ini mmg akal2an Amerika untuk menunda pengiriman apache. Mereka tdk rela Indonesia memiliki arsenal canggih. Mengingat kapasitas produksi pabriknya disana, untuk 8 unit sj bisa mereka selesaikan selama kurang lebih 1,5 tahun.
BalasHapus