Uzi tercipta dari situasi mendesak di Israel. Lantas bagaimana rekam jejaknya hingga ia sampai digunakan di Indonesia?
Ilustrasi Senjata Uzi |
Ide brilian sering muncul pada saat terdesak. Kredo macam ini ada benarnya. Pada saat manusia terancam, sudah pasti instingnya untuk bertahan, membuatnya mengeluarkan segala daya upaya untuk keluar dari situasi terdesak.
Uzi, senjata yang diciptakan Uziel Gal dari Israel pada 1954, menggambarkan situasi itu. Israel mampu menaikkan situasi keterdesakan itu naik satu tingkat --Uzi lahir menjadi senjata "matang". Tidak hanya memenuhi kebutuhan pertahanan, namun memenuhi kebutuhan finansial Israel yang waktu itu baru saja berdiri.
Uzi hadir sebagai submachinegun (SMG) generasi ketiga di era di mana senjata sekelasnya sudah dipinggirkan. Bentuknya ringkas, ergonomik tanpa mengurangi performa, hingga menjadi kunci kesuksesannya di lini depan.
Bagaimana rekam jejaknya hingga Uzi masuk ke Indonesia? Jawabannya diungkap dalam buku Intel karya Ken Conboy. Dalam buku itu disebutkan bahwa pendirian Satsus Intel (cikal bakal Satuan Pelaksana BAKIN) tidak lepas dari dukungan Mossad (Dinas Rahasia Israel) yang mengirim instrukturnya ke Indonesia pada 1968.
Hubungan ini terus berlanjut, tidak hanya dengan Mossad, namun dengan Badan Intelejen Amerika Serikat (CIA). Pada 1980, CIA mengadakan pelatihan kontra-terorisme dan perlindungan VIP sebanyak lima sesi di Indonesia.
Pada masa itu, AS sudah gandrung pada Uzi, sehingga badan seperti CIA dan US Secret Service menggunakannya. Tentu saja kelas yang dilatih Indonesia diperkenalkan pada SMG Israel tersebut.
Sama seperti para pelatihnya di AS, kelas pelatihan yang anggotanya berasal dari BAKIN dan TNI AD, dengan segera jatuh cinta pada si kecil yang mematikan ini.
Niat untuk membeli pun diutarakan, namun tentu saja harus dilakukan secara rahasia. Mengingat di atas kertas Indonesia mengutuk aksi-aksi kekerasan Israel.
Demi mendukung Indonesia, CIA menghubungkan TNI AD dan BAKIN dengan sebuah pabrik senjata AS yang berlokasi di Philadelphia. Uzi untuk Indonesia diperoleh dari sini, dari pabrik yang memperoleh lisensi dari IMI untuk menjual Uzi di Amerika Serikat.
Seberapa besar info Conboy dapat dipercaya? Dalam bukunya yang banyak bersumber dari info BIN, kisah Uzi dijelaskan dalam satu dorsir tersendiri yang menjelaskan asal-usul peralatan yang digunakan BAKIN.(Aryo Nugroho/Commando, Sumber: angkasa.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.