Atas tuduhan kekerasan di Yaman Parlemen Belanda menyepakati RUU penghentian ekspor senjata ke Arab Saudi, menyusul tuduhan kekerasan dan kejahatan kemanusiaan di Yaman. (Markus Bernet via Wikimedia)
Parlemen Belanda menyepakati rancangan undang-undang penghentian ekspor senjata ke Arab Saudi, menyusul tuduhan kekerasan dan kejahatan kemanusiaan di Yaman.
Kesepakatan parlemen Belanda ini sesuai dengan keputusan Parlemen Eropa Februari lalu yang menyerukan negara-negara anggota Uni Eropa memberlakukan embargo terhadap Arab Saudi.
Sekitar 6.000 orang terbunuh sejak pasukan udara Saudi terlibat dalam konflik di Yaman Maret tahun lalu, setelah pemberontak Syiah Houthi menggulingkan pemerintahan di negara itu. Menurut data PBB, setengah dari korban tewas adalah warga sipil.
Dalam RUU tersebut, parlemen Belanda juga mengutip laporan PBB pada 22 Januari yang ditulis oleh Panel Ahli Yaman soal gelombang eksekusi di Saudi sebagai salah satu alasan embargo.
Parlemen Belanda menyerukan pemerintah untuk menerapkan dengan ketat embargo senjata dan tidak memberikan izin ekspor barang-barang yang bisa digunakan untuk pelanggaran HAM oleh Saudi.
Belum diketahui berapa nilai perdagangan senjata antara Belanda dan Saudi.
Inggris dan Perancis adalah penyuplai senjata utama dari Eropa untuk Arab Saudi. Sementara ekspor senjata Jerman ke Arab Saudi mencapai nilai US$ 200 juta dalam enam bulan pertama tahun 2015.
Parlemen Belanda menyepakati rancangan undang-undang penghentian ekspor senjata ke Arab Saudi, menyusul tuduhan kekerasan dan kejahatan kemanusiaan di Yaman.
Kesepakatan parlemen Belanda ini sesuai dengan keputusan Parlemen Eropa Februari lalu yang menyerukan negara-negara anggota Uni Eropa memberlakukan embargo terhadap Arab Saudi.
Sekitar 6.000 orang terbunuh sejak pasukan udara Saudi terlibat dalam konflik di Yaman Maret tahun lalu, setelah pemberontak Syiah Houthi menggulingkan pemerintahan di negara itu. Menurut data PBB, setengah dari korban tewas adalah warga sipil.
Dalam RUU tersebut, parlemen Belanda juga mengutip laporan PBB pada 22 Januari yang ditulis oleh Panel Ahli Yaman soal gelombang eksekusi di Saudi sebagai salah satu alasan embargo.
Parlemen Belanda menyerukan pemerintah untuk menerapkan dengan ketat embargo senjata dan tidak memberikan izin ekspor barang-barang yang bisa digunakan untuk pelanggaran HAM oleh Saudi.
Belum diketahui berapa nilai perdagangan senjata antara Belanda dan Saudi.
Inggris dan Perancis adalah penyuplai senjata utama dari Eropa untuk Arab Saudi. Sementara ekspor senjata Jerman ke Arab Saudi mencapai nilai US$ 200 juta dalam enam bulan pertama tahun 2015.
★ CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.