Klaim Sudah Habisi 173 Militan ISIS
⚓️ Abu Tahseen, 62, sniper penumpas ISIS di Irak. (Mirror)
Seorang penembak jitu atau sniper berusia 62 tahun mengaku telah menghabisi sekitar 173 militan ISIS di Irak dalam waktu kurang dari setahun.
Sniper bernama Abu Tahseen tersebut telah berlatih “seni mematikan” dalam lima perang. Dia merupakan anggota dari Hashd Al-Shaabi, kelompok milisi Syiah yang ikut memerangi kelompok teror di Irak.
Dia mengaku mulai menembak mati militan Islamic State (ISIS) sejak Mei 2015. Dalam sebuah rekaman video, Tahseen siaga dengan senapan pengintai dari lokasi dengan sudut pandang yang tinggi. Tiba-tiba senjata itu terhentak mundur ketika dia menarik pelatuknya. Usai menarik pelatuk, lansia ini terus menatap teropong selama beberapa detik.
Dia senang dengan apa yang dia lihat setelah menarik pelatuk itu. Dia bergumam dengan satu kata ”manis”.
Tahseen saat ini ditempatkan di kawasan Pegunungan Makhoul, di Baiji Utara, Irak.
Dia sebelumnya berjuang dalam perang Yom Kippur, perang Iran-Irak, invasi Kuwait, Perang Teluk dan hari ini perang terhadap ISIS.
Tahseen membanggakan kekuatan senapannya. ”Saya santai, pikiran saya tenang,” katanya menggambarkan reaksinya ketika berhadapan dengan militan ISIS, seperti dikutip Mirror, Kamis (17/3/2016).
Banyak veteran Irak semula memilih untuk melawan ISIS di Suriah. Namun, mereka pulang ke Irak setelah kelompok ISIS mengambil alih Kota Mosul. (mas)
⚓️ Abu Tahseen, 62, sniper penumpas ISIS di Irak. (Mirror)Seorang penembak jitu atau sniper berusia 62 tahun mengaku telah menghabisi sekitar 173 militan ISIS di Irak dalam waktu kurang dari setahun.
Sniper bernama Abu Tahseen tersebut telah berlatih “seni mematikan” dalam lima perang. Dia merupakan anggota dari Hashd Al-Shaabi, kelompok milisi Syiah yang ikut memerangi kelompok teror di Irak.
Dia mengaku mulai menembak mati militan Islamic State (ISIS) sejak Mei 2015. Dalam sebuah rekaman video, Tahseen siaga dengan senapan pengintai dari lokasi dengan sudut pandang yang tinggi. Tiba-tiba senjata itu terhentak mundur ketika dia menarik pelatuknya. Usai menarik pelatuk, lansia ini terus menatap teropong selama beberapa detik.
Dia senang dengan apa yang dia lihat setelah menarik pelatuk itu. Dia bergumam dengan satu kata ”manis”.
Tahseen saat ini ditempatkan di kawasan Pegunungan Makhoul, di Baiji Utara, Irak.
Dia sebelumnya berjuang dalam perang Yom Kippur, perang Iran-Irak, invasi Kuwait, Perang Teluk dan hari ini perang terhadap ISIS.
Tahseen membanggakan kekuatan senapannya. ”Saya santai, pikiran saya tenang,” katanya menggambarkan reaksinya ketika berhadapan dengan militan ISIS, seperti dikutip Mirror, Kamis (17/3/2016).
Banyak veteran Irak semula memilih untuk melawan ISIS di Suriah. Namun, mereka pulang ke Irak setelah kelompok ISIS mengambil alih Kota Mosul. (mas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.