KRI Spica 934 ★
Salah satu Kapal Survei milik TNI AL yaitu KRI Spica – 934 di bawah pimpinan Letkol Laut (P) Hengky Iriawan, S.T., melaksanakan kegiatan survei tanggap darurat di wilayah Perairan Palu dan Sekitarnya, Minggu (08/10/2018) kemarin.
Tugas pokok dari survei tanggap darurat ini adalah untuk menyiapkan alur pelayaran yang aman bagi kapal laut sipil dan militer yang akan mengirimkan bantuan ke Palu, Donggala dan sekitarnya pasca bencana alam gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu dan sekitarnya.
Pengiriman KRI Spica ini juga merupakan salah satu tugas dari Pushidrosal sebagai lembaga Hidrografi Nasional sekaligus sebagai lembaga yang menyediakan data pendukung keselamatan pelayaran di perairan Indonesia yang mempunyai kewajiban untuk menjamin keamanan pelayaran serta bergerak cepat untuk membantu mengatasi masalah penyaluran bantuan logistik, terutama dari laut ke daerah yang terdampak bencana alam tersebut.
KRI Spica mempunyai peralatan survey Hidro-Oseanografi diantaranya adalah Multibeam Echosounder EM302 yang tidak hanya mampu menyediakan data bathimetri untuk laut dalam (Depth Range hingga 7000 meter) secara cepat dan tepat, namun juga mampu menggambarkan secara 3 dimensi bentuk dasar laut itu sendiri. Kemampuan penggambaran bentuk dari dasar laut tersebut diharapkan mampu memvisualisasikan patahan dan pergeseran permukaan lempeng bumi (Underwater Land Slide) yang menyebabkan terjadinya gempa bumi serta gelombang tsunami di daerah Palu.
“Dengan hadirnya KRI Spica – 934 di daerah perairan terdampak bencana diharapkan akan mampu membantu kelancaran arus bantuan personil, logistik dan obat-obatan melalui laut untuk memulihkan daerah Palu dan sekitarnya. Selanjutnya data tersebut akan diolah lebih detail guna memperbaharui peta alur laut perairan dan peta mitigasi bencana alam di Palu dan sekitarnya” ujar Komandan KRI Spica Letkol Laut (P) Hengky Iriawan.
Salah satu Kapal Survei milik TNI AL yaitu KRI Spica – 934 di bawah pimpinan Letkol Laut (P) Hengky Iriawan, S.T., melaksanakan kegiatan survei tanggap darurat di wilayah Perairan Palu dan Sekitarnya, Minggu (08/10/2018) kemarin.
Tugas pokok dari survei tanggap darurat ini adalah untuk menyiapkan alur pelayaran yang aman bagi kapal laut sipil dan militer yang akan mengirimkan bantuan ke Palu, Donggala dan sekitarnya pasca bencana alam gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu dan sekitarnya.
Pengiriman KRI Spica ini juga merupakan salah satu tugas dari Pushidrosal sebagai lembaga Hidrografi Nasional sekaligus sebagai lembaga yang menyediakan data pendukung keselamatan pelayaran di perairan Indonesia yang mempunyai kewajiban untuk menjamin keamanan pelayaran serta bergerak cepat untuk membantu mengatasi masalah penyaluran bantuan logistik, terutama dari laut ke daerah yang terdampak bencana alam tersebut.
KRI Spica mempunyai peralatan survey Hidro-Oseanografi diantaranya adalah Multibeam Echosounder EM302 yang tidak hanya mampu menyediakan data bathimetri untuk laut dalam (Depth Range hingga 7000 meter) secara cepat dan tepat, namun juga mampu menggambarkan secara 3 dimensi bentuk dasar laut itu sendiri. Kemampuan penggambaran bentuk dari dasar laut tersebut diharapkan mampu memvisualisasikan patahan dan pergeseran permukaan lempeng bumi (Underwater Land Slide) yang menyebabkan terjadinya gempa bumi serta gelombang tsunami di daerah Palu.
“Dengan hadirnya KRI Spica – 934 di daerah perairan terdampak bencana diharapkan akan mampu membantu kelancaran arus bantuan personil, logistik dan obat-obatan melalui laut untuk memulihkan daerah Palu dan sekitarnya. Selanjutnya data tersebut akan diolah lebih detail guna memperbaharui peta alur laut perairan dan peta mitigasi bencana alam di Palu dan sekitarnya” ujar Komandan KRI Spica Letkol Laut (P) Hengky Iriawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.