Ilustrasi kapal rumah sakit apung TNI, KRI dr Soeharso 990 [istimewa] ★
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyari menyarankan agar karantina Warga Negara Indonesia (WNI) yang kembali dari China, dilakukan di kapal rumah sakit apung yang dimiliki TNI.
"Untuk karantina, saya usulkan di kapal rumah sakit apung, ada 200 kamar sehingga tidak bersitegang seperti di Natuna," kata Abdul Kharis di Jakarta, Minggu.
Dia mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang mengevakuasi WNI dari China namun tetap harus mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Salah satunya menurut dia terkait karantina sehingga harus dicari tempat yang tidak menimbulkan polemik seperti di Natuna yang mendapatkan penolakan dari warga setempat.
"Proses karantina di rumah sakit apung di tengah laut selama 2X14 hari tidak ada yang protes," ujarnya.
Dia mengatakan, fasilitas kesehatan di rumah sakit apung tersebut sudah memadai sehingga dapat menunjang proses karantina.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyari menyarankan agar karantina Warga Negara Indonesia (WNI) yang kembali dari China, dilakukan di kapal rumah sakit apung yang dimiliki TNI.
"Untuk karantina, saya usulkan di kapal rumah sakit apung, ada 200 kamar sehingga tidak bersitegang seperti di Natuna," kata Abdul Kharis di Jakarta, Minggu.
Dia mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang mengevakuasi WNI dari China namun tetap harus mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Salah satunya menurut dia terkait karantina sehingga harus dicari tempat yang tidak menimbulkan polemik seperti di Natuna yang mendapatkan penolakan dari warga setempat.
"Proses karantina di rumah sakit apung di tengah laut selama 2X14 hari tidak ada yang protes," ujarnya.
Dia mengatakan, fasilitas kesehatan di rumah sakit apung tersebut sudah memadai sehingga dapat menunjang proses karantina.
♞ antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.