⚓️ Opsi lainnya akan dijemput lewat udara KRI 990 Dr Soeharso [antara]
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah menyiapkan opsi pemulangan 74 WNI yang menjadi awak kapal Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama, Jepang karena virus corona dengan kapal rumah sakit KRI Soeharso.
"Pemerintah berinisiatif untuk segera mengevakuasi. Ada beberapa opsi dan masih kita konsultasikan dengan Bapak Presiden, nanti akan menunggu keputusan Bapak Presiden," kata Menko PMK usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko PMK Jakarta, Kamis, yang membahas rencana evakuasi WNI dari kapal Diamond Princess.
Muhadjir menjelaskan, opsi penjemputan dengan menggunakan kapal rumah sakit KRI Soeharso.
"Kita sudah hitung berapa keuntungan dan kelemahannya. Opsi lainnya akan dijemput lewat udara. Tapi secara detil belum bisa kita sampaikan karena harus sampaikan dulu ke Presiden," katanya.
Evakuasi hanya dilakukan kepada WNI yang masih sehat dan belum terpapar virus corona atau disebut juga COVID-19, tambah Muhadjir.
Sementara empat WNI lainnya yang sudah dinyatakan positif virus corona tidak bisa dijemput dan harus menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Lebih lanjut, penanganan para WNI yang dievakuasi tersebut sama seperti WNI yang dipulangkan dari Wuhan China beberapa waktu lalu. Mereka akan menjalani observasi untuk memastikan kondisinya bebas dari virus corona sesuai dengan prosedur yang ditetapkan WHO.
Sedangkan lokasi observasi belum ditentukan oleh pemerintah yang menyiapkan sejumlah opsi lainnya.
Sejak 5 Februari 2020, kapal Diamond Princess dikarantina di pantai Yokohama akibat infeksi virus corona COVID-19. Kapal itu membawa 3.711 orang yang terdiri dari 2.666 penumpang dan 1.045 kru dari 56 negara.
Sedikitnya 542 penumpang dan kru kapal Diamond Princess dinyatakan terinfeksi virus COVID-19, jumlah kasus terbesar yang dilaporkan di luar daratan China.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah menyiapkan opsi pemulangan 74 WNI yang menjadi awak kapal Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama, Jepang karena virus corona dengan kapal rumah sakit KRI Soeharso.
"Pemerintah berinisiatif untuk segera mengevakuasi. Ada beberapa opsi dan masih kita konsultasikan dengan Bapak Presiden, nanti akan menunggu keputusan Bapak Presiden," kata Menko PMK usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko PMK Jakarta, Kamis, yang membahas rencana evakuasi WNI dari kapal Diamond Princess.
Muhadjir menjelaskan, opsi penjemputan dengan menggunakan kapal rumah sakit KRI Soeharso.
"Kita sudah hitung berapa keuntungan dan kelemahannya. Opsi lainnya akan dijemput lewat udara. Tapi secara detil belum bisa kita sampaikan karena harus sampaikan dulu ke Presiden," katanya.
Evakuasi hanya dilakukan kepada WNI yang masih sehat dan belum terpapar virus corona atau disebut juga COVID-19, tambah Muhadjir.
Sementara empat WNI lainnya yang sudah dinyatakan positif virus corona tidak bisa dijemput dan harus menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Lebih lanjut, penanganan para WNI yang dievakuasi tersebut sama seperti WNI yang dipulangkan dari Wuhan China beberapa waktu lalu. Mereka akan menjalani observasi untuk memastikan kondisinya bebas dari virus corona sesuai dengan prosedur yang ditetapkan WHO.
Sedangkan lokasi observasi belum ditentukan oleh pemerintah yang menyiapkan sejumlah opsi lainnya.
Sejak 5 Februari 2020, kapal Diamond Princess dikarantina di pantai Yokohama akibat infeksi virus corona COVID-19. Kapal itu membawa 3.711 orang yang terdiri dari 2.666 penumpang dan 1.045 kru dari 56 negara.
Sedikitnya 542 penumpang dan kru kapal Diamond Princess dinyatakan terinfeksi virus COVID-19, jumlah kasus terbesar yang dilaporkan di luar daratan China.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.