✈️ 🪂Bantuan untuk Gaza yang diterjunkan melalui udara. (REUTERS/Ronen Zvulun)
TNI menyatakan Indonesia belum mendapat izin untuk menyalurkan bantuan langsung ke Gaza lewat udara, sehingga akan disalurkan oleh Otoritas Yordania.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Nugraha Gumilar menyebut bantuan peralatan payung udara orang dan payung udara barang sejumlah 900 buah, yang dikirim ke Yordania pada hari ini, Jumat (29/3), akan digunakan sebagai alat menerjunkan bantuan dari atas ketinggian.
Ia menyebut di Yordania, sudah ada bantuan-bantuan di antaranya bahan makanan yang telah dikumpulkan terlebih dahulu.
"Kita hanya mengantar ke sana (Yordania), karena ada perizinan-perizinan tertentu yang kita memang tidak dapat izin, nah itu hanya Yordania, kita titip ke Yordania, tolong di-drop dengan payung kita dan juga bahan makanan kita, juga bahan makanan mereka," kata Gumilar usai keberangkatan Pesawat Hercules C-130 J di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (29/3).
Pesawat Hercules yang membawa ratusan peralatan payung udara ini akan melaksanakan penerbangan selama 10 hari dengan rute berangkat dari Halim-Aceh-Myanmar-India-UEA-Yordania.
Sementara rute kembali yakni Yordania-UEA-India-Myanmar-Aceh-Halim.
Nugraha menjelaskan pihaknya sudah berkomunikasi dengan otoritas negara terkait agar Hercules diizinkan landing dan mengisi bahan bakar.
"Adanya Atase Pertahanan kita di setiap negara itu untuk mengkomunikasikan dengan pemerintah setempat untuk melanding, isi fuel, kemudian berangkat lagi," katanya.
Ia menjelaskan tidak ada personel TNI yang bakal terlibat dalam menerjunkan bantuan ke Gaza via udara. Nugraha mengatakan Indonesia hanya mengantar payung udara ke Yordania.
"Itu seluruhnya dari Angkatan Udara Yordania (drop bantuan dari udara) kita hanya sampai Yordania saja," katanya.
Beberapa negara belakangan ini memang mengirim bantuan ke Jalur Gaza lewat udara imbas agresi brutal Israel.
Mulai dari Yordania hingga Amerika Serikat memilih untuk mengirim bantuan makanan dan obat-obatan melalui jalur udara lantaran blokade jalur darat oleh Israel.
Awal Maret lalu, Presiden Jokowi sempat menyatakan Indonesia adalah salah satu negara yang diberi kesempatan mengirim bantuan ke Gaza, namun jalur darat sudah sulit dilewati, sehingga akan menggunakan jalur udara.
"Indonesia merupakan salah satu negara yang diberi kesempatan untuk bisa memberikan bantuan ke Gaza, ke rakyat Palestina dengan lewat udara karena lewat darat sudah sulit," kata Jokowi dalam video yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (8/3). (yoa/wiw)
TNI menyatakan Indonesia belum mendapat izin untuk menyalurkan bantuan langsung ke Gaza lewat udara, sehingga akan disalurkan oleh Otoritas Yordania.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Nugraha Gumilar menyebut bantuan peralatan payung udara orang dan payung udara barang sejumlah 900 buah, yang dikirim ke Yordania pada hari ini, Jumat (29/3), akan digunakan sebagai alat menerjunkan bantuan dari atas ketinggian.
Ia menyebut di Yordania, sudah ada bantuan-bantuan di antaranya bahan makanan yang telah dikumpulkan terlebih dahulu.
"Kita hanya mengantar ke sana (Yordania), karena ada perizinan-perizinan tertentu yang kita memang tidak dapat izin, nah itu hanya Yordania, kita titip ke Yordania, tolong di-drop dengan payung kita dan juga bahan makanan kita, juga bahan makanan mereka," kata Gumilar usai keberangkatan Pesawat Hercules C-130 J di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (29/3).
Pesawat Hercules yang membawa ratusan peralatan payung udara ini akan melaksanakan penerbangan selama 10 hari dengan rute berangkat dari Halim-Aceh-Myanmar-India-UEA-Yordania.
Sementara rute kembali yakni Yordania-UEA-India-Myanmar-Aceh-Halim.
Nugraha menjelaskan pihaknya sudah berkomunikasi dengan otoritas negara terkait agar Hercules diizinkan landing dan mengisi bahan bakar.
"Adanya Atase Pertahanan kita di setiap negara itu untuk mengkomunikasikan dengan pemerintah setempat untuk melanding, isi fuel, kemudian berangkat lagi," katanya.
Ia menjelaskan tidak ada personel TNI yang bakal terlibat dalam menerjunkan bantuan ke Gaza via udara. Nugraha mengatakan Indonesia hanya mengantar payung udara ke Yordania.
"Itu seluruhnya dari Angkatan Udara Yordania (drop bantuan dari udara) kita hanya sampai Yordania saja," katanya.
Beberapa negara belakangan ini memang mengirim bantuan ke Jalur Gaza lewat udara imbas agresi brutal Israel.
Mulai dari Yordania hingga Amerika Serikat memilih untuk mengirim bantuan makanan dan obat-obatan melalui jalur udara lantaran blokade jalur darat oleh Israel.
Awal Maret lalu, Presiden Jokowi sempat menyatakan Indonesia adalah salah satu negara yang diberi kesempatan mengirim bantuan ke Gaza, namun jalur darat sudah sulit dilewati, sehingga akan menggunakan jalur udara.
"Indonesia merupakan salah satu negara yang diberi kesempatan untuk bisa memberikan bantuan ke Gaza, ke rakyat Palestina dengan lewat udara karena lewat darat sudah sulit," kata Jokowi dalam video yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (8/3). (yoa/wiw)
🪂 CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.