⚓ Senilai Rp 20 triliunOPV Paolo Thaon di Revel class (Fincantieri) ☆
Indonesia diketahui telah menanda tangani kontrak pembelian 2 unit PPAs dari Italia senilai 1,18 miliar euro (Rp 20 triliun).
PPA Paolo Thaon di Revel class adalah kapal yang sangat fleksibel dengan standar teknologi yang luar biasa. Kapal ini mempunyai kapasitas untuk menjalankan berbagai fungsi, mulai dari patroli dengan kapasitas penyelamatan laut hingga operasi Perlindungan Sipil dan kapal tempur lini pertama.
Kapal-kapal yang dalam pesanan itu awalnya ditujukan untuk Angkatan Laut Italia yang saat ini telah selesai dibangun dan berada di Galangan kapal Riva Trigoso-Muggiano.
Italia sendiri memesan tujuh unit OPV rasa frigat ini dari Fincantieri, dan kapal keenam dari pesananan itu baru saja diluncurkan, yakni Ruggiero di Lauria pada 6 Oktober 2023. Sedangkan dua unit PPA yang akan dijual ke Indonesia adalah yang sudah diluncurkan tetapi belum beroperasi, atau mungkin termasuk kapal ketujuh yang belum diluncurkan.
ITS Marcantonio Colonna P433 (ist)
Menurut website indomiliter, kapal pesanan Indonesia nantinya adalah ITS Marcantonio Colonna P433 dan ITS Ruggiero di Lauria P435. ITS Marcantonio Colonna P433 sudah diluncurkan pada 26 November 2022 dan ITS Ruggiero di Lauria P435 diluncurkan pada 10 Oktober 2023. Keduanya belum diserahterimakan ke Angkatan Laut Italia, yang mana ITS Marcantonio Colonna P433 sedang menjalani fase sea trial sejak musim panas tahun 2023.
Bila dilihat dari spesifikasi, ITS Marcantonio Colonna P433 dan ITS Ruggiero di Lauria P435 berada di versi Light+. Dikutip dari Portal di Fesa – id.it (28/3/2024), disebut dari nilai kontraknya, maka ada kemungkinan untuk meningkatkan status kedua kapal perang dari versi Light+ ke versi full combat, namun ini masih sebatas dugaan dari media lokal di Italia.
Kapal PPA Paolo Thaon Di Revel class ditawarkan dalam tiga versi, yakni full combat, light+ dan light configuration. Konfigurasi Light hanya memiliki persenjataan berupa senapan dan meriam. Sementara Light+ dan Full juga dilengkapi dengan rudal hanud Aster dan torpedo. Namun, semua konfigurasi memiliki opsi untuk dipasangi peluncur rudal anti-kapal Teseo Otomat “EVO” MK2/E.
ITS Ruggiero di Lauria P435 (Giorgio Arra)
Saat upacara peluncuran TS Marcantonio Colonna pada 26 November 2022, Kepala Staf Angkatan Laut Italia Laksamana Enrico Credendino mengumumkan bahwa dua kapal berkonfigurasi ‘Light’ – ITS Paolo Thaon di Revel dan ITS Francesco Morosini – akan diubah menjadi konfigurasi ‘Full’. Dengan demikian PPA Paolo Thaon Di Revel class akan menampilkan total empat kapal versi Full dan tiga unit versi Light+’.
Meski belum dapat dipastikan, kabarnya pesanan untuk Indonesia belum termasuk bekal rudal anti kapal. Namun, bila diakiusisi secara terpisah, maka TNI AL harus membeli rudal anti kapal Teseo Otomat yang memang dirancang sebagai arsenal persenjataan di PPA Paolo Thaon Di Revel class.
Meski belum jelas apakah pesanan TNI AL nantinya saat tiba dibekali rudal hanud atau rudal anti kapal, namun hampir dipastikan untuk pertama kalinya kapal perang Indonesia menggunakan meriam Leonardo (Otobreda) 127/64 mm, yang otomatis mengalahkan kaliber meriam terbesar di arsenal kapal perang TNI AL, yaitu pada korvet Fatahillah class dengan Bofors 120 mm.
Indonesia diketahui telah menanda tangani kontrak pembelian 2 unit PPAs dari Italia senilai 1,18 miliar euro (Rp 20 triliun).
PPA Paolo Thaon di Revel class adalah kapal yang sangat fleksibel dengan standar teknologi yang luar biasa. Kapal ini mempunyai kapasitas untuk menjalankan berbagai fungsi, mulai dari patroli dengan kapasitas penyelamatan laut hingga operasi Perlindungan Sipil dan kapal tempur lini pertama.
Kapal-kapal yang dalam pesanan itu awalnya ditujukan untuk Angkatan Laut Italia yang saat ini telah selesai dibangun dan berada di Galangan kapal Riva Trigoso-Muggiano.
Italia sendiri memesan tujuh unit OPV rasa frigat ini dari Fincantieri, dan kapal keenam dari pesananan itu baru saja diluncurkan, yakni Ruggiero di Lauria pada 6 Oktober 2023. Sedangkan dua unit PPA yang akan dijual ke Indonesia adalah yang sudah diluncurkan tetapi belum beroperasi, atau mungkin termasuk kapal ketujuh yang belum diluncurkan.
ITS Marcantonio Colonna P433 (ist)
Menurut website indomiliter, kapal pesanan Indonesia nantinya adalah ITS Marcantonio Colonna P433 dan ITS Ruggiero di Lauria P435. ITS Marcantonio Colonna P433 sudah diluncurkan pada 26 November 2022 dan ITS Ruggiero di Lauria P435 diluncurkan pada 10 Oktober 2023. Keduanya belum diserahterimakan ke Angkatan Laut Italia, yang mana ITS Marcantonio Colonna P433 sedang menjalani fase sea trial sejak musim panas tahun 2023.
Bila dilihat dari spesifikasi, ITS Marcantonio Colonna P433 dan ITS Ruggiero di Lauria P435 berada di versi Light+. Dikutip dari Portal di Fesa – id.it (28/3/2024), disebut dari nilai kontraknya, maka ada kemungkinan untuk meningkatkan status kedua kapal perang dari versi Light+ ke versi full combat, namun ini masih sebatas dugaan dari media lokal di Italia.
Kapal PPA Paolo Thaon Di Revel class ditawarkan dalam tiga versi, yakni full combat, light+ dan light configuration. Konfigurasi Light hanya memiliki persenjataan berupa senapan dan meriam. Sementara Light+ dan Full juga dilengkapi dengan rudal hanud Aster dan torpedo. Namun, semua konfigurasi memiliki opsi untuk dipasangi peluncur rudal anti-kapal Teseo Otomat “EVO” MK2/E.
ITS Ruggiero di Lauria P435 (Giorgio Arra)
Saat upacara peluncuran TS Marcantonio Colonna pada 26 November 2022, Kepala Staf Angkatan Laut Italia Laksamana Enrico Credendino mengumumkan bahwa dua kapal berkonfigurasi ‘Light’ – ITS Paolo Thaon di Revel dan ITS Francesco Morosini – akan diubah menjadi konfigurasi ‘Full’. Dengan demikian PPA Paolo Thaon Di Revel class akan menampilkan total empat kapal versi Full dan tiga unit versi Light+’.
Meski belum dapat dipastikan, kabarnya pesanan untuk Indonesia belum termasuk bekal rudal anti kapal. Namun, bila diakiusisi secara terpisah, maka TNI AL harus membeli rudal anti kapal Teseo Otomat yang memang dirancang sebagai arsenal persenjataan di PPA Paolo Thaon Di Revel class.
Meski belum jelas apakah pesanan TNI AL nantinya saat tiba dibekali rudal hanud atau rudal anti kapal, namun hampir dipastikan untuk pertama kalinya kapal perang Indonesia menggunakan meriam Leonardo (Otobreda) 127/64 mm, yang otomatis mengalahkan kaliber meriam terbesar di arsenal kapal perang TNI AL, yaitu pada korvet Fatahillah class dengan Bofors 120 mm.
💥 Garuda Militer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.