Tapaktuan, (Analisa). Panglima Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam
IM) Mayjen TNI Zahari Siregar mengatakan, belakangan ini zona latihan
tempur prajurit TNI tidak lagi senyaman tahun-tahun sebelumnya, karena
lokasi tersebut banyak dijadikan sebagai lahan pertanian dan perkebunan
penduduk.
Bahkan menurutnya, lokasi yang semakin berkurang itu menjadi kendala besar bagi gelaran latihan prajurit profesional secara rutin.
"Oleh sebab itu, lokasi yang sudah ada ini harus segera di benahi kembali semaksimal mungkin baik sarana maupun prasarananya, agar para prajurit di daerah ini memiliki tempat berlatih yang representatif," ujar Zahari Siregar ketika meninjau lokasi pelatihan tempur prajurit TNI di Gampong Lawe Melang, Meunggamat, Kecamatan Kluet Tengah, Aceh Selatan sekitar 50-an km sebelah utara Tapaktuan, Sabtu (11/8).
Gampong Lawe Melang merupakan sebuah perkampungan penduduk yang dihuni lebih dari 100 kepala keluarga yang selama ini dijadikan pintu masuk ke kawasan Gampong Aluer Keujeuruen melalui jalur Sungai Lawemelang/Krueng Kluet Kandang.
Gampong Aluer Keujeuruen, sebuah desa terpencil yang berada di kawasan kaki pegunungan Leuser, dapat ditempuh sekitar tiga jam melalui sungai dengan perahu bermotor dari pelabuhan Sungai Lawe Melang.
Mantan Danrem 012/TU pada tahun 2006-3007, itu sempat terkagum-kagum dengan lokasi latihan tempur di Gampong Lawe Melang. Pasalnya, lokasi yang digunakan saat ini sangat strategis di mana diapit oleh sisi pegunungan dan aliran sungai Merunggamat/Lawe Melang.
Melihat lokasi latihan serta kehidupan masyarakat sekitar, jenderal berbintang dua ini, mengaku "jatuh hati". Bahkan, di hadapan masyarakat setempat Pangdam mengutarakan hasrat keinginannya bahwa jika nanti lokasi tersebut sudah selesai dibenahi, maka dia akan bermalam di lokasi tersebut.
"Jika lokasi ini sudah siap dibenahi, maka saya akan bermalam di sini sebab saya suka dekat dengan rakyat," ujarnya.
Kunjungan Pangdam IM Mayjen Zahari Siregar itu, menandai kunjungannya ke wilayah barat-selatan Aceh sejak dia memangku jabatan orang nomor satu di TNI-AD Aceh. Dia juga meninjau Batalyon 115/Macan Lauser di Kecamatan Pasie Raja untuk memberikan pengarahan kepada prajurit.
Selama di Aceh Selatan, Pangdam didampingi Muspida, termasuk Dandim 0107/Aceh Selatan Letkol Syaripuddin. Pangdam tiba di Aceh Selatan dengan menggunakan pesawat heli khusus TNI-AD. (m)
Bahkan menurutnya, lokasi yang semakin berkurang itu menjadi kendala besar bagi gelaran latihan prajurit profesional secara rutin.
"Oleh sebab itu, lokasi yang sudah ada ini harus segera di benahi kembali semaksimal mungkin baik sarana maupun prasarananya, agar para prajurit di daerah ini memiliki tempat berlatih yang representatif," ujar Zahari Siregar ketika meninjau lokasi pelatihan tempur prajurit TNI di Gampong Lawe Melang, Meunggamat, Kecamatan Kluet Tengah, Aceh Selatan sekitar 50-an km sebelah utara Tapaktuan, Sabtu (11/8).
Gampong Lawe Melang merupakan sebuah perkampungan penduduk yang dihuni lebih dari 100 kepala keluarga yang selama ini dijadikan pintu masuk ke kawasan Gampong Aluer Keujeuruen melalui jalur Sungai Lawemelang/Krueng Kluet Kandang.
Gampong Aluer Keujeuruen, sebuah desa terpencil yang berada di kawasan kaki pegunungan Leuser, dapat ditempuh sekitar tiga jam melalui sungai dengan perahu bermotor dari pelabuhan Sungai Lawe Melang.
Sangat Strategis
Mantan Danrem 012/TU pada tahun 2006-3007, itu sempat terkagum-kagum dengan lokasi latihan tempur di Gampong Lawe Melang. Pasalnya, lokasi yang digunakan saat ini sangat strategis di mana diapit oleh sisi pegunungan dan aliran sungai Merunggamat/Lawe Melang.
Melihat lokasi latihan serta kehidupan masyarakat sekitar, jenderal berbintang dua ini, mengaku "jatuh hati". Bahkan, di hadapan masyarakat setempat Pangdam mengutarakan hasrat keinginannya bahwa jika nanti lokasi tersebut sudah selesai dibenahi, maka dia akan bermalam di lokasi tersebut.
"Jika lokasi ini sudah siap dibenahi, maka saya akan bermalam di sini sebab saya suka dekat dengan rakyat," ujarnya.
Kunjungan Pangdam IM Mayjen Zahari Siregar itu, menandai kunjungannya ke wilayah barat-selatan Aceh sejak dia memangku jabatan orang nomor satu di TNI-AD Aceh. Dia juga meninjau Batalyon 115/Macan Lauser di Kecamatan Pasie Raja untuk memberikan pengarahan kepada prajurit.
Selama di Aceh Selatan, Pangdam didampingi Muspida, termasuk Dandim 0107/Aceh Selatan Letkol Syaripuddin. Pangdam tiba di Aceh Selatan dengan menggunakan pesawat heli khusus TNI-AD. (m)
(Analisa Daily)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.