Dalam rangka survei lokasi untuk penempatan Satgas Helly
Tim
Recce Satgas Helly TNI yang berjumlah tujuh orang tiba di Republik
Demokratik Kongo untuk mengemban misi Persatuan Bangsa-bangsa, Sabtu
(11/8)
Tim tersebut diterima oleh Kontingen Garuda
XX-I/MONUSCO (Mission de I'Organisation de republic des Nation Unies
Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) atau
Indonesian Engineering Company (Indo Eng Coy).
Tim yang
berjumlah 7 (tujuh) orang tersebut disambut oleh Komandan Satgas Letnan
Kolonel Czi Sapto Widhi Nugroho, Wadan Satgas Mayor Czi Ary Syahrial
beserta seluruh Perwira Staf di Bumi Nusantara Camp Dungu Kongo
Kedatangan
Tim Recce Satgas Helly TNI ke Kongo dalam rangka survei lokasi untuk
penempatan Satgas Helly, yang rencananya akan melaksanakan tugas di
misi MONUSCO untuk bergabung dengan Kontingen Garuda Indonesia
Engineering Company yang terlebih dahulu telah melaksanakan tugas di
Kongo.
Mulai dari Garuda XX-A tahun 2003 sampai saat
ini Garuda XX-I MONUSCO tahun 2012, yang telah melaksanakan tugas selama
9 tahun secara bergiliran setiap satu tahun sekali untuk melaksanakan
misi PBB di Afrika.
Tim Recce Satgas Helly TNI di
ketuai oleh Laksamana Pertama TNI Budihardja Raden (Perwakilan Tetap
Republik Indonesia di Dewan Keamanan PBB, New York), didampingi Kolonel
Pnb Hadi Tjahjanto (Paban 1 Renops Sops TNI), Kolonel Inf Suryo
(Dirbinrenops PMPP TNI), Mayor Cpn Puput Wikarna (Penerbad), Kolonel
Cpm Victor (Athan RI untuk Afrika Selatan), Letkol Chaturdevi (Air
Operation Western Monusco dari Angkatan Udara India), dan Gautam
Mukhophadya (Head of Engineering Section) dari India.
Setelah
menerima paparan singkat dari Komandan Satgas tentang situasi keamanan,
kegiatan satgas, pekerjaan yang telah, akan dan sedang dikerjakan, Tim
Recce Satgas Helly TNI melaksanakan diskusi dengan staf Air Ops Monusco
yang berada di wilayah Dungu dilanjutkan meninjau lokasi penempatan
Satgas Helly, mengelilingi Hellypad, dan Airport Dungu sepanjang 2,5 km,
dilanjutkan meninjau seluruh Camp diantaranya rumah Genset, gudang
senjata dan amunisi, gudang sparepart, gudang makanan basah dan kering,
penyimpanan obat, serta melihat secara langsung alat-alat berat Zeni.
Dalam
pengarahannya kepada personel Konga XX-I, Laksamana Pertama TNI
Budihardja Raden menyampaikan terimakasih atas segala perjuangan dan
kerja keras prajurit garuda, rela jauh dari keluarga demi mengemban
amanah negara dan panji Merah Putih.
“Perjalanan masih
panjang, tetap semangat, pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan
delapan Wajib TNI serta tetap jaga hubungan komunikasi dengan keluarga
yang berada di Indonesia," ujarnya.
Budiharja juga meningatkan para prajurit tentang alat-alat yang sudah cukup tua yang bisa menjadi hambatan.
Menurutnya
kendala tersebut harus dijadikan tantangan yang harus mampu dihadapi
dengan bekerja keras, karena Indonesian Engineering Company mendapatkan
tempat yang tinggi di PBB bukan hanya di dalam MONUSCO, sekaligus
menjadi contoh dari seluruh Kontingen Kompi Zeni yang berada di bawah
MONUSCO
Laksamana Pertama TNI Budihardja Raden
juga menyampaikan bahwa, kalau tidak ada halangan dan di setujui oleh
pimpinan, di akhir tahun ini Satgas Helly sudah bisa diberangkatkan
tugas ke Kongo dan akan menggantikan negara India yang di tarik pulang
ke negaranya, yang sebelumnya melaksanakan tugas di misi Monusco Kongo
Afrika.
(Berita Satu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.