Lebanon Sebanyak 6 warga sipil dan seorang anggota militer dari Francis menjadi korban baku tembak antara Lebanon dan Israel yang terjadi di Blue Line, 1 regu Patroli dari Kompi Alpha yang kebetulan berada di wilayah tersebut dalam rangka Patroli juga sempat mengibarkan bendera UN (United Nation) tanda Perdamaian dan tanda hentikan tembakan, namun hal tersebut tidak mendapat perhatian dari kedua Negara yang bertikai hingga mengakibatkan 6 warga sipil yang melintas menjadi korban, Senin (18/2).
Melihat kejadian tersebut regu patroli yang berasal dari Kompi Alpha Indobatt langsung melaporkan kepada satuan atas untuk segera diambil tindakan. Blue Line adalah wilayah Area Operation (AO) Indobatt, untuk itu Indobatt dibawah kendali Komandan Indobatt XXIII-G/UNIFIL, Mayor Inf Lucky Avianto langsung menindak lanjuti kejadian tersebut dengan menerjunkan Tim Kesehatannya dan 2 Ambulan untuk segera mengevakuasi korban dari tempat kejadian.
Tidak lama berselang Sektor Barat yang juga menerima laporan kejadian tersebut segera mengirimkan Helikopter untuk mengevakuasi korban yang kritis akibat diterjang peluru Israel yang membabibuta. dr. Carron beserta Tim medisnya yang berasal dari Francis Battalion bekerjasama dengan Lettu Ckm dr. M Firman selaku dokter battalion dan Tim Medisnya bersama-sama memberikan pertolongan pertama dan segera membawa korban.
Korban yang dibawa dengan menumpang 2 Helikopter jenis MI-8 dan Bell 212 ini segera diterbangkan menuju Rumah Sakit Naqura untuk segera mendapatkan pertolongan, sementara seorang korban luka ringan dibawa dengan menggunakan Ambulans.
Kejadian tersebut di atas merupakan rangkaian skenario Latihan Bersama (Latma) antara Indobatt dan Francbatt yang memasuki hari ketiga. Dalam skenario tersebut sengaja Sektor Timur yang membawahi Indobatt menunjuk Indobatt sebagai tempat untuk pendaratan Heli sekaligus mengevakuasinya ke Rumah Sakit.
Hal tersebut menurut Wadansektor Timur Kolonel Inf Rizerius. E. HS sangatlah tepat memilih Indobatt, selain letaknya yang strategis, kesiapan Indobatt akan penanggulangan masalah tersebut dinilai cukup siap.
Hal senada juga disampaikan Letkol Fulano Mengano yang mewakili dari Francbatt dan juga turut menyaksikan latihan tersebut. Menurutnya walaupun ini hanya bersifat latihan yang didadak namun kesiapan Indobatt dan tahapan yang dilakukan dalam menanggulangi masalah tersebut dinilai tepat dan cepat, dirinya pun menilai Indobatt selalu siap dalam mengikuti dinamika yang terjadi sewaktu-waktu.
Perwira Penerangan Satgas Konga XXIII-G/UNIFIL
Lettu Sus Sundoko
Melihat kejadian tersebut regu patroli yang berasal dari Kompi Alpha Indobatt langsung melaporkan kepada satuan atas untuk segera diambil tindakan. Blue Line adalah wilayah Area Operation (AO) Indobatt, untuk itu Indobatt dibawah kendali Komandan Indobatt XXIII-G/UNIFIL, Mayor Inf Lucky Avianto langsung menindak lanjuti kejadian tersebut dengan menerjunkan Tim Kesehatannya dan 2 Ambulan untuk segera mengevakuasi korban dari tempat kejadian.
Tidak lama berselang Sektor Barat yang juga menerima laporan kejadian tersebut segera mengirimkan Helikopter untuk mengevakuasi korban yang kritis akibat diterjang peluru Israel yang membabibuta. dr. Carron beserta Tim medisnya yang berasal dari Francis Battalion bekerjasama dengan Lettu Ckm dr. M Firman selaku dokter battalion dan Tim Medisnya bersama-sama memberikan pertolongan pertama dan segera membawa korban.
Korban yang dibawa dengan menumpang 2 Helikopter jenis MI-8 dan Bell 212 ini segera diterbangkan menuju Rumah Sakit Naqura untuk segera mendapatkan pertolongan, sementara seorang korban luka ringan dibawa dengan menggunakan Ambulans.
Kejadian tersebut di atas merupakan rangkaian skenario Latihan Bersama (Latma) antara Indobatt dan Francbatt yang memasuki hari ketiga. Dalam skenario tersebut sengaja Sektor Timur yang membawahi Indobatt menunjuk Indobatt sebagai tempat untuk pendaratan Heli sekaligus mengevakuasinya ke Rumah Sakit.
Hal tersebut menurut Wadansektor Timur Kolonel Inf Rizerius. E. HS sangatlah tepat memilih Indobatt, selain letaknya yang strategis, kesiapan Indobatt akan penanggulangan masalah tersebut dinilai cukup siap.
Hal senada juga disampaikan Letkol Fulano Mengano yang mewakili dari Francbatt dan juga turut menyaksikan latihan tersebut. Menurutnya walaupun ini hanya bersifat latihan yang didadak namun kesiapan Indobatt dan tahapan yang dilakukan dalam menanggulangi masalah tersebut dinilai tepat dan cepat, dirinya pun menilai Indobatt selalu siap dalam mengikuti dinamika yang terjadi sewaktu-waktu.
Perwira Penerangan Satgas Konga XXIII-G/UNIFIL
Lettu Sus Sundoko
● PKC-Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.