Pesawat Helly Puma SA-330 dengan Nomor ekor HT-3318 ditembaki oleh
orang tidak dikenal (OTK), pada pukul 8.15 WIT pagi di Helipad Lapangan
Koramil Distrik Sinak Mulia Kabupaten Puncak Jaya, Jumat (22/02).
Kapten pilot pesawat ini adalah Mayor Penerbang Asep Wahyu W dan
Copilot Kapten Penerbang Tatag Onne S serta 4 orang crew. Peristiwa ini
terjadi ketika pesawat sedang menunggu korban penembakan di Helipad
Lapangan Koramil Distrik Sinak Mulia Kabupaten Puncak Jayapura untuk
dibawa ke Bandara Mulia.
"Pesawat ini sedang melaksanakan misi untuk melaksanakan evakuasi
terhadap korban penembakan terhadap anggota TNI di Sinap yang terjadi
sehari sebelumnya," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama
Azman Yunus.
Sehari sebelumnya tanggal 21 Februari 2013 pesawat helikopter ini
berangkat dari Sentani pada pukul 13.20 WIT namun gagal mendarat di
Sinak karena cuaca kurang baik. Selanjutnya helikopter ini mendarat pada
pukul 14.50 WIT di Bandara Mulia yang berjarak 15 menit penerbangan
dari Sinak dan bermalam di sana.
Pada Jumat (22/2) pukul 07.48 WIT karena cuaca membaik helikopter
terbang ke Sinak menuju Lapangan Koramil untuk mengambil korban
penembakan. Helikopter mendarat pada pukul 8.15 WIT pagi di mana para
crew tetap berada dalam pesawat dan tidak mematikan mesinnya menunggu
kedatangan para korban.
"Namun sebelum korban berhasil dimasukkan dalam helikopter yang
menunggu di lapangan Koramil terjadi penembakan terhadap helikopter
ini," kata Azman dalam keterangan tertulisnya.
Penembakan tersebut mengenai bagian kaca samping kanan depan dari
cockpit pesawat dan merusak salah satu bagian dari system autopilot
meskipun tidak mengganggu fungsi alat tersebut dan performance terbang
pesawat. Tembakan ini juga melukai tangan kiri dari Perwira Teknik Lettu
Tek Amang Rosadi. Sementara kedua penerbang tidak mengalami cedera.
Penerbang membatalkan misi evakuasi dan segera kembali ke bandara
Mulia dan mendarat di situ pada pukul 08.35 WIT. Situasi sangat
berbahaya bagi keselamatan pesawat dan awaknya bila melanjutkan misi
evakuasi di Sinap.
Setelah melakukan pemeriksaan dan secara teknis pesawat dinyatakan
masih laik terbang meskipun ada bagian pesawat tertembak. Komandan Lanud
Jayapura Kolonel Penerbang D. Yudhanardi mohon kepada Kolakops TNI agar
pesawat diizinkan kembali ke Jayapura dengan alasan perkembangan
situasi operasi di mana pesawat helikopter dan awaknya memerlukan
perbaikan dan perawatan.
Selanjutnya pada Pukul 10.20 WIT atas perintah Kolakops TNI helikopter Puma ini diperintahkan kembali ke Lanud Jayapura Sentani.
Helikopter berangkat menuju Sentani sambil membawa dua korban
penembakan di Distrik Tingginambut yaitu Lettu Inf Reza, dan jenazah
Pratu Wahyu Bowo untuk diterbangkan ke hanggar Helly Lanud Jayapura.
Pesawat mendarat pada pukul 11.45 WIT.
"Para korban termasuk Lettu tek Amang Rosadi selanjutnya dibawa
dengan kendaraan darat untuk mendapat tindakan medis di Rumah Sakit TNI
AD Marthen Indey Jayapura," jelas Azman.
Helikopter Puma TNI AU HT-3318 sudah berada di hangar TNI AU Lanud
Jayapura menunggu pemeriksaan dan perbaikan kerusakan akibat penembakan.
Penembakan di Papua, Kamis lalu menewaskan delapan anggota TNI dan
empat warga sipil. Pihak TNI dan polisi masih melakukan pengejaran pada
kelompok sipil bersenjata tersebut.
● Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.