"Sekarang ini Tank Stuart hanya tinggal 2 unit. Hanya satu saja di antaranya yang masih bisa berfungsi, yaitu yang kami pamerkan ini," ujar Kasie Litbang Pusan Persenjataan kavaleri (Pussenkav) Mayor Denny B Paringkuan pada detikcom disela-sela acara pameran dalam kegiatan Rapat Pembinaan Teknis Kecabangan (Rabinniscab) TNI AD di Markas Pusdikkav Pussenkav, Jalan GA Manulang Padalarang, Selasa (25/6/2013).
Tank Stuart ini merupakan produksi Amerika yang dibuat berkisar tahun 1941-1945. Indonesia memiliki puluhan Tank Stuart ini dari bekas peninggalan Belanda.
Dengan panjang 4,33 meter, lebar 2,47 meter, tinggi 2,29 meter dan berat 14,7 ton, tank ini pada masanya kerap diikut sertakan dalam berbagai operasi militer. Kemampuannya yaitu melakukan manuver disertai persenjataan.
Dari puluhan Tank Stuart yang ada, kini hanya ada dua yang tersisa. Sistem persenjataannya pun tak lagi berfungsi.
"Yang lain sudah dijadikan monumen. Yang ini saja masih bisa jalan karena sudah kita modifikasi," katanya.
Jika dulu Tank Stuart bisa berjalan dengan kecepatan 58 km per jam, kini Tank Stuart hanya bisa melaju maksimal 20 km per jam.
Karena kondisinya yang tak lagi memungkinkan, Tank Stuart yang bermarkas di Pussenkav ini hanya dikeluarkan saat event-event tertentu saja.
"Tank ini pernah disewa untuk syuting film jaman dulu juga," tutur Denny.
Selain Tank Stuart, kendaraan perang lainnya yang dipamerkan yaitu Panser 6X6 Anoa, Rantis 4X4 Komodo, Mobile Missile Launcher (mml), Tank Stormer dan Tank Scorpion produksi Alvis Inggris tahun 1995 dan AMX 13 Kanon produsi Atelier de construction Roanne Perancis tahun 1978.(tya/try)
● detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.