Jakarta - Panglima TNI Agus Suhartono mengemukakan penyebab konflik di perbatasan dikarenakan batas wilayah yang tidak jelas dan belum selesai diurus. Karena itu, dia berharap agar masalah batas wilayah itu segera diselesaikan.
"Sebenarnya penyebab konflik di daerah perbatasan itu dipicu oleh batas wilayah. Oleh karena itu penyelesaian batas wilayah ini harus diselsesaikan agar ada kepastiannya," kata Agus pada acara rapat kerja kelima Badan Nasional Penangulangan Perbatasan (BNPP) di Jakarta, Kamis (18/7).
Rapat itu diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri bersama BNPP. Rapat dengan tema "Dengan Membuka Keterisolasian Kawasan Perbatasan, Kita Wujudkan Kesejahteraan Rakyat Dalam Kerangka NKRI" menghadirikan seluruh stakeholder yang terkait dengan perbatasan seperti para gubenur dan bupati di daerah perbatasan, serta para pejabat kementerian yang terkait.
Selain Agus, hadir Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana.
Agus menjelaskan apa yang disampaikannya hasil dari keterlibatan TNI dalam menjaga batas di tanah air. Menurutnya, pada umumnya daerah-daerah yang timbul konflik adalah daerah yang batas wilayahnya belum disepakati. Masalah-masalah lain seperti lintas batas masih bisa dikendalikan.
Terkait potensi konflik, dia menegaskan untuk daerah Kalimantan ada 10 titik yang menjadi rawan. Daerah-daerah lain juga punya potensi konflik tapi masih dikendalikan.
"Sebenarnya penyebab konflik di daerah perbatasan itu dipicu oleh batas wilayah. Oleh karena itu penyelesaian batas wilayah ini harus diselsesaikan agar ada kepastiannya," kata Agus pada acara rapat kerja kelima Badan Nasional Penangulangan Perbatasan (BNPP) di Jakarta, Kamis (18/7).
Rapat itu diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri bersama BNPP. Rapat dengan tema "Dengan Membuka Keterisolasian Kawasan Perbatasan, Kita Wujudkan Kesejahteraan Rakyat Dalam Kerangka NKRI" menghadirikan seluruh stakeholder yang terkait dengan perbatasan seperti para gubenur dan bupati di daerah perbatasan, serta para pejabat kementerian yang terkait.
Selain Agus, hadir Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana.
Agus menjelaskan apa yang disampaikannya hasil dari keterlibatan TNI dalam menjaga batas di tanah air. Menurutnya, pada umumnya daerah-daerah yang timbul konflik adalah daerah yang batas wilayahnya belum disepakati. Masalah-masalah lain seperti lintas batas masih bisa dikendalikan.
Terkait potensi konflik, dia menegaskan untuk daerah Kalimantan ada 10 titik yang menjadi rawan. Daerah-daerah lain juga punya potensi konflik tapi masih dikendalikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.