Salah Satu Pesawat Hibah Australia |
"Total biaya 63 juta dollar Australia. Itu penandatanganan peremajaan atau apapun namanya, dan juga training dan lain-lain tadi," ujar Menhan Purnomo Yusgiantoro, Jumat (19/7/2013) pada acara MoU penyerahan pesawat di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Biaya tersebut digunakan untuk pemeliharaan tingkat berat, biaya pelatihan pilot dan teknisi, pemberangkatan tim inspeksi pengadaan, hingga pengecatan pesawat. Namun, baru pesawat A97-006 yang akan diterbangkan ke Indonesia pada Oktober 2013.
"Jumlahnya ada 4 dan yang satu sudah serviceable artinya sudah bisa terbang dibawa ke Indonesia. Dan yang 3 perlu dilakukan peremajaan oleh Qantas Defence Services (QDS). Kalau ini diremajakan bisa 30 tahun," imbuh Purnomo.
Sementara ketiga pesawat lain akan diterbangkan ke Indonesia setelah peremajaan di Australia. Rencananya akan diterbangkan bergantian pada bulan April, Agustus, dan Desember tahun depan.
Acara penandatanganan tersebut dihadiri juga oleh Dubes Australia Greg Moriarty, Kepala Glenn Brown, dan pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemhan.
● detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.