Aksi Pasukan Garuda di Libanon tak cuma melerai pertikaian antara tentara Libanon dan Israel.
Pasukan Garuda juga menggelar berbagai kegiatan kemanusiaan untuk warga Libanon Selatan.
Tim CIMIC (Civil Military Coordination) dan Tim Kesehatan Satgas Indobatt (Indonesia Battalion) Kontingen Garuda XXIII-H/UNIFIL di bawah pimpinan Letkol Inf M Asmi menggelar kegiatan Medical Camp di desa El Adeisse, Libanon Selatan. Minggu (26/1).
"Medical Camp sebagai bentuk kepedulian Kontingen Garda kepada warga setempat guna menjalin silaturahmi yang baik antara Satgas Indobatt dengan warga lokal, kata Asmi.
Tim Dokter Indobatt Lettu Ckm dr Arnov Lahira didampingi tim paramedis Pelda Endang, Serma (Kowal) Ni Nyoman, Serma Sugiyono dan Serda (Wara) Rizca Arif disambut antusias warga setempat. Sebagian besar adalah orang tua lanjut usia, ibu-ibu dan anak-anak.
Menurut Lettu Arnov, keluhan yang banyak ditemukan dari pasien yang datang berobat adalah batuk, demam dan influenza.
Untuk membantu kelancaran komunikasi dengan pasien yang datang, tim dokter dan paramedis Indobatt dibantu oleh seorang penerjemah Nicole Khalil. Mayoritas penduduk setempat memang tidak bisa berbahasa Inggris.
Walau terhalang bahasa, kegiatan pengobatan ini berlangsung lancar.
Pasukan Garuda juga menggelar berbagai kegiatan kemanusiaan untuk warga Libanon Selatan.
Tim CIMIC (Civil Military Coordination) dan Tim Kesehatan Satgas Indobatt (Indonesia Battalion) Kontingen Garuda XXIII-H/UNIFIL di bawah pimpinan Letkol Inf M Asmi menggelar kegiatan Medical Camp di desa El Adeisse, Libanon Selatan. Minggu (26/1).
"Medical Camp sebagai bentuk kepedulian Kontingen Garda kepada warga setempat guna menjalin silaturahmi yang baik antara Satgas Indobatt dengan warga lokal, kata Asmi.
Tim Dokter Indobatt Lettu Ckm dr Arnov Lahira didampingi tim paramedis Pelda Endang, Serma (Kowal) Ni Nyoman, Serma Sugiyono dan Serda (Wara) Rizca Arif disambut antusias warga setempat. Sebagian besar adalah orang tua lanjut usia, ibu-ibu dan anak-anak.
Menurut Lettu Arnov, keluhan yang banyak ditemukan dari pasien yang datang berobat adalah batuk, demam dan influenza.
Untuk membantu kelancaran komunikasi dengan pasien yang datang, tim dokter dan paramedis Indobatt dibantu oleh seorang penerjemah Nicole Khalil. Mayoritas penduduk setempat memang tidak bisa berbahasa Inggris.
Walau terhalang bahasa, kegiatan pengobatan ini berlangsung lancar.
♞ Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.