Pengadaan enam armada kapal patroli buatan dalam negeri itu dijadwalkan selesai tahun depan Surabaya ★ Badan Koordinasi Keamanan Laut berencana menambah enam armada kapal patroli cepat untuk mendukung tugas operasional pengamanan perairan di beberapa wilayah di Indonesia.
Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) Laksamana Muda TNI D Albert Mamahit kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengatakan pengadaan enam armada kapal patroli buatan dalam negeri itu dijadwalkan selesai tahun depan.
"Saat ini Bakorkamla baru memiliki tiga armada kapal patroli, sehingga ke depan akan ada sembilan kapal patroli yang siap dioperasionalkan," katanya usai membuka kegiatan "Penyegaran Komandan/Nahkoda Kapal Patroli dan Pengawak Satgas Operasi Bersama".
Mamahit menjelaskan enam kapal patroli baru tersebut, masing-masing berukuran 40 meter sebanyak tiga unit dan 80 meter juga tiga unit.
"Kapal ukuran 80 meter itu diproyeksikan untuk kegiatan patroli hingga wilayah terjauh sampai batas ZEE (zona ekonomi eksklusif)," tambahnya tanpa menyebut jumlah anggaran untuk pengadaan kapal tersebut.
Sedangkan tiga kapal patroli yang kini dimiliki Bakorkamla adalah Kapal Motor Bintang Laut, KM Singa Laut dan KM Kuda Laut.
Mamahit mengakui sarana dan prasarana menjadi salah satu kendala untuk mendukung kegiatan operasional pengamanan wilayah perairan Indonesia yang sangat luas.
Namun, pihaknya fokus pada 15 titik strategis yang dianggap rawan terhadap munculnya tindak pelanggaran, terutama di wilayah perbatasan dengan negara tetangga.
Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) Laksamana Muda TNI D Albert Mamahit kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengatakan pengadaan enam armada kapal patroli buatan dalam negeri itu dijadwalkan selesai tahun depan.
"Saat ini Bakorkamla baru memiliki tiga armada kapal patroli, sehingga ke depan akan ada sembilan kapal patroli yang siap dioperasionalkan," katanya usai membuka kegiatan "Penyegaran Komandan/Nahkoda Kapal Patroli dan Pengawak Satgas Operasi Bersama".
Mamahit menjelaskan enam kapal patroli baru tersebut, masing-masing berukuran 40 meter sebanyak tiga unit dan 80 meter juga tiga unit.
"Kapal ukuran 80 meter itu diproyeksikan untuk kegiatan patroli hingga wilayah terjauh sampai batas ZEE (zona ekonomi eksklusif)," tambahnya tanpa menyebut jumlah anggaran untuk pengadaan kapal tersebut.
Sedangkan tiga kapal patroli yang kini dimiliki Bakorkamla adalah Kapal Motor Bintang Laut, KM Singa Laut dan KM Kuda Laut.
Mamahit mengakui sarana dan prasarana menjadi salah satu kendala untuk mendukung kegiatan operasional pengamanan wilayah perairan Indonesia yang sangat luas.
Namun, pihaknya fokus pada 15 titik strategis yang dianggap rawan terhadap munculnya tindak pelanggaran, terutama di wilayah perbatasan dengan negara tetangga.
★ Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.