Kekuatan tank dipandang sebagai simbol kemampuan tempur bagi berbagai Angkatan Darat modern Tank Inggris -Mark I-, 26 September 1916 (tank bergerak dari kiri ke kanan). Photo by Ernest Brooks. – Wikipedia
Sejarah tank dimulai pada Perang Dunia I, ketika kendaraan tempur lapis baja segala medan pertama kali digunakan sebagai respon terhadap taktik perang parit, mengantarkan era baru perang mekanik.
Meskipun pada awalnya tidak dapat diandalkan, tank kemudian menjelma menjadi andalan pasukan angkatan darat. Pada Perang Dunia II, desain tank telah maju secara signifikan, dan tank yang digunakan dalam jumlah besar dalam berbagai theatre perang. Selama periode Perang Dingin terlihat munculnya doktrin tank modern dan munculnya tujuan umum Main Battle Tank (MBT). Tank masih menjadi tulang punggung untuk berbagai operasi pertempuran darat di abad ke-21.
Kekuatan tank masih dipandang sebagai simbol utama kemampuan tempur bagi berbagai Angkatan Darat modern. Pada tahun 2013, menurut globalfirepower.com, Russia masih merupakan negara dengan kekuatan tank terbesar dengan 15.500 unit, disusul oleh China dengan 9.150 unit dan Amerika Serikat dengan 8.325 unit.
Sejarah tank dimulai pada Perang Dunia I, ketika kendaraan tempur lapis baja segala medan pertama kali digunakan sebagai respon terhadap taktik perang parit, mengantarkan era baru perang mekanik.
Meskipun pada awalnya tidak dapat diandalkan, tank kemudian menjelma menjadi andalan pasukan angkatan darat. Pada Perang Dunia II, desain tank telah maju secara signifikan, dan tank yang digunakan dalam jumlah besar dalam berbagai theatre perang. Selama periode Perang Dingin terlihat munculnya doktrin tank modern dan munculnya tujuan umum Main Battle Tank (MBT). Tank masih menjadi tulang punggung untuk berbagai operasi pertempuran darat di abad ke-21.
Kekuatan tank masih dipandang sebagai simbol utama kemampuan tempur bagi berbagai Angkatan Darat modern. Pada tahun 2013, menurut globalfirepower.com, Russia masih merupakan negara dengan kekuatan tank terbesar dengan 15.500 unit, disusul oleh China dengan 9.150 unit dan Amerika Serikat dengan 8.325 unit.
MBT di Asia Tenggara
Di wilayah Asia Tenggara, negara yang secara tradisional menjadi operator tank yang lebih berat dari 35 ton adalah negara-negara Asia Tenggara daratan seperti Vietnam, Thailand, Myanmar, Laos dan Kamboja. Sedangkan negara yang merupakan kepulauan seperti Philipina, Singapura, Malaysia dan Indonesia relatif baru (atau akan) memasukan MBT sebagai bagian dari kekuatan Angkatan Darat-nya.■ Vietnam Vietnam memiliki armada tank terbesar diantara negara Asia Tenggara dan merupakan pengguna lama dari seri T-54/55 era Soviet dan tank medium Type 59 China, dan beberapa unit diantaranya benar-benar merupakan tank veteran Perang Vietnam.
Dari sekitar 600-850 tank T-54/55 Vietnam, sekitar 310 diantaranya dimodernisasi dengan menggunakan teknologi Israel menjadi standar T-54/55M3 yang mencakup penggantiancanon 100mm Soviet dengan M68/L7 105mm, instalasi explosive reactive armor, peluncur granat asap, mesin baru 1.000 hp buatan Jerman, mortar 60mm dan teknologi meteo-sensor.
Ada laporan laporan rencana Vietnam membeli 150 unit T-72 MBT buatan Polandia, tetapi tidak terealisasi dan anggaran digunakan untuk membeli aset angkatan laut.■ Laos Laos merupakan pengguna lama dari medium tank seri T-54/55 era Soviet. Negara ini memiliki sekitar 30 tank seri T-54/55 yang sebagian besar dimiliki di jaman perang Vietnam.■ Kamnboja Negara ini juga merupakan pengguna lama dari medium tank seri T-54/55 era Soviet, mengoperasikan sekitar 300 unit tank yang juga diperoleh selama era perang Vietnam.
Sejauh ini tidak diketahui ada programupgrade tank atau pembelian tank baru, kecuali berita transfer 50 unit bekas medium tank T-55 ke Kamboja dari Ukraina sewaktu terjadi ketegangan dengan Thailand dalam sengketa wilayah dan perebutan kuil.
Dari sekitar 600-850 tank T-54/55 Vietnam, sekitar 310 diantaranya dimodernisasi dengan menggunakan teknologi Israel menjadi standar T-54/55M3 yang mencakup penggantiancanon 100mm Soviet dengan M68/L7 105mm, instalasi explosive reactive armor, peluncur granat asap, mesin baru 1.000 hp buatan Jerman, mortar 60mm dan teknologi meteo-sensor.
Ada laporan laporan rencana Vietnam membeli 150 unit T-72 MBT buatan Polandia, tetapi tidak terealisasi dan anggaran digunakan untuk membeli aset angkatan laut.■ Laos Laos merupakan pengguna lama dari medium tank seri T-54/55 era Soviet. Negara ini memiliki sekitar 30 tank seri T-54/55 yang sebagian besar dimiliki di jaman perang Vietnam.■ Kamnboja Negara ini juga merupakan pengguna lama dari medium tank seri T-54/55 era Soviet, mengoperasikan sekitar 300 unit tank yang juga diperoleh selama era perang Vietnam.
Sejauh ini tidak diketahui ada programupgrade tank atau pembelian tank baru, kecuali berita transfer 50 unit bekas medium tank T-55 ke Kamboja dari Ukraina sewaktu terjadi ketegangan dengan Thailand dalam sengketa wilayah dan perebutan kuil.
■ Myanmar Myanmar adalah negara lainnya di wilayah Asia Tenggara mainland yang mempunyai kekuatan tank besar. Sebagian besar terdiri dari tank buatan Cina seperti T-59D yang dilaporkan berjumlah sekitar 150 unit yang telah digunakan selama beberapa dekade hingga sekarang.
MBT Type-69 dan Type-69-II dilaporkan berjumlah 130 unit yang telah beroperasi sejak tahun 1990, dan beberapa unit MBT-2000 Norinco buatan China yang didatangkan pada tahun 2011. Angkatan Darat Myanmar juga dilaporkan memiliki 139 unit tank T-72, beberapa diantaranya dibeli dari Ukraina pada tahun 2002-2003 meskipun jumlah pastinya tidak jelas akibat tidak adanya laporan akurat pengiriman.
MBT Type-69 dan Type-69-II dilaporkan berjumlah 130 unit yang telah beroperasi sejak tahun 1990, dan beberapa unit MBT-2000 Norinco buatan China yang didatangkan pada tahun 2011. Angkatan Darat Myanmar juga dilaporkan memiliki 139 unit tank T-72, beberapa diantaranya dibeli dari Ukraina pada tahun 2002-2003 meskipun jumlah pastinya tidak jelas akibat tidak adanya laporan akurat pengiriman.
■ Thailand Pemerintah Kerajaan Thailand mengoperasikan sekitar 100 unit medium tank M48 Patton buatan Amerika. Batch pertama diterima sejak tahun 1979, dan kemudian diperkuat oleh MBT M60A1 pada tahun 1991 dan M60A3 pada tahun 1996, jumlah total sekitar 170 unit tank. Semua tank tersebut merupakan tank eks US Army yang dijual ke Thailand melalui program FMS (Foreign Military Sales).
Kekuatan tank Angkatan Darat Thailand akan diperkuat oleh pembelian 49 unit MBT baru T-84 Oplot-M dari Ukraina senilai 7.155 miliar bath yang diumumkan tahun 2011. Thailand mempunyai opsi hingga 200 unit tank untuk menggantikan tank ringan M-41 Bulldog.
Ada kritik terhadap keputusan pemerintah memilih MBT Ukraina mengenai isu fitur auto-loader-nya, awak tank Angkatan Darat Thailand sendiri konon lebih menyukai tank buatan Korea Selatan.■ Philipina Terakhir kali Philipina memiliki tank adalah sekitar akhir tahun 1940-an dengan dengan M4 Sherman eks US Army dan beberapa unit tank ringan M-41 Bulldogs yang diterima pada tahun 1965.
Max Montero dari maxdefense.blogspot.com menyampaikan informasi dari sumbernya yang mengatakan bahwa Philipina memang telah berencana memasukan kembali MBT menjadi bagian dari kekuatan Angkatan Darat mereka, hanya saja bukan merupakan prioritas utama jangka dekat dan baru akan dikejar dalam renstra ke dua atau ke tiga dari program modernisasi militer mereka.
Namun Angkatan Darat Philipina sedang berencana mendapatkan 114 unit M113A2 APC (armoured personnel carrier) eks US Army dan tracked APC dan IFV baru untuk menambah ACV-300 yang sebelumnya telah dibeli dari Turki.■ Brunei Karena ukuran luas wilayah negara dan kebijaksanaan politiknya Brunei belum pernah mengoperasikan tank dan tidak terdengar adanya rencana mereka untuk membeli MBT ataupun medium tank.
Kondisi ini diproyeksikan akan tetap demikian hingga beberapa waktu ke depan. ■ Malaysia Federasi Malaysia mengoperasikan MBT pertama mereka dengan 48 unit PT-91M Twardy dari Polandia plus kendaraan pendukungnya (6 WZT-91M armored recovery vehicles, 5 MID-91M engineering tanks, 5 PMC-91M Leguan armored bridge layers, dan 1 SJ-09 driver training tank).
Unit pertama diterima pada tahun 2005 sebagai bagian dari kontrak senilai US$370 juta.
Tank tersebut di Malaysia secara lokal dijuluki sebagai ‘Pendekar’ dan dioperasikan oleh Resimen ke-11, Kor Armor DiRaja (Royal Armoured Corps).
Pembelian MBT antara Malaysia dan Polandia dilakukan melalui barter dengan CPO (minyak kelapa sawit) yang merupakan salah satu produk utama Malaysia.
■ SingapuraNegara pulau ini diyakini telah memiliki MBT Centurion buatan Inggris, khususnya 63 unit Mk.3 dan Mk.7 yang kabarnya diperoleh dari India pada tahun 1975 dan unit tambahan diperoleh dari Israel di awal tahun 1990-an. Konon semua ditingkatkan kemampuannya dengan teknologi Israel dan secara lokal kemudian dijuluki Tempest.Kekuatan tank Angkatan Darat Thailand akan diperkuat oleh pembelian 49 unit MBT baru T-84 Oplot-M dari Ukraina senilai 7.155 miliar bath yang diumumkan tahun 2011. Thailand mempunyai opsi hingga 200 unit tank untuk menggantikan tank ringan M-41 Bulldog.
Ada kritik terhadap keputusan pemerintah memilih MBT Ukraina mengenai isu fitur auto-loader-nya, awak tank Angkatan Darat Thailand sendiri konon lebih menyukai tank buatan Korea Selatan.■ Philipina Terakhir kali Philipina memiliki tank adalah sekitar akhir tahun 1940-an dengan dengan M4 Sherman eks US Army dan beberapa unit tank ringan M-41 Bulldogs yang diterima pada tahun 1965.
Max Montero dari maxdefense.blogspot.com menyampaikan informasi dari sumbernya yang mengatakan bahwa Philipina memang telah berencana memasukan kembali MBT menjadi bagian dari kekuatan Angkatan Darat mereka, hanya saja bukan merupakan prioritas utama jangka dekat dan baru akan dikejar dalam renstra ke dua atau ke tiga dari program modernisasi militer mereka.
Namun Angkatan Darat Philipina sedang berencana mendapatkan 114 unit M113A2 APC (armoured personnel carrier) eks US Army dan tracked APC dan IFV baru untuk menambah ACV-300 yang sebelumnya telah dibeli dari Turki.■ Brunei Karena ukuran luas wilayah negara dan kebijaksanaan politiknya Brunei belum pernah mengoperasikan tank dan tidak terdengar adanya rencana mereka untuk membeli MBT ataupun medium tank.
Kondisi ini diproyeksikan akan tetap demikian hingga beberapa waktu ke depan. ■ Malaysia Federasi Malaysia mengoperasikan MBT pertama mereka dengan 48 unit PT-91M Twardy dari Polandia plus kendaraan pendukungnya (6 WZT-91M armored recovery vehicles, 5 MID-91M engineering tanks, 5 PMC-91M Leguan armored bridge layers, dan 1 SJ-09 driver training tank).
Unit pertama diterima pada tahun 2005 sebagai bagian dari kontrak senilai US$370 juta.
Tank tersebut di Malaysia secara lokal dijuluki sebagai ‘Pendekar’ dan dioperasikan oleh Resimen ke-11, Kor Armor DiRaja (Royal Armoured Corps).
Pembelian MBT antara Malaysia dan Polandia dilakukan melalui barter dengan CPO (minyak kelapa sawit) yang merupakan salah satu produk utama Malaysia.
Tidak ada bukti kredibel mengenai keberadaan MBT tersebut dalam Angkatan Darat Singapura, tidak ada tersedia foto atau sumber terbuka yang kredibel untuk membuktikan keberadaanya kecuali melalui beberapa beberapa publikasi. Dan pemerintah Singapura juga mengambil sikap tidak menyangkal ataupun mengkonfirmasi keberadaan mereka.
Tapi saat ini desas desus tersebut sudah tidak relevan lagi mengingat bahwa kemudian secara terbuka Singapura membeli 66 unit MBT Leopard 2A4 eks Angkatan Darat Jerman ditambah beberapa tank cadangan, bersama dengan 10 unit ARV Bergepanzer 3 Buffel armored recovery vehicles pada sekitar tahun 2007-2008.
Sebagian besar tank di-upgrade ke standar Leopard 2SG dengan proteksi lapis baja modular canggih dari IBD Deisenroth Engineering dan ST Kinetics pada tahun 2010. Singapura dianggap negara yang paling punya kemampuan dalam hal kekuatan tank tempur di kawasan ASEAN, untuk saat ini.
■ Indonesia Indonesia belum pernah mengoperasikan MBT sebelumnya dan merupakan negara ASEAN paling akhir yang memutuskan memasukan MBT ke dalam kemampuan tempurnya. Walau pendatang baru, Indonesia bergabung dengan negara pengguna MBT lainnya di Asia Tenggara dengan pilihan gahar.
Kontrak dengan Jerman senilai US$280 juta mencakup 40 tank Leopard 2A4, 63 Leopard 2RI (upgrade/Revolution), 4 Buffel armored recovery vehicles, 3 Leguan armored bridge layers dan 3 Kodiak armored engineering vehicles, plus 50 Marder 1A2 infantry fighting vehicles.
Indonesia juga masih mengoperasikan sekitar 400 lebih tank ringan yang sebagian sudah mulai mendapat upgrade. Selain itu juga Indonesia berencana membangun tank medium dalam negeri lewat kerjasama internasional dengan berbagai negara.
★ JKGR
Kontrak dengan Jerman senilai US$280 juta mencakup 40 tank Leopard 2A4, 63 Leopard 2RI (upgrade/Revolution), 4 Buffel armored recovery vehicles, 3 Leguan armored bridge layers dan 3 Kodiak armored engineering vehicles, plus 50 Marder 1A2 infantry fighting vehicles.
Indonesia juga masih mengoperasikan sekitar 400 lebih tank ringan yang sebagian sudah mulai mendapat upgrade. Selain itu juga Indonesia berencana membangun tank medium dalam negeri lewat kerjasama internasional dengan berbagai negara.
★ JKGR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.