
Setting crew dalam penerbangan dengan call sign "Viper Flight" adalah pesawat pertama dengan nomer ekor TS-1625 akan diterbangkan oleh Col. Howard Purcell, pesawat TS-1620 akan diterbangkan oleh Maj. Collin Coatney/ Letkol. Firman Dwi Cahyono dan pesawat TS-1623 diterbangkan Ltc. Erick Houston/ Mayor Anjar Legowo. Sebelumnya pada hari Rabu 23 Juli 2014 ketiga pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU ini telah meninggalkan Eielson AFB (Air Force Base) Alaska melintasi Samudera Pasifik dan mendarat dengan selamat pada pukul 15.00 di Anderson AFB, Guam. Perjalanan panjang dari Alaska menuju Guam ditempuh selama 9 jam 46 menit dengan Sembilan kali pengisian bahan bakar diudara (air refueling) oleh pesawat tanker KC-10 dari Travis AFB.
Setelah libur Idul Fitri maka mulai bulan Agustus 2014 enam orang instruktur penerbang F-16 A/B TNI AU akan mulai melanjutkan latihan terbang konversi “differential training” F-16 C/D di Lanud Iswahyudi Madiun dibawah supervisi empat instruktur penerbang dari US Air Force Mobile Training Team. Selanjutnya sesuai rencana pesawat-pesawat lainnya akan mulai berdatangan dan semuanya akan menjalani modifikasi pemasangan peralatan drag chute (payung rem). Memang konfigurasi awal pesawat F16C/D 52ID TNI AU belum dilengkapi dengan drag chute, sehingga modifikasi akan dilakukan tehnisi TNI AU dengan supervisi personil Lockheed Martin mulai kuartal pertama 2015.

Modernisasi dan upgrade avionic dan engine pesawat yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pesawat menjadi setara dF-16 block 50/52 berpusat dengan memasang “otak dan syaraf” pesawat yaitu Mission Computer MMC-7000A versi M-5 standar Block 52+ yang jauh lebih besar, kuat dan cepat kemampuannya. Demikian pula kemampuan radar AN/APG-68 (V) ditingkatkan sesuai system baru yang dipasang. Pemasangan Improved Modem Data Link 16 untuk komunikasi data canggih disamping Embedded GPS/ INS (EGI) block-52 yang menggabungkan fungsi GPS dan INS untuk penembakan JDAM (Bomb GPS). Ditambah Electronic Warfare Management System AN/ALQ-213, Radar Warning Receiver ALR-69 Class IV serta Countermeasures Dispenser Set ALE-47 untuk melepaskan Chaffs/ Flares anti radar/ anti rudal dan peralatan perang elektronika.
Untuk seluruh mesin pesawat tipe F100-PW-220/E telah menjalani upgrade menjadi baru kembali, lebih awet dan handal, khususnya dengan pemasangan system DEEC (Digital Electronic Engine Computer) Grup 6 baru dan Augmentor Engine baru yang usia pakainya dua kali lebih lama serta lebih mudah dirawat

Armada F-16 C/D 52ID TNI Angkatan Udara ini selanjutnya akan melengkapi Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru. Pesawat yang telah dilengkapi kemampuan sistem avionic barat yang canggih ini dilengkapi senjata udara modern untuk melengkapi keunggulan daya jangkau operasi dan kecepatan yang membuat pesawat ini sanggup untuk menghadang setiap penerbangan gelap atau menghantam sasaran udara dan darat. Baik sasaran di luar atau dalam wilayah kedaulatan kita, pada saat siang atau malam hari di segala cuaca. Kelak pengalaman dan pemahaman dari aplikasi penggunaan tehnologi perang udara modern yang didapat dalam pengoperasian F-16 CD 52ID niscaya akan membantu kita untuk memperbaiki perencanaan, pengadaan, pelatihan serta doktrin dan taktik perang udara TNI AU.
Kita berharap pada saat pesawat tempur masa depan IFX (generasi 4.5) sudah siap dioperasikan maka seluruh prosedur, taktik, pengalaman dan ilmu pengetahuan yang didapat dari pengoperasian pesawat F-16 C/D 52ID bisa kita terapkan untuk menyamai atau bahkan mengungguli kekuatan udara calon lawan dan pesaing negara kita. Pesawat-pesawat canggih ini akan menambah kekuatan Air Power kita untuk menjaga Keamanan Nasional Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.