Pada pertengahan On Task yang ke-14, Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL 2014 KRI Frans Kaisiepo - 368 (KRI FKO-368) kembali dipercaya oleh Maritime Task Force Commander (MTFC) untuk melaksanakan tugas sebagai unsur pengamanan sektor laut selama diselenggarakannya Tripartite Meeting.
Tripartite Meeting merupakan kegiatan pertemuan dan kesepakatan antara Pimpinan Tertinggi Lebanese Armed Forces (LAF), Israel Defense Forces (IDF), dan ditengahi oleh UNIFIL Force Commander untuk membahas implementasi dari UN Security Councils Resolution 1701, termasuk membahas situasi berikut perkembangannya dalam pembuatan tanda yang jelas antara perbatasan kedua Negara di Blue Line. Tripartite Meeting juga merupakan salah satu mekanisme untuk membangun rasa saling percaya antara LAF dan IDF, Lebanon, Rabu (23/07).
Untuk menjamin terselenggaranya pertemuan tersebut dengan baik dan lancar, serta agar tidak terjadi hal-hal yang dapat menimbulkan kekhawatiran dan mengancam keamanan para delegasi dari kedua belah pihak, maka UNIFIL HQ J3 selaku Staf Operasi mengeluarkan Fragmentary Order (FRAGO) sebagai bentuk rencana pengamanan.
Dimana dalam salah satu poinnya menugaskan salah satu unit MTF sebagai unsur pengamanan laut dan pengawasan kontak-kontak udara.
Dalam table order yang dikeluarkan oleh MTF Commander (CTF 448) KRI FKO-368 ditunjuk sebagai kapal yang melaksanakan pengamanan.
Kegiatan dimulai pukul 10.00 dan berakhir pada pukul 13.00 waktu setempat.
KRI FKO-368 dapat melaksanakan tugas ini dengan baik, dan pertemuan antara ketiga pihak pun berjalan dengan aman dan lancar.
Penunjukan KRI FKO-368 sebagai unsur pengamanan laut dalam Tripartite Meeting ini kembali menegaskan kepercayaan UNIFIL terhadap TNI AL khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Tripartite Meeting merupakan kegiatan pertemuan dan kesepakatan antara Pimpinan Tertinggi Lebanese Armed Forces (LAF), Israel Defense Forces (IDF), dan ditengahi oleh UNIFIL Force Commander untuk membahas implementasi dari UN Security Councils Resolution 1701, termasuk membahas situasi berikut perkembangannya dalam pembuatan tanda yang jelas antara perbatasan kedua Negara di Blue Line. Tripartite Meeting juga merupakan salah satu mekanisme untuk membangun rasa saling percaya antara LAF dan IDF, Lebanon, Rabu (23/07).
Untuk menjamin terselenggaranya pertemuan tersebut dengan baik dan lancar, serta agar tidak terjadi hal-hal yang dapat menimbulkan kekhawatiran dan mengancam keamanan para delegasi dari kedua belah pihak, maka UNIFIL HQ J3 selaku Staf Operasi mengeluarkan Fragmentary Order (FRAGO) sebagai bentuk rencana pengamanan.
Dimana dalam salah satu poinnya menugaskan salah satu unit MTF sebagai unsur pengamanan laut dan pengawasan kontak-kontak udara.
Dalam table order yang dikeluarkan oleh MTF Commander (CTF 448) KRI FKO-368 ditunjuk sebagai kapal yang melaksanakan pengamanan.
Kegiatan dimulai pukul 10.00 dan berakhir pada pukul 13.00 waktu setempat.
KRI FKO-368 dapat melaksanakan tugas ini dengan baik, dan pertemuan antara ketiga pihak pun berjalan dengan aman dan lancar.
Penunjukan KRI FKO-368 sebagai unsur pengamanan laut dalam Tripartite Meeting ini kembali menegaskan kepercayaan UNIFIL terhadap TNI AL khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.