Kelompok Hamas Palestina terus menghadang agresi militer Israel di Gaza. Pertempuran darat di wilayah tersebut semakin sengit.
Pasukan sayap bersenjata Hamas, al-Qassam Brigades menyatakan pihaknya berhasil menumpas 11 tentara Israel lewat 4 "Operasi Spesial" selama 24 jam.
"Pasukan khusus kami berhasil menyusup melalui terowongan ke barisan musuh. Dan pejuang kami bertarung melawan mereka," demikian pernyataan al-Qassam Brigades, seperti dimuat Al-Arabiya, Sabtu 19 Juli 2014.
"Salah satu pejuang kami mengonfirmasi 5 tentara Israel tewas, 3 di antaranya ditembak pada bagian kepala, 2 lainnya ditembak pada bagian badan.
"Dalam sebuah video yang disebar di internet terlihat pasukan Hamas menembaki tentara Israel menggunakan sniper.
Pihak Israel kemudian mengonfirmasi bahwa ada pejabat senior di antara tentara yang tewas, yakni mayor Amotz Greenberg dan tentara, Sersan Adar Barsano.
Seperti dimuat Jerusalem Post, militer negeri zionis juga mengatakan ada 2 tentara mereka yang terluka dalam pertempuran dengan Hamas.
Jumlah korban tewas di kubu Israel tak sebanyak korban jiwa di Gaza. Sejauh ini, ada lebih dari 320 warga Gaza yang tewas akibat gempuran udara dan darat yang dilancarkan Israel.
Konflik terbaru ini dipicu oleh aksi penculikan dan pembunuhan terhadap 3 remaja Israel. Kemudian pemuda Palestina juga ditemukan tak bernyawa di hutan belantara setelah diculik dan dibakar hidup-hidup.
Israel mulai melancarkan agresi militer Operasi "Protective Edge sejak Selasa 8 Juli dini hari hingga sekarang. Dunia mengecam serangan Israel, namun negeri zionis tetap bersikeras bahwa langkahnya sudah tepat.
Hari ke-12 Israel-Hamas Saling Serang, 314 Orang Meregang Nyawa
Serangan demi serangan masih dilakukan oleh Israel maupun Hamas. Namun lagi-lagi yang banyak menjadi korban adalah warga Gaza.
Diberitakan Reuters, Sabtu (19/7/2014), 5 jasad kembali dievakuasi dari rumah yang terkena serangan udara Israel di Gaza selatan hari ini. "Jumlah korban dalam 12 hari kekerasan kedua wilayah itu pun bertambah menjadi 314 orang," kata petugas medis.
"Mayat-mayat itu diambil dari Khan Yunis, di mana jasad keenam juga ditemukan, dan orang ketujuh meninggal karena luka yang diderita pada Jumat 18 Juli," kata juru bicara pelayanan darurat Ashraf al-Qudra.
Penemuan mayat terjadi setelah kematian tujuh orang di luar sebuah masjid di kota selatan Khan Yunis. Tiga dari mereka yang tewas dari keluarga yang sama.
"Ada seorang wanita di antara mereka yang tewas," tambah Qudra.
Tiga orang tewas tak lama setelah itu, dalam tiga serangan terpisah di Beit Hanun di utara Deir al Balah-di Gaza tengah, dan satu lagi di Khan Yunis.
"2.270 warga Palestina telah terluka," sambung Qudra.
Operasi Protective Edge adalah konflik paling berdarah di Jalur Gaza yang terkepung sejak 2009. Serangan semakin intens pada 8 Juli, setelah remaja Israel terbunuh. Lalu dilakukan serangan balasan ke Gaza.
Konflik antara Israel dengan Hamas yang tak kunjung berakhir membuat Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon berangkat ke daerah itu. Guna membantu mengakhiri konflik yang telah menewaskan lebih dari 300 orang, di mana sebagian besar warga sipil.
Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Politik Jeffrey Feltman mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, bahwa Ban siap melakukan tugasnya untuk membantu mengakhiri kekerasan dan mencari solusi atas krisis tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.