Rusia Tawarkan Radar dan Misil kepada Filipina
Rusia sedang melakukan negosiasi kerjasama teknis militer dengan Filipina di tengah ketegangan yang meningkat di Barat Laut Filipina. “Kami sepenuhnya memahami masalah Filipina yang harus menghadapi persoalan perbatasan maritim yang pelik,” ujar Deputi Direktur Layanan federal Rusia untuk Kerjasama Teknik Militer, Konstantin Biryulin, kepada Manila Bulletin dalam sebuah wawancara eksklusif Jumat.
“Kami memiliki masalah yang sama di Rusia dan kita tahu bagaimana menanganinya. Itulah mengapa kita memiliki proposal tentang peralatan yang dapat membantu mengendalikan masalah di daerah tersebut”.
Selain mencari cara untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan mengembangkan hubungan Rusia-Filipina, Biryulin mengatakan salah satu tujuan dari kunjungannya untuk menegosiasikan kerjasama teknis militer dengan Departemen Pertahanan Nasional (DND). Kerja sama tersebut meliputi khususnya, penjualan perangkat keras militer Rusia.
“Sayangnya upaya kami belum membawa hasil yang diinginkan,” katanya. Rusia sebelumnya, sebenarnya telah bidding ikut menawarkan penyediaan jet tempur ke Filipina, namun kontrak itu dikantongi oleh perusahaan Korea.
Menurut Biryulin, kedua pihak telah sepakat untuk menggelar pembicaraan tentang kerjasama militer di Rusia beberapa waktu mendatang dan diharapkan membawa hasil.
“Kita perlu mempertimbangkan pendapat dari lembaga Rusia yang lain, karena ruang lingkup tanggung jawab (Departemen Pertahanan) DND Anda, jauh lebih luas daripada kementerian pertahanan Rusia,” jelasnya. “Karena di sini, DND anda juga mengurus masalah tanggap darurat.”
“Itulah mengapa kita perlu mencari nasihat dari Kementerian Tanggap Darurat Rusia,” tambah Biryulin. “Segera setelah kami kembali, kami akan melanjutkan konsultasi dengan berbagai instansi, dalam satu sampai dua bulan kami akan mengirimkan masukan kami ke Filipina.”
Dia mengatakan Rusia dapat mempertimbangkan menawarkan Filipina meliputi “pasokan stasiun radar dan sarana mencegat dan penghancuran bagi pelaku pelanggar perbatasan.” Mengenai karakteristik teknis, peralatan Rusia memiliki standar yang sama dengan standar Barat.
“Produsen kami fleksibel dalam menyesuaikan produk mereka, agar dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan”, ujar pejabat Rusia tersebut.[JKGR]
Rusia sedang melakukan negosiasi kerjasama teknis militer dengan Filipina di tengah ketegangan yang meningkat di Barat Laut Filipina. “Kami sepenuhnya memahami masalah Filipina yang harus menghadapi persoalan perbatasan maritim yang pelik,” ujar Deputi Direktur Layanan federal Rusia untuk Kerjasama Teknik Militer, Konstantin Biryulin, kepada Manila Bulletin dalam sebuah wawancara eksklusif Jumat.
“Kami memiliki masalah yang sama di Rusia dan kita tahu bagaimana menanganinya. Itulah mengapa kita memiliki proposal tentang peralatan yang dapat membantu mengendalikan masalah di daerah tersebut”.
Selain mencari cara untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan mengembangkan hubungan Rusia-Filipina, Biryulin mengatakan salah satu tujuan dari kunjungannya untuk menegosiasikan kerjasama teknis militer dengan Departemen Pertahanan Nasional (DND). Kerja sama tersebut meliputi khususnya, penjualan perangkat keras militer Rusia.
“Sayangnya upaya kami belum membawa hasil yang diinginkan,” katanya. Rusia sebelumnya, sebenarnya telah bidding ikut menawarkan penyediaan jet tempur ke Filipina, namun kontrak itu dikantongi oleh perusahaan Korea.
Menurut Biryulin, kedua pihak telah sepakat untuk menggelar pembicaraan tentang kerjasama militer di Rusia beberapa waktu mendatang dan diharapkan membawa hasil.
“Kita perlu mempertimbangkan pendapat dari lembaga Rusia yang lain, karena ruang lingkup tanggung jawab (Departemen Pertahanan) DND Anda, jauh lebih luas daripada kementerian pertahanan Rusia,” jelasnya. “Karena di sini, DND anda juga mengurus masalah tanggap darurat.”
“Itulah mengapa kita perlu mencari nasihat dari Kementerian Tanggap Darurat Rusia,” tambah Biryulin. “Segera setelah kami kembali, kami akan melanjutkan konsultasi dengan berbagai instansi, dalam satu sampai dua bulan kami akan mengirimkan masukan kami ke Filipina.”
Dia mengatakan Rusia dapat mempertimbangkan menawarkan Filipina meliputi “pasokan stasiun radar dan sarana mencegat dan penghancuran bagi pelaku pelanggar perbatasan.” Mengenai karakteristik teknis, peralatan Rusia memiliki standar yang sama dengan standar Barat.
“Produsen kami fleksibel dalam menyesuaikan produk mereka, agar dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan”, ujar pejabat Rusia tersebut.[JKGR]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.