Untuk Amankan IKN Medium Tank Harimau (Pindad) ♞
TNI Angkatan Darat mulai menempatkan sembilan tank medium Harimau di Kalimantan Timur sebagai bagian dari sistem pengamanan Ibu Kota Nusantara (IKN). Batalyon Kavaleri 13 yang bermarkas di Tenggarong menjadi penerima pertama si raja hutan.
Yonkav 13/Satya Lembuswana merupakan satuan bantuan tempur (satbanpur) di bawah Kodam VI/Mulawarman. Semboyan satuan ini adalah Tapak Leman Ganggayaksa yang berarti Prajurit Setia yang melambangkan kekuatan Lembuswana dalam mengemban tugas yang mulia.
Tank Harimau baru saja masuk jajaran TNI AD setelah diserahkan secara resmi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada Panglima TNI, pada Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Polri pada Rabu, 28 Februari 2024 di Mabes TNI Cilangkap. PT Pindad mengumumkan sebanyak 10 Harimau diserahkan saat itu.
Yonkav 13 menjadi satuan pertama yang menerima Harimau. Akun Instagram @yonkav_13 merilis video kedatangan kedatangan sembilan Harimau di Yonkav 13.
Kedatangan tank medium ini menandai kemajuan signifikan kemampuan militer Indonesia. Akuisisi ini menempatkan Yonkav 13 sebagai unit perdana yang mengoperasikan tank mutakhir ini, yang dikembangkan bersama oleh Indonesia dan Turki. Harimau akan menggantikan tank ringan AMX-13.
Medium Tank Harimau memasuki gerbang Yonkav 13. (@yonkav_13)
Kehadiran tank medium Harimau di Kalimantan Timur ini tentu tidak lepas dari rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan. Dengan pertimbangan keamanan di garis depan, pengerahan Harimau oleh TNI AD merupakan langkah proaktif untuk memastikan kesiapan pertahanan Ibu Kota Nusantara.
Dijadwalkan diresmikan pada 17 Agustus 2024, IKN melambangkan komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Menempati lahan seluas 180.000 hektar di dekat pantai timur Kalimantan, ibu kota baru ini akan menjadi tempat berdirinya lembaga pemerintahan utama, termasuk pangkalan militer, di samping fasilitas pemukiman dan administrasi.
Pembentukan unit-unit khusus, termasuk brigade infanteri dan kavaleri, menggarisbawahi pendekatan komprehensif terhadap perencanaan keamanan ibu kota baru.
Kaplan Medium Tank atau Harimau adalah tank ringan yang dikembangkan bersama oleh produsen Turki FNSS dan produsen Indonesia Pindad. Nama program pengembangan untuk tank ini adalah Modern Medium Weight Tank (MMWT). Tank itu disebut Kaplan MT oleh Turki dan Harimau oleh Indonesia, yang mana keduanya berarti harimau.
MMWT dilengkapi meriam Cockerill CT-CV 105HP (Tekanan Tinggi) 105 mm yang diproduksi CMI (Cockerill Maintenance & Ingenierie SA Defense), dengan laras yang dilengkapi evakuator lubang dan jaket termal. Turret dilengkapi autoloader dan dapat diputar 360 derajat baik secara elektronik maupun mekanis, dengan elevasi maksimum 42 hingga -10 derajat, dan dilengkapi Gyro Stabilizer dan Firing Control System.
Medium Tank Harimau tiba di Yonkav 13.(@yonkav_13)
Tank ini juga dilengkapi dengan sistem IFF, Hunter Killer System untuk pemilihan target, dan Auto Target Locking System untuk membantu penembak.
Armor lambung Harimau menggunakan armor modular. Tank ini dikategorikan dengan perlindungan STANAG 4569 level 4, yang berarti dapat menahan peluru AP 14,5×114mm pada jarak 200 meter dengan kecepatan 911 meter per detik.
Bagian bawah menggunakan lambung V yang selama ini efektif mengurai hentakan energi dari ledakan ranjau seberat 10 kg di bawah rel dan di bawah bagian tengah.
Karena modularitasnya, lapis baja dapat ditingkatkan menjadi perlindungan level 5 (menahan 25 mm APDS-T pada jarak 500 meter dengan kecepatan 1.258 m/s) tanpa menambah volume tank, dengan busur depan yang mampu menahan peluru 30 mm.
Kemampuan bertahan Harimau semakin diperkuat dengan sistem perlindungan aktif PULAT modular yang dikembangkan bersama ASELSAN dan TUBITAK SAGE. Hal ini memastikan kemampuan pertahanan tank terhadap proyektil dari segala arah.
Berikut video dari Kemhan RI :
TNI Angkatan Darat mulai menempatkan sembilan tank medium Harimau di Kalimantan Timur sebagai bagian dari sistem pengamanan Ibu Kota Nusantara (IKN). Batalyon Kavaleri 13 yang bermarkas di Tenggarong menjadi penerima pertama si raja hutan.
Yonkav 13/Satya Lembuswana merupakan satuan bantuan tempur (satbanpur) di bawah Kodam VI/Mulawarman. Semboyan satuan ini adalah Tapak Leman Ganggayaksa yang berarti Prajurit Setia yang melambangkan kekuatan Lembuswana dalam mengemban tugas yang mulia.
Tank Harimau baru saja masuk jajaran TNI AD setelah diserahkan secara resmi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada Panglima TNI, pada Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Polri pada Rabu, 28 Februari 2024 di Mabes TNI Cilangkap. PT Pindad mengumumkan sebanyak 10 Harimau diserahkan saat itu.
Yonkav 13 menjadi satuan pertama yang menerima Harimau. Akun Instagram @yonkav_13 merilis video kedatangan kedatangan sembilan Harimau di Yonkav 13.
Kedatangan tank medium ini menandai kemajuan signifikan kemampuan militer Indonesia. Akuisisi ini menempatkan Yonkav 13 sebagai unit perdana yang mengoperasikan tank mutakhir ini, yang dikembangkan bersama oleh Indonesia dan Turki. Harimau akan menggantikan tank ringan AMX-13.
Medium Tank Harimau memasuki gerbang Yonkav 13. (@yonkav_13)
Kehadiran tank medium Harimau di Kalimantan Timur ini tentu tidak lepas dari rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan. Dengan pertimbangan keamanan di garis depan, pengerahan Harimau oleh TNI AD merupakan langkah proaktif untuk memastikan kesiapan pertahanan Ibu Kota Nusantara.
Dijadwalkan diresmikan pada 17 Agustus 2024, IKN melambangkan komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Menempati lahan seluas 180.000 hektar di dekat pantai timur Kalimantan, ibu kota baru ini akan menjadi tempat berdirinya lembaga pemerintahan utama, termasuk pangkalan militer, di samping fasilitas pemukiman dan administrasi.
Pembentukan unit-unit khusus, termasuk brigade infanteri dan kavaleri, menggarisbawahi pendekatan komprehensif terhadap perencanaan keamanan ibu kota baru.
Kaplan Medium Tank atau Harimau adalah tank ringan yang dikembangkan bersama oleh produsen Turki FNSS dan produsen Indonesia Pindad. Nama program pengembangan untuk tank ini adalah Modern Medium Weight Tank (MMWT). Tank itu disebut Kaplan MT oleh Turki dan Harimau oleh Indonesia, yang mana keduanya berarti harimau.
MMWT dilengkapi meriam Cockerill CT-CV 105HP (Tekanan Tinggi) 105 mm yang diproduksi CMI (Cockerill Maintenance & Ingenierie SA Defense), dengan laras yang dilengkapi evakuator lubang dan jaket termal. Turret dilengkapi autoloader dan dapat diputar 360 derajat baik secara elektronik maupun mekanis, dengan elevasi maksimum 42 hingga -10 derajat, dan dilengkapi Gyro Stabilizer dan Firing Control System.
Medium Tank Harimau tiba di Yonkav 13.(@yonkav_13)
Tank ini juga dilengkapi dengan sistem IFF, Hunter Killer System untuk pemilihan target, dan Auto Target Locking System untuk membantu penembak.
Armor lambung Harimau menggunakan armor modular. Tank ini dikategorikan dengan perlindungan STANAG 4569 level 4, yang berarti dapat menahan peluru AP 14,5×114mm pada jarak 200 meter dengan kecepatan 911 meter per detik.
Bagian bawah menggunakan lambung V yang selama ini efektif mengurai hentakan energi dari ledakan ranjau seberat 10 kg di bawah rel dan di bawah bagian tengah.
Karena modularitasnya, lapis baja dapat ditingkatkan menjadi perlindungan level 5 (menahan 25 mm APDS-T pada jarak 500 meter dengan kecepatan 1.258 m/s) tanpa menambah volume tank, dengan busur depan yang mampu menahan peluru 30 mm.
Kemampuan bertahan Harimau semakin diperkuat dengan sistem perlindungan aktif PULAT modular yang dikembangkan bersama ASELSAN dan TUBITAK SAGE. Hal ini memastikan kemampuan pertahanan tank terhadap proyektil dari segala arah.
Berikut video dari Kemhan RI :
♞ Mylesat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.