Sabtu, 18 Februari 2012

Kapal Selam Whiskey Class

Kapal Selam Whiskey Class ALRI
Sekali menyelam, maju terus – tiada jalan untuk timbul sebelum menang. Tabah Sampai AkhirBagian pidato Presiden Soekarno di atas kapal selam RI Tjandrasa pada 6 Oktober 1966 di dermaga Tanjung Priok, Jakarta.

abah Sampai Akhir atau “ Wira Ananta Rudhiro “ adalah moto kapal selam (KS) kita, motto yang dikenal sejak ALRI (sekarang TNI AL) mengoperasikannya tahun 1959. Pengoperasian KS ini adalah keputusan politik yang jitu, sebagai negara maritim KS adalah sesuatu yang mutlak diperlukan. Untuk itu sejak Agustus 1958 Indonesia mengirim 110 personelnya ke Eropa Timur, berangkat dari Surabaya dengan kapal laut Heinrich Jensen berbendera Denmark.

Sesampainya di Reijeka (Yugoslavia), rombongan meneruskan perjalanan dengan kereta api ke Polandia lewat Ceko dan Hongaria secara nonstop. Selama 9 bulan mereka dilatih oleh personel Rusia agar menjadi awak kapal selam yang andal di Gdanks, sedang praktik berlayar dilakukan di Laut Baltik.

Selesai pendidikan mereka diangkut dengan kereta api Trans Siberia selama 9 hari menuju Vladivostok. Di sinilah dua KS kelas Whiskey menunggu untuk dilayarkan ke Indonesia lewat Samudera Pasifik. Dalam pengiriman ke Indonesia, kedua kapal selam tetap berbendera Rusia, sebagian besar ABK adalah orang Indonesia.

RI Tjakra
RI Nanggala

Pada 7 September 1959 sore, dua KS Panjang 76 meter bersenjata 12 torpedo merapat di dermaga Surabaya. Setelah berlatih lagi selama satu minggu di bawah instruktur Rusia, kedua KS resmi masuk jajaran kekuatan ALRI pada 12 September 1959 dan diberi nama RI Tjakra / S-01 dan RI Nanggala / S-02. Sejak saat itu Indonesia mempunyai KS yang berarti genaplah kemampuan angkatan laut, yaitu mampu beroperasi di atas air, di bawah air, di darat, dan di udara sesuai dengan konsepsi angkatan laut masa depan.

Bukan hanya dua KS yang dipesan Indonesia. Sebanyak 10 KS baru dari kelas yang sama juga didatangkan dari Rusia.

Untuk gelombang berikutnya, para ABK berlatih di Vladivostok, tempat di mana terdapat pangkalan kapal selam terbesar milik Rusia di Pasifik. Gelombang kedua sebanyak 4 KS datang pada Desember 1961 dan diberi nama :
  • RI Nagabanda,
  • RI Trisula,
  • RI Nagarangsang
  • RI Tjandrasa.
RI Widjajadanu

Sejalan dengan kampanye Trikora, satu tahun setelah itu tepatnya pada Desember 1962 datang lagi enam KS baru yang dipersenjatai torpedo jenis SEAT-50. Torpedo fire and forget ini merupakan torpedo terbaik pada zamannya dan hanya Rusia serta Indonesia yang memiliki torpedo jenis ini.

Keenam KS tersebut diberi nama :
  • RI Widjajadanu
  • RI Hendradjala
  • RI Bramasta
  • RI Pasopati
  • RI Tjundamani
  • RI Alugoro
RI Pasopati

Semua nama Kapal Selam itu diambil dari nama senjata dari dunia pewayangan.

Langsung bertugas

Kedatangan 12 KS ini langsung diterjunkan dalam recana operasi Jayawijaya, bagian dari gema Trikora. Dalam operasi yang dramatik tiga KS melakukan infiltrasi di pantai utara Irian Barat, tetapi ketahuan kekuatan laut Belanda. Hanya RI Tjandrasa yang dinakhodai Mayor Laut Mas Mardiono berhasil mendaratkan 15 anggota RPKAD di Tanah Merah, 30 kilometer utara pelabuhan udara Sentani pada 21 Agustus 1962.

Atas keberhasilan ini semua ABK RI Tjandrasa mendapat Bintang Sakti berdasarkan Keppres No.14/1963. Baru kali ini Indonesia menganugerahkan Bintang Sakti bagi seluruh anggota, biasanya bintang tertinggi ini dianugerahkan kepada perorangan atas jasa luar biasa di luar tuntutan tugas.

Memang tugas KS jauh dari publikasi dan jarang terlihat lawan maupun kawan. Selama dioperasikan Indonesia, satuan KS selalu dilibatkan dalam berbagai operasi senyap, termasuk tugas negara ke Pakistan pada 1965. Pada 17 Oktober 1965, dua KS, yaitu di bawah komandan Kapten Pelaut Basuki (RI Nagarangsang) dan Kapten Pelaut Jasin Sudirdjo (RI Bramasta) ditugaskan berangkat ke Pakistan dalam kesiagaan tinggi.

Hal ini merupakan tugas yang sangat mencekam, mengingat Indonesia baru saja dilanda tragedi G-30S. Antara Pakistan dan India waktu itu sedang terlibat perang. Kedua KS hanya diperintahkan secara lisan untuk menuju Karachi menyusul Gugus Tugas X yang telah berada di Chitagong, Pakistan Timur, yaitu dua kapal cepat serta sejumlah prajurit KKO (kini Marinir TNI AL).

Setelah kedua KS merapat di Sorong untuk mengisi bahan bakar dan makanan sebelum ke Pakistan, masuk dua perwira dari Pakistan Navy yang akan bertindak sebagai liaison officer. Kedua perwira tersebut yaitu Mayor Malik di RI Nagarangsang, sedang Kapten Senior M Sultan di RI Bramasta. Kelak Mayor Malik menjadi Commander in Chief Pakistan Navy (KSAL Pakistan Navy), sedang Kapten Senior M Sultan menjadi Commander in Chief Bangladesh Navy (KSAL Bangladesh Navy).

Hanya dua kapal selam

Saat ini TNI AL hanya mengoperasikan dua kapal selam kelas U-209 buatan Jerman Barat, yaitu KRI Cakra / 401 dan KRI Nanggala / 402. Kapal selam yang datang tahun 1981 ini terasa sudah uzur di tengah tuntutan tugas negara yang padat.

Jenis apa, dari negara mana, dan dengan harga beraoa kapal selam baru nanti dibeli cukup petinggi negara yang tahu. Rakyat juga tidak perlu tahu di mana kapal selam TNI AL beroperasi. Yang terpenting mereka bertugas dalam senyap dan penuh dedikasi tinggi. Tugas mereka yang berat hanya mendapat perlakuan lebih dari negara, yaitu kenaikan gaji berkala yang datang setiap tahun, sedang prajurit TNI lainnya datang setiap dua tahun.

Mereka bertugas dalam senyap jauh dari publikasi … Wira Ananta Rudhiro, Tabah Sampai Akhir… !

*Indonesia merupakan segelintir negara di dunia yang sejak awal, telah mengoperasikan kapal selam untuk operasi tempur dan operasi pertahanan di laut. Uji coba kapal selam buatan sendiri, bahkan, telah berlangsung pada 1947 di Sungai Bayem, Yogyakarta. Walaupun hasil karya Ginagan, anggota tentara di Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) itu lebih pada pengobar semangat daripada taktis operasional.


Sumber  :
  • 50 Tahun Kapal Selam, Mengabdi dalam Kesunyian – F Djoko Poerwoko | Pemerhati Militer (Kompas, 09.09.2009)
  • semua foto dari internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...