Leopard 2A6 |
Purnomo menjelaskan bahwa tank Leopard seberat 60 ton menurut keterangan TNI Angkatan Darat dapat digunakan di Indonesia. Pasalnya, tank Leopard seberat 60 ton tersebut dapat mengarungi medan Indonesia yang berat. Tank Leopard seberat 60 ton tersebut diakuinya cocok dalam geografis Indonesia karena selain ampuh di darat juga dapat meluncur di sungai.
"Tank Leopard itu saja masuk sungai masih bisa jalan. Beli tank, juga tidak akan beli tank saja, ada katrolnya dan bentuknya bervariasi," tambahnya.
Sebelumnya seperti yang telah diberitakan, Komisi I DPR mengungkapkan produsen tank Leopard dari Jerman harus menyiapkan produksi baru dalam paket lengkap dengan variasi bobot 40 sampai dengan 60 ton dengan berbagai spesifikasi dan fungsi. Tank Leopard diketahui hanya berbobot berat rata-rata 60 ton saja. Selain itu, jual beli Leopard dilaksanakan dengan harga yang jauh lebih murah yaitu antara 800.000 dollar AS sampai dengan 1,5 juta dollar AS per unit.
(Kompas)
Pemerintah belum teken kontrak alutsista dengan Jerman
Proyek pengadaan alutsista yang rencananya
akan dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pertahanan dengan Jerman
hingga saat ini belum terjadi. Ini karena pembahasan kontrak tersebut
masih berada dalam pembicaraan antara TNI AD, Mabes TNI dan Tim
Konsultasi Pencegahan Penyimpangan Pengadaan Barang dan Jasa (TKP3BJ).
"Belum sampai ke meja saya. Tapi sudah ditindaklanjuti oleh AD, Mabes TNI dan, TKP3BJ. Kalau ketiganya sudah setuju, kemudian ada perbedaan pendapat, tidak akan saya tanda tangani," ujar Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro, usai memimpin serah terima jabatan Eselon I di Gedung Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (24/8).
Selanjutnya, Purnomo menambahkan, dia belum dapat memastikan kapan kontrak tersebut akan diteken. Menurutnya, mekanisme pembahasan kontrak tersebut diserahkan sepenuhnya kepada tiga tim ini.
"Tergantung mereka, kapan bisa serahkan ke saya. Jadi, sampai sekarang belum ada kontrak dengan Jerman karena belum sampai ke saya," kata Purnomo.
Sebelumnya, pemerintah berencana akan membeli beberapa alutsista berupa tank Leopard pabrikan Jerman. Rencana pembelian tersebut sempat mendapat penolakan dari Komisi I DPR disebabkan anggaran yang digunakan dinilai terlalu tinggi.[hhw]
(Merdeka)
"Belum sampai ke meja saya. Tapi sudah ditindaklanjuti oleh AD, Mabes TNI dan, TKP3BJ. Kalau ketiganya sudah setuju, kemudian ada perbedaan pendapat, tidak akan saya tanda tangani," ujar Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro, usai memimpin serah terima jabatan Eselon I di Gedung Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (24/8).
Selanjutnya, Purnomo menambahkan, dia belum dapat memastikan kapan kontrak tersebut akan diteken. Menurutnya, mekanisme pembahasan kontrak tersebut diserahkan sepenuhnya kepada tiga tim ini.
"Tergantung mereka, kapan bisa serahkan ke saya. Jadi, sampai sekarang belum ada kontrak dengan Jerman karena belum sampai ke saya," kata Purnomo.
Sebelumnya, pemerintah berencana akan membeli beberapa alutsista berupa tank Leopard pabrikan Jerman. Rencana pembelian tersebut sempat mendapat penolakan dari Komisi I DPR disebabkan anggaran yang digunakan dinilai terlalu tinggi.[hhw]
(Merdeka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.