Timika - Seorang
anggota Satuan Sabhara Kepolisian Resor Paniai, Selasa, 21 Agustus 2012
pagi, sekitar pukul 10.00 waktu Papua, tewas ditembak kelompok
bersenjata yang mengaku dari sayap militer Organisasi Papua Merdeka.
Brigadir
Polisi Yohan Kisiwaito, ditembak di bagian kepala serta dada kiri dan
meninggal dunia. Belum diketahui kronologi penyerangan terhadap polisi.
Menurut Laporan dari Paniai, kelompok bersenjata ini juga mulai
mengincar penduduk pendatang.
Kepala Kepolisian Resor Paniai, Ajun Komisaris Besar Anthonius Diance, Selasa pagi membenarkan penembakan ini. Polisi pada Selasa pagi melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata ini. “Benar, sudah terjadi penembakan. Ini kami masih melakukan pengejaran. Sabar ya,” kata Anthonius.(TJAHJNONO E.P.)
Kepala Kepolisian Resor Paniai, Ajun Komisaris Besar Anthonius Diance, Selasa pagi membenarkan penembakan ini. Polisi pada Selasa pagi melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata ini. “Benar, sudah terjadi penembakan. Ini kami masih melakukan pengejaran. Sabar ya,” kata Anthonius.(TJAHJNONO E.P.)
OPM Akui Tembak Mati Polisi di Paniai
Pasukan Organisasi Papua Merdeka (OPM)(Jerry Omona) |
Leo Yeimo, juru bicara Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua
Merdeka Divisi II Makodam Pemka IV Paniai, mengklaim pihaknya menembak
mati Brigadir Polisi Yohan Kisiwaito, 29 tahun, anggota Satuan Shabara
Kepolisian Paniai, Selasa 21 Agustus 2012, sekitar pukul 10 waktu
setempat.
Korban tewas dengan luka tembak di kepala bagian belakang, serta dada kiri tembus belakang. “Anggota kami tembak satu TNI (polisi), senjatanya kami rampas,” kata Leo Yeimo, Selasa siang.
Ia mengatakan, pasukan Divisi II Makodam Pemka IV Paniai sudah masuk dalam kota Enarotali. “Kami siap serbu. Sudah masuk, silahkan saja TNI kejar, kita hadapi,” ujarnya.
OPM, kata dia, ingin menggagalkan peringatan kemerdekaan Indonesia, meski sudah lewat beberapa hari. “Tujuannya masih sama, kami mau bukan Merah Putih, tapi Bintang Kejora,” katanya.
Brigadir Polisi Yohan Kiswanto ditembak di ujung Bandara Paniai saat melaksanakan tugas. “Kami sekarang sedang mengejar pelaku,” kata Kepala Kepolisian Resor Paniai, Ajun Komisaris Besar Anthonius Diance.
Sebelumnya, Mustafa, 22 tahun, warga Distrik Paniai Barat, Obano, Paniai, Kamis malam, 16 Agustus 2012, juga ditembak kelompok bersenjata. Korban tewas dengan luka di tenggorokan tembus tengkuk belakang kepala.
Mengantisipasi insiden susulan, Kepolisian Resor Paniai menurunkan 3 peleton personil. “Ada pula 1 peleton BKO Brimob Papua, anggota TNI batalyon 351, 50 orang serta dari Pasukan Khas Angkatan Udara 15 orang,” kata Antonius Diance.(JERRY OMONA)
Korban tewas dengan luka tembak di kepala bagian belakang, serta dada kiri tembus belakang. “Anggota kami tembak satu TNI (polisi), senjatanya kami rampas,” kata Leo Yeimo, Selasa siang.
Ia mengatakan, pasukan Divisi II Makodam Pemka IV Paniai sudah masuk dalam kota Enarotali. “Kami siap serbu. Sudah masuk, silahkan saja TNI kejar, kita hadapi,” ujarnya.
OPM, kata dia, ingin menggagalkan peringatan kemerdekaan Indonesia, meski sudah lewat beberapa hari. “Tujuannya masih sama, kami mau bukan Merah Putih, tapi Bintang Kejora,” katanya.
Brigadir Polisi Yohan Kiswanto ditembak di ujung Bandara Paniai saat melaksanakan tugas. “Kami sekarang sedang mengejar pelaku,” kata Kepala Kepolisian Resor Paniai, Ajun Komisaris Besar Anthonius Diance.
Sebelumnya, Mustafa, 22 tahun, warga Distrik Paniai Barat, Obano, Paniai, Kamis malam, 16 Agustus 2012, juga ditembak kelompok bersenjata. Korban tewas dengan luka di tenggorokan tembus tengkuk belakang kepala.
Mengantisipasi insiden susulan, Kepolisian Resor Paniai menurunkan 3 peleton personil. “Ada pula 1 peleton BKO Brimob Papua, anggota TNI batalyon 351, 50 orang serta dari Pasukan Khas Angkatan Udara 15 orang,” kata Antonius Diance.(JERRY OMONA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.