PAGI ini, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono membuka dua kejuaraan terjun
payung internasional di Halim Perdanakusuma. Dua event tersebut adalah
kejuaraan terjun payung militer pertama Dewan Olahraga Militer
Internasional (CISM) dan kejuaran terjun payung TNI terbuka.
"Karena tidak semua negara anggota CISM, maka kami adakan kejuaran yang terbuka agar bisa diikuti oleh negara non-anggota," kata Agus seusai membuka kejuaraan.
Kejuaraan itu sendiri digelar hingga 30 September 2012. Dan diikuti oleh 72 atlet putra dan 13 atlet putri dari 13 negara. "Seperti yang dilaporkan tadi ada dari Amerika, Rusia, Kazakstan, Srilanka, Australia, Jepang, Indonesia, Qatar, Filipina, dan lainnya," ujar Agus.
Menurut dia, tujuan kejuaraan tersebut antara lain untuk membangun persahabatan antarnegara demi meningkatnya kualitas olahraga terjun payung. Selain itu, memperluas promosi terkait citra TNI dan CISM. "Kejuaraan terjun payung akan terus digelar untuk menambah jumlah negara peserta," katanya lagi.
TNI AD Kaji Pembelian Heli Serbu
PANGLIMA TNI Laksamana Agus Suhartono menyerahkan keputusan mengenai pembelian helikopter serbu sepenuhnya kepada Angkatan Darat. Pembelian tersebut memang dalam kerangka membangun Minimum Essential Forces (MEF) Indonesia.
"Heli serbu itu macam-macam, ada Apache, Black Hawk, sedang dikaji oleh TNI-AD mana yang terbaik. Saya hanya melihat konteks dalam penggunaan ketiga matra, apakah bisa kita satukan atau tidak," kata Agus Suhartono seusai membuka Kejuaraan Terjun Payung Internasional, di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (23/9).
Menurut dia, helikopter serbu memang dibutuhkan untuk mengatasi kekacauan. "Banyak kegunaannya, terutama untuk lawan insurgency," katanya.
Seperti diberitakan, Indonesia akan membeli delapan helikopter Apache dari Amerika Serikat. Pembelian itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton seusai bertemu Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa di Washington, Kamis lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.