TENTARA Nasional Indonesia (TNI) kembali menyiapkan Satuan Tugas
(Satgas) TNI untuk ditugaskan di Kongo dan Haiti, menggantikan Satgas
sebelumnya. Wakil Komandan PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian) TNI
Kolonel Pnb Irwan Ishak Dunggio membuka secara resmi latihan penyiapan
Satgas Kompi Zeni TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda XX-J/MONUSCO
(Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la
Stabilisation en Republique Democratique du Congo) dan Kontingen Garuda
XXXII-B/MINUSTAH (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en
Haïti), di PMPP TNI Sentul, Bogor-Jawa Barat, Rabu (29/8/2012).
Latihan penyiapan Satgas Kompi Zeni TNI ini diikuti oleh 342 personel yang terdiri dari 175 personel Kontingen Garuda XX-J/MONUSCO dengan Komandan Satgas Letkol Czi Arief Novianto yang sehari – harinya menjabat sebagai Danyon Zikon 14 Ditziad, dan 167 personel Kontingen Garuda XXXII-B/MINUSTAH dengan Komandan Satgas Mayor Czi Irfan Siddiq yang sehari – harinya menjabat sebagai Danyon Zipur 9/1 Kostrad.
Penugasan yang akan dilaksanakan nanti merupakan implementasi dari cita – cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang – Undang Dasar 1945 alinea 4 yang berbunyi “Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”, tekad mulia ini dijabarkan melalui UU Nomor 34 tahun 2001 tentang TNI. Demikian disampaikan Asops Panglima TNI Mayjen TNI Hambali Hanafiah dalam amanatnya yang dibacakan Wakil Komandan PMPP TNI.
Lebih lanjut disampaikan bahwa partisipasi prajurit TNI dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi prajurit TNI untuk menunjukkan perannya di dunia internasional. Pengiriman satgas – satgas TNI dalam operasi perdamaian di bawah bendera PBB selalu mendapatkan dukungan dari lembaga Legislatif, Kementerian Luar Negeri serta institusi lainnya yang terkait.
Saat ini, beberapa satuan tugas Kontingen Garuda sedang melaksanakan penugasan di daerah konflik, diantaranya adalah Lebanon, Kongo dan Haiti. Sementara beberapa perwira TNI juga masih bertugas di Sudan, Liberia dan Suriah sebagai Military Observer (Milobs) maupun Military Staf (Milstaf).
Kontingen Garuda XX-I/MONUSCO dan Kontingen Garuda XXXII-A/MINUSTAH yang saat ini masih bertugas selalu mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari Force Commander maupun masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar Kontingen Garuda. Secara fluktual dan empiris, hasil kerja Kontingan Garuda ini memberikan dampak positif secara langsung maupun tidak langsung serta dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar, disamping dapat juga mengangkat perekonomian wilayah.
Adapun materi latihan yang akan didapatkan selama kurang lebih 1 bulan tersebut diantaranya adalah materi umum berupa Core Pre Deployment Training (CPTM), materi tehnis, materi pendukung dan beberapa materi aplikasi yang dirancang khusus guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas sebagai Satuan Zeni, antara lain konstruksi, destruksi, lidiksi, perbekalan air, perbekalan listrik, jihandak, penyeberangan sungai dan lain – lain. Seluruh materi yang akan dipelajari telah dirancang sehingga sesuai dengan Standar Operation Procedure (SOP) dan Role Of Engagement (ROE) di daerah misi serta sejalan dengan tuntutan operasi penugasan.
Asops Panglima TNI menegaskan agar para peserta latihan juga harus terus menerus mulai mengenal dan memahami karakteristik wilayah Kongo dan Haiti yang tentu saja sangat berbeda dengan Indonesia, baik dari segi geografis maupun kondisi sosial budayanya.
Authentikasi: Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Cpl. Ir. Minulyo Suprapto, M.Sc, M.Si, M.A.
Latihan penyiapan Satgas Kompi Zeni TNI ini diikuti oleh 342 personel yang terdiri dari 175 personel Kontingen Garuda XX-J/MONUSCO dengan Komandan Satgas Letkol Czi Arief Novianto yang sehari – harinya menjabat sebagai Danyon Zikon 14 Ditziad, dan 167 personel Kontingen Garuda XXXII-B/MINUSTAH dengan Komandan Satgas Mayor Czi Irfan Siddiq yang sehari – harinya menjabat sebagai Danyon Zipur 9/1 Kostrad.
Penugasan yang akan dilaksanakan nanti merupakan implementasi dari cita – cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang – Undang Dasar 1945 alinea 4 yang berbunyi “Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”, tekad mulia ini dijabarkan melalui UU Nomor 34 tahun 2001 tentang TNI. Demikian disampaikan Asops Panglima TNI Mayjen TNI Hambali Hanafiah dalam amanatnya yang dibacakan Wakil Komandan PMPP TNI.
Lebih lanjut disampaikan bahwa partisipasi prajurit TNI dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi prajurit TNI untuk menunjukkan perannya di dunia internasional. Pengiriman satgas – satgas TNI dalam operasi perdamaian di bawah bendera PBB selalu mendapatkan dukungan dari lembaga Legislatif, Kementerian Luar Negeri serta institusi lainnya yang terkait.
Saat ini, beberapa satuan tugas Kontingen Garuda sedang melaksanakan penugasan di daerah konflik, diantaranya adalah Lebanon, Kongo dan Haiti. Sementara beberapa perwira TNI juga masih bertugas di Sudan, Liberia dan Suriah sebagai Military Observer (Milobs) maupun Military Staf (Milstaf).
Kontingen Garuda XX-I/MONUSCO dan Kontingen Garuda XXXII-A/MINUSTAH yang saat ini masih bertugas selalu mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari Force Commander maupun masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar Kontingen Garuda. Secara fluktual dan empiris, hasil kerja Kontingan Garuda ini memberikan dampak positif secara langsung maupun tidak langsung serta dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar, disamping dapat juga mengangkat perekonomian wilayah.
Adapun materi latihan yang akan didapatkan selama kurang lebih 1 bulan tersebut diantaranya adalah materi umum berupa Core Pre Deployment Training (CPTM), materi tehnis, materi pendukung dan beberapa materi aplikasi yang dirancang khusus guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas sebagai Satuan Zeni, antara lain konstruksi, destruksi, lidiksi, perbekalan air, perbekalan listrik, jihandak, penyeberangan sungai dan lain – lain. Seluruh materi yang akan dipelajari telah dirancang sehingga sesuai dengan Standar Operation Procedure (SOP) dan Role Of Engagement (ROE) di daerah misi serta sejalan dengan tuntutan operasi penugasan.
Asops Panglima TNI menegaskan agar para peserta latihan juga harus terus menerus mulai mengenal dan memahami karakteristik wilayah Kongo dan Haiti yang tentu saja sangat berbeda dengan Indonesia, baik dari segi geografis maupun kondisi sosial budayanya.
Authentikasi: Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Cpl. Ir. Minulyo Suprapto, M.Sc, M.Si, M.A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.